6.

34 2 0
                                    



"Woy di tunggu in di kelas juga taunya kesini."

Wika datang dengan suara cempreng nya.

"Bacot."

"Napa lo? Lagi dapet, sensi mulu." Dira mengangguk.

Byurr

Jessy datang membawa jus lalu menumpahkan ke Dira dan itu mengenai Handphone juga seragamnya basah.

Shitt.

"Mau lo apa sih Jes ganggu Dira mulu, gak malu lo selama ini kalah sama Dira?"

"Diem lo ga usah ikut campur." Ucap Salsa

"Gimana? Enak gak jusnya? Atau dingin? Haha. Ini belum seberapa ya anak belagu. Lo tuh gak pantes disini sampai kapanpun ngerti??"

Dira terkekeh sinis "Cara bicara lo memang berkelas, tapi sayang otak lo  nggak selaras, katanya punya mimpi jadi yang teratas? Tapi hobinya suka menindas."

"Sebelum ngomong mikir mbak pakai otak jangan pakai dengkul." Dira menunjuk kepalannya.

Dira meninggalkan Jessy dan teman temannya bersama Wika.

"Gimana ini seragam lo basah semua?"

"Santuy ajalah."

"Lo mah dari kamarin santuy santuy muluu."

"Ada Hoodie nanti gue pake itu lagian bentar lagi pulang terus latihan."
Dira menjawab dengan santainya.

"Eh gue mau tanya, di Ekskul lo ada kakak kelas ganteng kan? Namanya kalau gak salah Reygan?"

"Hm, kenapa? Naksir ya Lo?" Tuding Dira

"Cuma sekedar mengagumi aja, yakali lah."

Malam harinya Dira kembali melaksanakan rutinitasnya.

Tidak setiap hari Dira di calling, mungkin 3 sampai 4 kali seminggu tapi sudah lumayanlah untuk bayarannya.

Sembari menunggu taksi yang sudah dipesan Dira, ia berdiri di pinggir jalan. Lumayan sepi sih.

"Wah mangsa baru ni." Seorang pria diketahui Dira itu adalah seorang preman datang bersama temannya.

Sebelum preman itu menyentuh wajah Dira, ia sudah memelintir tangannya kebelakang lalu menendang punggungnya.

Terjadilah aksi berkelahi dengan Dira melawan 3 orang preman.

Bugh

Bugh

Bugh

Dira memukul wajah preman satunya, kaki kirinya ia layangkan ke wajah preman lainnya.

Tendangan terakhir diarahkan bagian bawah preman tersebut oleh Dira.

Bugh

VALENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang