Ahra | Satu

130 11 0
                                    

Ahra Side



Keluarga Lee sudah hancur sejak anak perempuannya berusia sembilan tahun. Selama empat tahun lamanya mereka tetap mempertahankan rumah tangga yang sudah retak tersebut dengan alasan, Ahra masih terlalu kecil untuk menghadapi perceraian kedua orang tuanya. 

Tapi tanpa mereka berdua sadari, sedari Ahra kecil, ia sudah biasa mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Mendengar bentakan yang dibalas bentakan, makian di balas dengan makian lagi. Telinganya sudah memaklumi itu semua.

Ahra kecil sudah menyadari bahwa keluarganya memang berbeda dengan keluarga Park Jimin yang harmonis, dan penuh dengan kasih sayang.

Jadi, saat ia tengah duduk di Tingkat Pertama dan kedua orang tuanya mengatakan bahwa mereka sudah tak bisa lagi bersama, Ahra hanya mengangguk menerima.

Bersama namun hanya untuk saling menyakiti, untuk apa? Bukankah lebih baik saling melepaskan satu sama lain agar dapat memilih kebahagiaannya masing masing? Itu yang dipikirkan Ahra saat berusia tiga belas tahun.

Usianya memang terbilang terlalu muda untuk mendapatkan pemikiran seperti itu. Tapi karena keadaan, dirinya dipaksa untuk menjadi dewasa sebelum waktunya. Dirinya dipaksa untuk mengerti keadaan keluarganya yang memang tak pernah baik baik saja sejak dulu.



 Dirinya dipaksa untuk mengerti keadaan keluarganya yang memang tak pernah baik baik saja sejak dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Apa ini Bibi yang selalu Appa ceritakan itu?" tanya Ahra saat dirinya tengah makan malam bertiga dengan sang Ayah dan wanita cantik yang duduk di sampingnya.

Lelaki berkemeja hitam tersebut mengangguk, "iya, perkenalkan, dia Eun Yena. Calon Ibu barumu." 

Walaupun sulit, Ahra tersenyum pada wanita bermarga Eun tersebut. Berusaha bersikap ramah dan biasa saja pada wanita yang memiliki gigi kelinci di wajah tirusnya. 

"Jadi kapan Appa akan menikah dengan Eomma Yena?" tanya Ahra dengan tenang, bahkan lidahnya akan ia biasakan menyebut Eomma pada wanita yang bakal menjadi Ibu sambungnya tersebut.

"Kapan kau wisuda? Appa akan melangsungkan pernikahan setelah kau lulus, Appa tak mau mengganggu tugas akhirmu sekarang ini." ujar sang Appa yang memang pengertian.

"Dua bulan lagi aku sidang," jawab Ahra, yang membuat Eomma barunya mulai ikut bersuara, "anak Bibi pun akan sidang dua bulan lagi, sepertinya kalian akan cocok jika sudah bertemu nanti." 

Ahra mencebik, "Eomma.. jangan sebut diri Eomma sebagai Bibi, kau akan menjadi Eommaku, kan." ucapnya, mengabaikan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Yena.

Yena yang mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Ahra, tersenyum hangat. Seolah dirinya sudah di terima oleh anak dari calon suaminya tersebut.

"Anak Eomma pun sama, dia akan sidang dalam waktu dekat ini. Aku kira kalian memiliki tahun kelahiran yang sama." 

Ahra menggelengkan kepalanya, "tidak Eomma, aku seharusnya sudah lulus dua tahun lalu. Tapi karena suatu alasan, aku harus menunda kuliahku dulu." jelas Ahra, membuat Daewon mengangguk. "Iya, dia ini dua tahun lebih tua dari anakmu, sayang."

"Kenapa kau menunda kuliahmu? Itupun jika Eomma boleh mengetahui alasannya." tanya Yena dengan hati hati, yang nyatanya hanya mendapat senyuman dari Ahra sebelum akhirnya kembali menyuapkan makanannya ke dalam mulut.

Yena yang mengerti, hanya mengangguk. Memang ada beberapa batasan diantara keduanya, dan Yena harus menyadari hal tersebut.

Sedangkan Daewon pun yang memang tak tahu alasan pasti sang gadis menunda pendidikannya dua tahun lalu, hanya menatap sendu Ahra. Ternyata, hubungan ayah dan anak itu tak baik baik saja walau nyatanya kini mereka berdua makan di atas meja yang sama.




 Ternyata, hubungan ayah dan anak itu tak baik baik saja walau nyatanya kini mereka berdua makan di atas meja yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Aku akan menentang pernikahan Eomma sekarang!" bentak Jungkook tertahan saat mereka berdua sengaja di tinggalkan oleh Yena dan Daewon setelah selesai makan malam bersama di salah satu restoran, dengan alasan agar saling mengenal satu sama lain. 

Ahra menautkan jari jarinya di sela sela jari bertato milik Jungkook. Ibu jarinya ia gunakan untuk mengusap punggung tangan Jungkook yang sudah mempertontonkan urat uratnya, berusaha menenangkan lelakinya tersebut walau sepertinya sulit.

"Kookie-ya, kau tahu banyak pasangan yang hidup bersama hingga tua tanpa ikatan pernikahan bukan? Salah satunya Bibi Munyeong dan Paman Gangtae, mereka sudah hidup bersama tanpa adanya pernikahan." 

Nafas Jungkook masih memburu walaupun Ahra berusaha menenangkannya dengan menceritakan salah satu tetangga di rumahnya yang hidup bersama tanpa suatu pernikahan.

"Kau jangan khawatir, Jungkook, aku akan selalu bersamamu," ujar Ahra lembut, "mungkin status kita berubah, tapi aku akan berusaha selalu berada di sampingmu. Selalu." 

"Ahra.." lirih Jungkook dengan nafas yang sudah sedikit lebih tenang.

Gadis tersebut menatap tepat pada manik mata lelakinya, senyumnya ia berikan guna menyakinkan sang kekasih bahwa mereka berdua akan baik baik saja.

"Aku percaya, dan kau pun harus percaya. Aku hanya milikmu, aku akan selalu berada tepat disampingmu, menemanimu dan menjagamu. Tak ada yang akan berubah dari hubungan kita, kau mengerti?" 

Senyuman Ahra semakin lebar saat mendengar kalimat yang Jungkook utarakan dengan suara yang membuktikan bahwa dirinya benar benar tak setuju dengan ide sang gadis.

"Aku menyayangimu, dan terima kasih sudah menyetujui permintaanku untuk tak menentang pernikahan Appa dan Eomma Yena." tapi maaf, aku tak bisa menepati ucapanku. Sebab, suatu saat nanti salah satu dari kita pasti akan pergi dan mulai terlupakan.




A/n : Akhirnya debut juga bagian Ahra :') Cerita Ahra partnya lebih sedikit ketimbang HOC, tapi word's-nya lebih banyak ko 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n : Akhirnya debut juga bagian Ahra :')
Cerita Ahra partnya lebih sedikit ketimbang HOC, tapi word's-nya lebih banyak ko 💜

OHIYA!! Latar waktunya mohon perhatikan ya..
Soalnya ini latar waktunya lompat lompat, engga di jelasin secara pasti.

HEARTEU!!
2020 - 11 - 06

HOUSE OF CARD [JJK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang