House of Card x JJK
One point Two.
"Besok aku jemput, atau kita bertemu langsung di gedung?" tanya Jungkook sebelum Ahra turun dari mobilnya.
"Aku pergi bersama Jimin, jadi kita bertemu langsung di sana saja."
Jungkook mengangguk, lalu melepaskan lengan Ahra yang ia tahan sebelumnya. Setelah Jungkook melepas, Ahra masih belum melanjutkan gerakannya untuk turun dari mobil.
"Ada apa?"
Ahra memutar kembali tubuhnya hingga menghadap Jungkook, lalu ia tanpa permisi membelai rahang tegas milik kekasihnya tersebut.
"Besok hari terakhirku menjadi kekasihmu, Kook." ucap Ahra dengan suara yang mulai bergetar. "Apa aku masih boleh memanggilmu Kookie setelah kita putus nanti?"
Ahra berbicara pada Jungkook tanpa menatap manik mata Jungkook sama sekali. Sebisa mungkin Ahra menghindari mata Jungkook yang selalu membuat ia lemah.
"Kedepannya, aku tak lagi menjadi Ahramu. Tak lagi menjadi alarm saat pagi hari, atau mungkin yang menjadi alarmmu saat kau asik bermain gim tengah malam."
Ahra mengusap rambut tebal Jungkook, membiarkan tangannya berpamitan pada setiap helaian rambut yang dulu selalu ia usap saat lelaki tersebut tertidur di atas pangkuannya.
"Aku dan Eomma selalu mendoakan kebahagiaanmu, tadi siang bahkan Eomma mengatakan bahwa ia ingin melihat kita bahagia," Ahra terkekeh, bahkan ia membiarkan air matanya lolos begitu saja.
"Disaat yang lain menginginkan kita bahagia, justu kita melangkah menjauh dari pintu kebahagiaan." kali ini Jungkook yang berucap, ia mengambil tangan Ahra yang masih betah mengusap rambutnya.
"Jangan biarkan siapapun menyakitimu, cukup aku saja. Mengerti?"
Ahra mengangguk patuh, "kaupun harus bahagia, mengerti? Jangan kembali merasakan sakit seperti saat denganku."
Bahkan waktupun berjalan dengan sangat cepat, seolah tak membiarkan mereka berdua sedikit bernafas lega disaat saat kebersamaannya seperti ini.
Sekarang waktu mereka hampir habis.
A/n : Sebentar lagi, Mas Jeka 💜
2020 - 05 - 02
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE OF CARD [JJK]
Фанфик[COMPLETED] [AHRA SIDE [COMPLETED]] "Setidaknya, biarkan aku mempertahankanmu sampai saatnya kita harus berpisah nanti." Cerita tentang dua sejoli yang memaksakan terus bersama, disaat mereka sendiri tahu bahwa takdir sudah tak lagi menginginkan me...