Ahra Side
"Eommonim sudah minum vitamin hari ini?" tanya Jimin sebelum mereka bertiga berangkat menuju acara kelulusan Ahra.
Hanna mengangguk, "sudah, Jim. Eomma sudah minum vitamin setelah sarapan tadi."
Ahra dan Jimin pun mengangguk lega. Sebab mereka berdua harus memastikan Hanna agar setiap harinya meminum vitamin, yang nyatanya itu adalah obat penenang untuk Hanna yang memang jiwanya sedikit terguncang sejak enam tahun yang lalu.
Saat Ahra memberitahu bahwa dirinya sakit enam tahun lalu.
Di dalam tubuh Ahra terdapat suatu penyakit mematikan yang suatu saat nanti dapat merenggut nyawanya.
Penyakit sama yang di idap oleh Anna, kembaran Hanna yang sudah meninggal puluhan tahun lalu. Kejadian serupa yang membuat jiwa Hanna sedikit terguncang. Dirinya tak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya, dirinya meyakinkan diri bahwa gadisnya baik baik saja. Ahra akan selalu berada di sampingnya dan tak akan pergi meninggalkan dirinya seperti sang Adik di masa lalu.
"Kau sudah minum obat?" tanya Jimin setelah Hanna masuk mobil. Ahra mengangguk, "sudah, aku bahkan membawanya di tas. Sakitnya bisa menyerang kapan saja, jadi mulai saat ini aku harus siap sedia."
Jimin tersenyum hangat, lengannya ia angkat untuk mengusap sayang puncak kepala si sahabat slash tetangganya itu. "Walaupun kemungkinan kau sembuh nol persen, tapi aku berdoa agar hidupmu panjang. Tak perduli kau harus minum obat setiap harinya, yang jelas aku ingin kau tetap hidup."
Ahra mencebik, "kau egois, Chim!" protesnya, membuat Jimin terkekeh. "Aku hanya belum siap kembali kehilangan." ujarnya.
"Jungkook-ah, kau yakin tak ingin aku antar?" tanya Jimin saat dirinya dan Ahra sudah berada di dalam mobil. Siap untuk pergi, sebab acara kelulusan sudah selesai.
Jungkook yang berdiri di samping pintu penumpang pun menoleh pada Jimin, "tidak, Hyung. Kau pulang lah lebih dulu, jangan lupa untuk antar dia sampai rumahnya." jawab Jungkook dengan lengan yang mengusap pelan surai hitam Ahra dengan sayang.
"Akan aku antar hingga pintu kamarnya, kau puas?"
Jungkook dan Ahra terkekeh mendengar ucapan menyindir dari Jimin.
"Baiklah, kalian hati hati di jalan." Jungkook berdiri dengan tegak, memberi jarak agar mobil hitam tersebut bisa melaju. "Hyung, jaga dia untukku." ucapnya sekali lagi, sebelum Jimin benar benar melajukan mobilnya.
Mendengar permintaan tersebut, Jimin hanya menanggapinya dengan senyuman. Walau dalam hati ia menjawab aku akan menjaganya, dengan ataupun tanpa kau minta. Bahkan, jika bisa akupun ingin menjaga dia saat Tuhan akan membawanya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE OF CARD [JJK]
Fanfiction[COMPLETED] [AHRA SIDE [COMPLETED]] "Setidaknya, biarkan aku mempertahankanmu sampai saatnya kita harus berpisah nanti." Cerita tentang dua sejoli yang memaksakan terus bersama, disaat mereka sendiri tahu bahwa takdir sudah tak lagi menginginkan me...