8

780 90 4
                                    

Pagi tiba pagi ini soonyoung di kejutkan oleh setangkai bunga mawar dan sepucuk surat yang tertempel pada tangkai bunga mawar merah.

Dengan biasa tanpa curiga soonyoung mengambil surat itu dan membacanya dengan seksama.

Aku datang...
Untuk memulai aliran yang baru
Namun bukan aliran biru
Namun aliran merah pekat dalam hidup mu

Soonyoung yang tak bingung dengan isi surat itu hanya meletakan surat itu dalam kotak surat dalam kamar soonyoung dan bergegas untuk berangkat kekampus

Hari ini ia memiliki kelas pagi makannya ia tak boleh telat masuk,
Seseorang menatap soonyoung dari kejauhan dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

Jihoon sedari rumah hanya menutup kedua telinganya mendengar seokmin mengomel tiada henti bahkan mingyu dan Chan memilih untuk pamit ke kelas lebih dulu.

"Hyung ingat setelah makan siang jangan lupa minum obat mu dan coba lah untuk terbiasa dengan Kwon soonyoung"ujar seokmin
"Terima kasih sudah mau membantu Hyung, terimakasih sudah mau menemuinya dan memberitahu mingyu dan Chan"sahut jihoon
"Kita saudara Hyung jangan berterimakasih sesama saudara, aku akan ke kelas jangan lupa minum obat mu"
"Iya astaga kau itu bawel sekali"
"Tentu saja aku harus bawel, karena kau kalau tidak di beweli akan terus lupa"
"Iya...sudah sana ke kelas"

Seokmin bergegas ke kelas dengan senyuman jihoon melihat punggung adiknya yang menjauh dari pandangannya.

Ingat saat soonyoung mendapat pesan  dari seokmin untuk bertemu saat itu maka dari itu seokmin biasa saja saat melihat soonyoung.

Beberapa hari sebelumnya....

Suasana cafe nampak tenang soonyoung datang memasuki cafe dengan sejuta perasaan yang tak bisa soonyoung jelaskan.

Pandangan soonyoung tertuju pada seseorang yang sedang menikmati minuman dingin dengan buku bacaan yang ada di pangkuannya.

"Seokmin-ah"panggil soonyoung mendekati seokmin
"Kita tak sedekat itu tuan Kwon"sahut seokmin
"Dulu kita kan dekat"
"Itu dulu sebelum itu semua terjadi...langsung saja apa tujuan mu menampakan diri di hadapan kami?"
"Aku ingin minta maaf...sungguh aku dan yang lain ingin minta maaf terlebih lagi pada jihoon"
"Bisa ku percaya kata-kata mu?"
"Akan ku buktikan agar kau bisa percaya pada ku"
"Akan ku beri kesempatan untuk mu"
"Kau serius?"
"Kau ingin dimaafkan atau tidak? Jika tidak aku pergi"
"Eieeee baiklah...aku hanya bercanda"
"Buat trauma Hyung ku sembuh dan buat dia nyaman jika aku lihat hyungku menangis ku pastikan kepala mu akan sampai di depan rumah orang tua mu...dan hubungan mu dengan tuan jeon jelaskan pelan-pelan...ingat ini aku bahkan sampai harus berdebat dengan saudara ku yang lain untuk ini jadi jangan kecewakan kepercayaan kami"
"Baiklah...kau tak ingin makan dulu dengan ku disini?"
"Tidak terima kasih aku harus berkerja"
"Minuman mu biar aku yang bayar"
"Tidak perlu aku tak semiskin itu"
"Maaf dan hati-hati"

Seokmin pergi meninggalkan cafe dengan buru-buru sekarang yang ia pikirkan hanya bagaimana mendekati jihoon kembali.

~

Taman baca kampus menjadi tempat dimana Jisoo sedang duduk santai memandang awan di langit ia kembali mengingat perkataan kedua orang tuanya mengenai perilaku nya terhadap jihoon dan semua saudaranya dan ingat betapa marahnya appa Hong saat itu.

"Apa mendapat maaf mu harus sesulit itu Seok"gumam Jisoo
"Apa hobi baru mu menatap awan sebari menggumam Hong"ujar jeonghan dari belakang datang dengan wonwoo
"Mungkin kalian ini lama sekali"ujar Jisoo
"Maaf aku harus menunggu anak ini melihat targetnya"ujar jeonghan
"Kau juga Hyung"sahut wonwoo
"Kenapa sekarang rasanya aku jatuh miskin ya"ujar Jisoo
"Appa Hong bangkrut"kejut jeonghan
"Bukan, aku jatuh miskin karena maaf bahkan sekarang kita seperti mengemis maaf kepada mereka semua...jika aku tahu akan sesulit ini aku tak akan membuat mereka seperti itu"ujar jisoo frustasi
"Maaf karena ke egoisan ku ingin menjalin hubungan dengan soonyoung kalian jadi terlibat mengenai ini"ujar wonwoo
"Jangan di pikirkan lagi memang saat itu keadaannya kita semua salah"ujar jeonghan
"Bahkan sejak saat itu Hao dan Jun jarang sekali berbicara banyak kepada kita dan hanya kata-kata ketus saja yang keluar"ujar Jisoo
"Itu juga agar kalian sadar"ujar Hao datang dari belakang

Our PageWhere stories live. Discover now