3

911 88 8
                                    

"eungh"

Lenguhan jihoon membuat lima orang yang ada disana menghampiri jihoon dengan wajah khawatirnya bahkan yoongi sudah memeluk jihoon sekarang.

"Hyung...mereka kembali...m-mereka kembali"ujar jihoon dengan badan gemetaran
"Jangan takut...ada Hyung, ada adik-adik mu kami akan melindungi mu"ujar yoongi menahan isakan nya
"Aku takut Hyung...aku takut"

Sungguh melihat keadaan jihoon yang kembali mengalami trauma membuat hati seokmin, mingyu dan Chan berdenyut nyeri, mereka tak ingin melihat Hyung kesayangan mereka seperti ini lagi sudah cukup dulu jangan sekarang.

Pintu kamar rawat jihoon terbuka di ikuti dengan datangnya jumyeon, lay, Chanyeol dan Baekhyun dengan wajah paniknya.

Bagi jihoon dan semua adiknya empat  orang itu adalah orang-orang yang sangat berharga orang-orang yang pernah membantu mereka bangkit dari keterpurukan.

"Seokmin-ie...mingyu-ya bagaimana keadaan jihoon?"tanya jumyeon
"Hyung bisa kita bicara di luar saja"ujar mingyu
"Ayo Hyung"ajak seokmin

Jumyeon dan Chanyeol pergi keluar ruangan mengikuti seokmin dan mingyu, mereka sungguh panik saat Chan mengirim pesan pada Chanyeol uang saat itu tengah berkumpul di cafe Suho.

"Nanti namjoon dan jin akan menyusul kemari"ujar Chanyeol
"Bagaimana jihoon?"tanya jumyeon
"Traumanya kambuh Hyung"sahut mingyu
"Satu-satunya cara menyembuhkannya adalah membuat jihoon Hyung berani atau tak lagi menemui penyebab traumanya"jelas seokmin
"Apa perlu kami pindahkan kalian kekampus lain"ujar jumyeon orang kaya beda memang
"Jihoon pasti menolak Hyung, lagi pula jika kita pindah merek bisa mencari kami"ujar mingyu
"Satu-satunya cara kita harus ekstra menjaga jihoon Hyung"ujar seokmin
"Baiklah jika ada apa-apa kalian langsung hubungi kami dan panggil aku appa dan Lay eomma aku buka kakak kalian"protes jumyeon
"Betul panggil appa dan eomma kalian mengerti"timpal Chanyeol
"Padahal kalian bukan orang tua kami"celetuk mingyu
"Menurut saja Ming aku tak mau di hukum menghabiskan uang satu miliar dalam satu jam"sahut seokmin

Tak lama dua orang datang menghampiri empat orang yang masih berdiri diluar ruangan dengan wajah panik bahkan salah satu dari mereka sampai lupa melepas apron dapur siapa lagi kalau bukan namjoon dan jin.

"Astaga apron jin Hyung belum di lepas"celetuk mingyu
"Sudah berapa kali ku bilang panggil aku eomma kenapa masih memanggilku hyung"omel jin
"Kalian manggil ku dengan sebutan Hyung ku jadikan gantungan kunci di rumah panggil aku appa"timpal namjoon
"Kenapa harus begitu"ujar Chan yang tiba-tiba keluar
"Karena kalian sudah kami anggap seperti anak kami sendiri"sahut jumyeon
"Astaga padahal kalian semua hanya terpaut 10 tahun dengan kami"ujar Chan
"Tak apa pokoknya panggil kami dengan sebutan appa dan eomma"ujar Chanyeol
"Baik appa eomma"ujar seokmin, mingyu dan Chan serempak
"Pintar nanti eomma akan berikan uang saku untuk kalian"ujar jin

Mingyu dan seokmin kembali harus menjelaskan keadaan jihoon dan reaksi dua orang yang baru datang itu sama dengan reaksi jumyeon dan membuat mingyu, seokmin dan Chan geleng kepala karena mereka bicara seolah uang itu hanya debu.
.
.
.
Sore tiba jihoon di bolehkan untuk pulang kerumah bahkan sore ini seokmin, mingyu dan Chan tidak berangkat kerja karena tak tega meninggalkan jihoon sendirian di rumah dalam keadaan seperti ini.

Mingyu sibuk dengan masakannya di dapur, seokmin sibuk mengangkat jemuran dan Chan menemani jihoon di dalam kamar.

Pintu rumah terbuka dan membuat semua penghuni terkejut bahkan Chan sampai keluar dari kamar jihoon dan dalangnya adalah seungkwan dan xiyeon yang datang dengan dua kantong plastik besar di tangannya.

"Astaga kenapa setiap kekasihku bermain dengan seungkwan Hyung selalu menjadi bar-bar begini"keluh Chan mengambil alih kantung yang dibawa xiyeon
"Enak saja...kau pikir aku pengaruh buruk apa?"kesal seungkwan
"Bagaimana keadaan ji oppa"tanya xiyeon
"Dia sedang tidur, kalian masuk dan duduk lah"ujar seokmin
"Oh ya Hyung aku tadi membeli banyak sekali buah jeruk dan apel agar kau bisa membuatnya menjadi jus" ujar seungkwan
"Bilang saja kau ingin ku buatkan jus"ujar mingyu memotong buah apel
"Hehehe"cengiran tak berdosa seungkwan
"Kau tumben tak datang dengan si bule?"tanya seokmin yang datang dengan baju putih polos dan celana trening
"Dia sedang ada urusan katanya"sahut seungkwan
"Urusan apa? Jangan jangan hansol Hyung sedang mencari kekasih baru"ujar Chan
"Yak mulut mu itu minta ku plester dengan semen ya"kesal seungkwan
"Oppa jangan menggoda seungkwan oppa, tadi hansol oppa bilang ia sedang di suruh oleh chwe imo"ujar xiyeon
"Iya cantik tapi kalau berhenti menggodanya aku tak janji"ujar Chan menatap xiyeon lembut
"Dasar tukang mengumbar kemesraan"ujar seokmin
"Makannya cari pacar Hyung"ujar seungkwan
"Mingyu-ya sepertinya makan sup daging seungkwan enak nih"ujar seokmin dengan pisau sudah ada di genggamannya
"Ampun Hyung, dagingku sedikit lamak ku yang banyak"ujar seungkwan.

Mereka meramaikan dapur dengan candaan mereka dan sepertinya jihoon juga tak terganggu dengan suara berisik di dapur.
.
.
.
Pintu coklat menjadi tempat dimana Hansol berdiri tepat di hadapan pintu itu dengan bingkisan di kedua tangannya, dengan bersusah payah hansol menekan bel pada rumah itu.

Pintu coklat itu terbuka dan menampilkan seseorang bermata bulat keluar dan menyambut hansol dengan pelukan hangat.

"Seungcheol Hyung lepas aku tak bisa bernafas"ujar hansol
"Aku merindukanmu ayo masuk"ajak seungcheol

Hansol memasuki rumah yang di huni seungcheol dan kawan-kawannya yang tampak megah dan mewah, hansol juga melihat teman-teman seungcheol tengah duduk bersantai di ruang tengah bahkan hansol kenal mereka semua.

"Hyung ini makanan dari eomma kau harus membaginya dengan yang lain mengerti"ujar hansol
"Wah hansol-ie datang kenapa tak memberi tahu dulu"ujar jeonghan
"Kejutan dan Hyung"sahut hansol
"Mau mampir dulu"ujar wonwoo
"Hansol-ie aku merindukan mu"ujar Hao
"Aku juga merindukan Hyung, dimana soonyoung Hyung?"tanya hansol
"Ia sedang dibalkon kamarnya, ayo kita kekamar ku Jun Gege juga ada disana"ajak Hao
"Kenapa adik ku di monopoli oleh Hao"gerutu seungcheol

Hansol mengikuti kemana perginya Hao dan lagi ada yang ingin Hansol tanyakan mengenai kejadian di kantin tadi.

Pintu kamar Hao terbuka dan hansol kendapati Jun tengah duduk bersandar pada bangku dekat jendela.

"Wah lama tak bertemu Hyung"ujar hansol
"Wah aku merindukan mu boy"ujar Jun
"Hyung ada yang ingin aku tanyakan pada kalian?"tanya hansol
"Apa?"ujar Hao
"Mengenai kejadian di kantin tadi...awalnya aku tak menyangka jika kalian akan memilih satu kampus dengan ku"ujar hansol
"Kau melihat kami, hari pertama kami penuh dengan kata-kata tajam"ujar Hao
"Nah itu juga yang ingin aku tanyakan, kau ada masalah apa dengan orang-orang yang berteriak bahkan membentak kalian"ujar hansol
"Kau yakin ingin dengar ceritanya"ujar Jun meyakinkan
"Tentu saja karena jika yoongi Hyung dan taeyong Hyung sampai seperti itu pasti kalian memiliki masalah besar dengan orang-orang itu"sahut hansol

Jun dan Hao menceritakan semuanya secara detail mengenai masa lalu mereka bahkan hansol tak menyangka jika nama Hyung kesayangannya menjadi tokoh utama dalam cerita Jun.

Terkejut itu pasti, marah apalagi namun hansol bisa apa setelah mendengar cerita dari Jun dan Hao terlebih lagi sepupunya sendiri juga ikut andil dalam hal itu.

"Wah...aku tak menyangka kalian yang selalu ku anggap kesatria penolong ternyata Ibis"ujar hansol bersamaan dengan masuknya seungcheol dan jeonghan
"Kau marah pada kami"ujar seungcheol
"Tentu saja aku marah tapi aku bisa apa dalam hal ini, ini bukan daerah ku...andai kalian tahu apa yang terjadi setelah itu aku yakin kalian melompat ke sungai Han pun rasa bersalah itu akan tetap ada"ketus Hansol yang membuat empat hyungnya terkejut
"Kau dekat dengan mereka?"tanya jeonghan
"Tentu saja karena mereka yang ada saat satu keluarga ku pergi meninggalkan ku ke NY bahkan orang dalam cerita kalian itu orang yang paling berharga untu ku, kekasih ku dan semua adiknya"jelas Hansol mulai tenang
"Bisakah kau membantu kami untuk mendapat maaf dari mereka?"tanya wonwoo yang masuk membuat hansol menoleh
"Aku tak bisa...kalian harus usaha sendiri...aku mengenal mereka lima tahun walau terkenal tak mudah marah tapi jika menyakiti hati satu orang sampai kalian bersujud pun mereka tak akan peduli"jelas Hansol
"Apa dia juga akan seperti itu"kini Jisoo yang datang
"Bahkan ia bisa tak menganggap kalian ada, Hyung yang kalian lakukan di masa lalu itu sungguh keterlaluan mungkin kedatangan kalian membuat luka lama yang belum kering itu terbuka kembali...aku sudah selesai dengan urusan ku disini, aku tak marah dengan kalian aku pulang"pamit Hansol meninggalkan kamar Hao.

Soonyoung melihat Hansol yang keluar dari pintu rumah pandangan soonyoung tertuju pada semua teman-temannya yang keluar dari kamar Hao dengan wajah murung dan bisa soonyoung tebak jika Hansol sudah mengetahui semuanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Our PageWhere stories live. Discover now