9

726 92 8
                                    

Riuh ramai memenuhi lapangan sekolah manse junior high school dimana empat orang berhadapan langsung dengan tujuh orang penguasa di sekolah itu, empat orang itu adalah jihoon dan saudaranya dan tujuh orang itu adalah soonyoung dan teman-temannya.

Tatapan menjijikan jihoon dan semua saudaranya dapat dari semua siswa bahkan tujuh orang itu hanya tertawa merendahkan.

"Kenapa kalian seperti itu"ujar seokmin
"Karena kalian pantas mendapatkannya...orang-orang seperti kalian pantas untuk ini"sahut seungcheol
"Kalian berdua juga"ujar jihoon mencoba menahan tangisnya
"Tentu saja...karena kau itu penghalang bagi hubungan yang sudah ku jalin lama dengan soonyoung kau pikir bagaimana keadaan hatiku saat soonyoung lebih memilih menghabiskan waktu dengan mu...aku membenci mu asal kau tahu"
"Kau itu hanya permainan untuk ku...bahkan kau itu sama dengan sampah jalanan, aku bersama dengan mu hanya aku kalah taruhan saja dan malah kau terbuai dengan itu semua"ujar soonyoung
"Kalian ini hanya permainan kami dalam taruhan yang kami buat karena kami tak menyukai kalian"ujar jisoo
"Kalian itu hanya pengganggu"ujar jeonghan
"Lebih baik kalian itu mati saja tak ada gunanya juga kalian hidup" kejam sekali mulut Hao
"Setelah kau mengambil apa yang aku jaga kau pergi meninggalkanku? Brengsek kau Kwon"
"Itu urusan mu"

Sedih, kesal, kecewa dan marah menjadi satu dengan dan membuat semua sisi baik dalam hati mereka hilang.

Sejak saat itu semua siswa membully jihoon dan semua saudaranya dan hanya rumah yang bisa menjadi tempat mereka mencari kenyamanan.

"Pergi kalian dari rumah ini...aku malu memiliki anak seperti kalian...kalian bukan anak-anak ku lagi"ujar eomma Lee
"PERGI!"

"TIDAK!"

Suara teriakan menggema di setiap kamar dan entah mengapa mereka semua memimpikan hal yang yang tak pernah ingin mereka ingat.

Wajah pucat dan lemas menjadi pemandangan yang terlihat dalam meja makan kali ini bahkan seungkwan dan hansol yang datang untuk sarapan pun terkejut dengan itu.

"Kalian sedang tak enak badan?"tanya seungkwan
"Tidak"serempak mereka
"Duduk dan makanlah"ujar jihoon
"Kau baik-baik saja Hyung?"tanya hansol
"Tentu saja"sahut jihoon
"Ok kalau begitu"ujar hansol

Mereka berangkat ke kampus bersama-sama dengan bus mereka tak pernah mau untuk di jemput oleh supir yang Suho, namjoon, Chanyeol dan Jimin sediakan.

Lingkungan kampus saat ini sudah ramai bahkan jihoon dan mingyu harus bergegas menuju kelas, seungkwan dan hansol pergi ke kantin, seokmin pergi ke ruang siaran karena malas jika harus pergi ke taman sedangkan Chan harus pergi mengumpulkan tugas.

Langkah seokmin berjalan dengan malas menuju ruang siaran dan sekarang kepalanya sungguh pusing dan berat apa lagi perutnya yang sedari tadi menahan mual.

"Kenapa selalu seperti ini setiap aku memimpikan itu"gerutu seokmin

Jisoo yang melihat seokmin dari kejauhan pun mendekati seokmin dengan senyum cerahnya namun saat datang mata Jisoo terbelalak melihat seokmin yang penuh dengan keringat.

"Seok kau tak apa?"panik Jisoo
"Menyingkir lah"ujar seokmin
"Menyingkir bagaimana? Kau pucat sekali Seok"
"Kau tuli ya menyingkir ku bilang"

Jaehyun dan taeyong yang melihat seokmin dan jisoo langsung menghampiri merek berdua, dengan ekspresi yang sama yaitu sama-sama panik.

Taeyong bahkan bisa melihat Jisoo sungguh panik saat berada di dekat seokmin saat ini.

"Seokmin-ah kau tak apa?"tanya taeyong
"Aku tak apa"sahut seokmin lemas
"Kau bodoh atau apa kau tidak sehat Seok"ujar Jisoo dengan tingkat khawatir level tiga
"Diam lah dan pergi"ketus seokmin
"Kita ke ruang kesehatan bagaimana?"tawar jaehyun
"Tidak u-"

Our PageWhere stories live. Discover now