19

653 74 1
                                    

Satu Minggu sebelum festival jihoon dan semua orang sibuk dengan latihan mereka dan persiapan nya  bahkan jadwal siaran seokmin harus tiba saat malam karena setiap sore ia belum bisa pulang.

Jisoo berlari mengelilingi tempat dimana banyak stand sudah berdiri ia mencari seokmin sekarang karena ia ada berita bahagia untuk seokmin.

Pandangan mata Jisoo menemuka seokmin masih sibuk mendata perlengkapan setiap stand yang akan memenuhi setiap sudut lapangan untuk festival.

"Seokmin!"panggil Jisoo
"Tak perlu lari aku tak mau mengobati luka mu kalau kau jatuh nanti"sahut seokmin
"Aku punya berita bagus untuk mu"
"Apa?"
"Aku menemukan donor hati untuk jihoon"
"Benarkah"
"Iya, appa bilang ada satu yang cocok dengan jihoon dan kita bisa melakukan itu tiga hari sebelum festival untuk penyesuaian tubuh jihoon juga sebelum melakukan oprasi transplantasi hati"
"Bisakah di lakukan setelah festival, jihoon Hyung sudah berlatih keras untuk festival ini"
"Seok lebih cepat lebih baik kita bicarakan dulu dengan jihoon"
"Baiklah"

Taman baca kampus menjadi tempat dimana mingyu dan wonwoo mengajak soonyoung untuk membicarakan perihal teror yang terjadi belakangan ini.

Reaksi soonyoung terkejut, kesal dan bercampur marah karena kenapa ia baru di beri tahu sekarang tidak sedari lama.

"Hah...ingin marah dengan kalian disini aku juga salah karena tak mengerti dengan isi surat itu, sekarang apa yang harus kita lakukan sekarang"ujar soonyoung
"Melindungi jihoon Hyung"ujar mingyu
"Itu sudah pasti, yang pasti temukan pelakunya sebelum sesuatu yang buruk terjadi"ujar soonyoung
"Aku setuju dengan apapun yang kalian putuskan nantinya"ujar wonwoo
"Kita harus beritahu yang lain juga"ujar mingyu

Ruang seni menjadi tempat dimana seokmin dan jisoo sedang duduk bertiga bersama jihoon untuk membicarakan mengenai transplantasi hati jihoon.

"Hyung kami sudah mendapatkan donor hati untuk mu"ujar seokmin
"Benarkah? Kau tidak bohong kan"ujar jihoon
"Benar Hyung...Jisoo yang membantu ku tapi..."ujar seokmin terputus
"Kau harus sudah stay di rumah sakit tiga hari sebelum oprasi itu"ujar Jisoo
"Bagaimana Hyung..."ujar seokmin
"Aku akan bicara dengan seokmin dan yang lainnya dulu tapi tolong kalian bicarakan ini pada ketua panitia dan para dosen"ujar jihoon

Seokmin dan jisoo hanya menganggukkan kepala lalu pergi meninggalkan jihoon sendirian di ruang seni.

Satu jam sebelum makan siang jihoon dan semua yang akan berpartisipasi dalam drama musikal untuk festival kampus dan waktu yang pas untuk jihoon bicara dengan irene, Jenni dan soonyoung mengenai mundurnya dirinya.

"Ada apa ji mengumpulkan kita"tanya Jenni
"Begini, aku ingin mengundurkan diri untuk pemeran utamanya"ujar jihoon
"Tapi kenapa ji?"tanya Irene
"Begini Noona...tiga hari lagi aku ada pemeriksaan traumaku sudah sembuh atau belum jadi dari pada aku ijin lebih baik aku mengundurkan diri saja, tak apa kan soon jika kau bermain dengan Jenni"jelas jihoon
"Tak apa yang penting kesehatan mu dulu"ujar soonyoung yang memilih untuk mengamankan jihoon di rumah perawatan saja
"Baiklah kalau itu keputusan mu ji...aku juga ingin kau sembuh"sahut Irene
.
.
.
Rumah jihoon kini tengah ramai pasalnya Jisoo dan wonwoo main kerumah wonwoo belum tahu mengenai penyakit jihoon jadi sebisa mungkin mereka menyembunyikan nya dari wonwoo.

Makan malam hari ini menjadi makan malam paling menyenangkan bagi jihoon dan semua saudaranya harusnya soonyoung ikut bersama mereka namun ia masih harus berlatih untuk drama musikal mereka.

"Hyung nanti kita harus tidur bersama"ujar Chan
"Ok, apapun untuk Chan"sahut jihoon
"Setelah ini aku akan mengantar wonwoo dan jisoo pulang Hyung"ujar seokmin
"Hanya kau sendiri?"tanya jihoon
"Tentu saja dengan si tiang hitam itu"sahut seokmin
"Oh...ku kira kau sendiri yang akan mengantar mereka berdua"ujar mingyu
"Ming yok berantem yok"ujar seokmin
"Eieeee...aku bercanda Seok jangan dianggap serius dong"ujar mingyu

Jihoon dan yang lain hanya menggelengkan kepala saja yang terpenting mereka harus bahagia dengan hari penting jihoon yang akan sembuh.

Makan malam selesai dengan tenang bahkan Jisoo dan wonwoo membantu jihoon untuk cuci piring lebih dulu dari pada mengurusi betapa cerewetnya mingyu dan seokmin.

Langkah kaki mereka berjalan seirama dengan udara malam mingyu dan wonwoo berjalan lebih dulu dari pada seokmin dan jisoo yang masih di belakang.

"Terima kasih sudah mau membantu ku untuk mencari donor hati untuk jihoon Hyung"ujar seokmin
"Tak masalah sesama manusia harus saling menolong bukan"sahut Jisoo
"Kau benar dan harusnya aku mengatakan ini sejak lama pada mu"
"Kau mau menyatakan perasaan mu pada ku? Pasti akan aku terima"
"Bukan itu...lama-lama kau gila ya Soo...aku cuma ingin bilang kalau aku sudah memaafkan mu jadi jangan terbebani lagi mengerti"

Tanpa jawaban Jisoo langsung memeluk tubuh seokmin yang tentu saja membuat seokmin bingung sendiri dengan tingkah Jisoo bahkan sekarang seokmin dapat mendengar suara Isak tangis Jisoo.

"Terima kasih sih mau memaafkan ku...terima kasih Seok"ujar Jisoo
"Sudah jangan menangis baju ku bisa basah kuyup karena air mata mu"ujar seokmin
"Issshss kau ini"
"Sudah ayo wonwoo dan mingyu sepertinya sudah menghentikan taxi untuk kalian pulang"

Berbeda dengan di rumah Chan sedang asik bermanja dengan jihoon di depan tv entah mengapa mereka belum ingin tidur untung saja mereka sama-sama tak memiliki tugas jadi bisa santai.

"Hyung harus janji dengan chan...kalau Hyung harus sembuh dan datang ke pernikahan Chan dan xiyeon"ujar Chan
"Hyung tak mau berjanji Chan...kalau Hyung bisa sembuh total Hyung akan datang namun jika setelah transplantasi keadaan Hyung memburuk Hyung hanya berdoa semoga pernikahan kalian bahagia"sahut jihoon
"Jangan begitu dong Hyung...jangan buat Chan takut dong Hyung harus yakin kalau Hyung pasti sembuh total"
"Iya...sekarang tidur Hyung malas menunggu dua Hyung mu itu"

Chan hanya menuruti apa yang dikatakan jihoon untuk seger tidur lagi pula mereka terlalu malas untuk menunggu seokmin dan mingyu yang sudah dipastikan
.
.
.
Di ruang yang terkesan menyeramkan seseorang sedang duduk memandangi foto jihoon dengan seringaian yang membuat siapa pun yang melihatnya akan memilih pergi dari pada melihat seringaian yang menyeramkan itu.

"Ku pastikan kau mati di tangan ku Lee jihoon"

Tawa mengerikan terdengar menggema di ruangan remang-remang itu bahkan seluruh bagian meja dihadapannya sudah penuh dengan darah kucing yang teronggok bangkainya di hadapannya bahkan foto jihoon kini sudah penuh dengan koyakan pisau.

Soonyoung duduk di tengah-tengah semua orang rumahnya untuk memberitahukan mengenai masalah teror yang yang terjadi belakangan ini yang menyerang jihoon.

"Tidak mungkin minyoung kan soon?"ujar jeonghan
"Tidak mungkin lah Hyung jihoon bilang minyoung sudah meninggal 3 tahun yang lalu"sahut soonyoung
"Lalu siapa yang meneror jihoon"bingung Jun
"Apa wonwoo sudah mencari tahu?"tanya seungcheol
"Wonwoo saja tak bisa melacak orang itu Hyung"sahut soonyoung
"Jalan satu-satunya ya kita harus melindungi jihoon Hyung dari jauh dan dekat"ujar Hao

Soonyoung kembali terdiam mencoba memikirkan cara aman untuk melindungi jihoon agar tidak dalam bahaya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

-----------------------------------------------------------

Gak kerasa udah mau selesai aja aku nulisnya...

Our PageWhere stories live. Discover now