Hari ini kampus libur dan semua mahasiswa libur dari kegiatan belajar dan tugas mereka untuk dua hari kedepan dan hari ini jihoon dan semua saudaranya membatu mingyu di cafe tempatnya berkerja setelah mendapat ijin dari lay Hyung dan jumyeon Hyung.
Cafe hari ini sungguh ramai jelas ramai cafe dengan gaya clasik romantis ini menyediakan berbagi jenis menu mewah untuk hidangan tak hanya kue dan makanan ringan.
Seokmin membantu mingyu di bagian dapur sedangkan jihoon dan Chan mengantar pesanan walau kadang jihoon mengambil alih kasir.
Pintu cafe terbuka dan dengan serempak jihoon dan pegawai yang bertugas di depan langsung mengucapkan salam.
"Selamat datang di cafe kami"serempak semua pegawai cafe
"Aku sudah memesan salah satu meja disini"ujar nya
"Atas nama siapa tuan?"ujar Chan sedikit terkejut dengan orang yang ada di hadapannya
"Keluarga Hong"sahutnya menatap Chan ramah
"Mari saya antar tuan"ujar ChanChan mengantar tamu yang baru saja datang menuju salah satu ruangan yang ada di cafe itu dan itu salah satu ruang VVIP keluarga
Chan membawa masuk buku menu yang sudah di siapkan untuk ruang VVIP, tak nyaman itu yang saat ini Chan rasakan ayolah ia ingin segera keluar dari ruangan yang membuatnya sesak ini.
"Aku pilih paket luxury"ujar tuan Hong
"Baik tuan...anda bisa memilih untuk koki yang akan melayani anda dan keluarga anda"ujar Chan sopan
"Aku ingin Kim mingyu dan Lee seokmin hari ini, nanti tamu ku juga akan datang"
"Mohon di tunggu tuan kami akan menyiapkannya"Chan pamit pergi meninggalkan ruangan itu untuk memberi tahu pesanan ruang VVIP dan meminta kedua hyungnya untuk bersiap ke ruang VVIP setelah beberapa pelayang menyiapkan semua keperluan disana.
Chan kembali ke tempat dimana jihoon sedang sibuk menghitung ulang pembukuan pada bulan ini namun kegiatan jihoon terhenti ketika kedua mata indah itu menatap Chan.
"Kau kenapa lagi?"ujar jihoon
"Tuan dan nyonya Hong datang"sahut Chan
"Kenapa jika datang? Biasanya kau juga mengabaikan itu?"
"Mereka meminta seokmin Hyung dan mingyu Hyung untuk koki mereka"
"Sebetulnya orang-orang itu mau membuat kita mati berdiri atau bagaimana? Astaga Chan tangan ku sudah dingin sekarang"
"Hyung tarik nafas buang....tarik buang, Hyung sudah minum obat Hyung?"
"Aku sudah meminumnya tadi tapi kenapa sekarang aku gelisah kembali"Mingyu dan seokmin sudah siap dengan seragam koki berwarna hitam mereka yang nampak sangat tampan dan pas untuk dua orang itu, Chan dan satu pelayang masuk kedalam untuk membantu pekerjaan mereka.
Mata seokmin menatap tegas para tamu di hadapannya begitu juga dengan mingyu yang sudah bersiap dengan kompor dan perlengkapannya.
Tanpa memperdulikan pandangan tamu mereka yang semakin bertambah dan tentu saja seokmin, mingyu dan Chan mengenal mereka semua, mereka mulai melaksanakan tugas mereka dari hidangan pembuka yang sederhana namun lezat, makanan utama yang tampak menggoda mata dan lidah untuk segera disantap sampai hidangan penutup yang membuat semua tamu ketagihan.
"Seokmin-ah"panggil nyonya Hong
"Ada yang bisa saya bantu nyonya"ujar seokmin sopan
"Boleh aku memeluk mu?"Seokmin terdiam dengan apa yang di minta nyonya Hong bahkan tuan Hong hanya menatap sendu dua orang itu.
Seokmin melangkahkan kakinya keluar dari tempat dimana ia dan mingyu berdiri untuk memasak dan melepas apron yang ia kenakan, nyonya Hong berdiri dan segera memeluk seokmin dengan erat.
Wanita paruh baya ini sungguh rindu dengan sosok seokmin yang sangat ia kenal dulu, seokmin yang dapat menghiburnya ketika ia kehilangan salah satu putranya maka dari itu ia sangat menyayangi seokmin.
