15

724 78 7
                                    

Ruang rawat jihoon dan soonyoung bersebelahan jadi tak membuat ruangan terlalu penuh dan mereka sama-sama belum sadar.

Di ruang rawat jihoon kini hanya seokmin, namjoon dan jin saja mingyu dan yang lain sudah seokmin suruh kembali kekampus untuk melanjutkan mata kuliah dan kegiatan sekolah.

"Bagaimana bisa jihoon di bawa kerumah sakit?"tanya jin yang duduk di samping ranjang jihoon
"Kata jaehyun dan taeyong mereka menemukan jihoon Hyung terikat pada pohon sudah dalam keadaan pingsan"sahut seokmin
"Aku sudah memberi tahu yang lain yoongi berpesan untuk menjaga jihoon untuk sementara waktu dia sedang ada urusan di Belanda, Chanyeol dan Baekhyun baru bisa pulang Minggu depan mereka sedang ada di Jepang kalau jumyeon dan Lay nanti sore akan datang"ujar namjoon
"Bukannya jumyeon sedang ada di Amerika?"tanya jin menatap namjoon
"Kau seperti tak tahu Suho saja, pasti jet pribadinya akan keluar kalau dalam keadaan seperti ini"sahut namjoon
"Seokmin-ah kau ikut appa kita cari makan dulu appa dan eomma tahu kau belum makan"ujar jin
"Baik appa eomma"sahut seokmin

Seokmin pun setuju dengan perintah jin pasalnya seokmin juga tak bisa bohong jika perutnya sungguh minta di isi, sebetulnya seokmin ingin menceritakan semua yang terjadi pada namjoon namun seokmin rasa belum saatnya ia bercerita.

Langkah seokmin dan namjoon berpapasan dengan dua orang paruh baya berjalan dengan segera menuju ruangan dimana soonyoung dirawat.

Kantin menjadi tempat dimana seokmin dan namjoon mengisi perut bagi Seokmin semua appanya itu orang yang sangat pengertian seperti ini contohnya seokmin tak perlu bilang namjoon sudah memesankan berbagai makanan untuk seokmin.

"Makan dulu...appa tahu kau belum makan sedari tadi siang bukan, appa tak akan memaksamu untuk bercerita sekarang...namun jangan sampai ketiga appa mu ini mencari tahu sendiri"ujar namjoon
"Aku juga bingung appa...aku ingin bercerita namun apa yang ingin ku ceritakan masih berbentuk bola benang yang sangat memusingkan kepala rumit appa"adu seokmin
"Kau luruskan dulu baru cerita sekarang makan"
"Benar sekarang makan dulu lebih penting"

Seokmin mulai makan dengan tenang begitu juga dengan namjoon yang sesekali melihat seokmin yang makan.

Ruang rawat soonyoung kini hanya Jisoo, tuan dan nyonya kwon disana sama seperti seokmin yang menyuruh yang lain kembali Jisoo juga sama karena ia sudah tak ada kelas.

"Jarang sekali aku menemui mu soon sekalinya bertemu kau berbaring di rumah sakit"ujar tuan Kwon
"Soo-ie sebetulnya apa yang terjadi pada soon-ie ku?"tanya nyonya kwon
"Aku juga kurang tahu imo...teman kampus yang menemukan soonyoung sudah tak sadarkan dengan kepala berdarah"sahut Jisoo
"Sepertinya kita harus sering dirumah untuk memantau anak ini"ujar tuan Kwon
"Kwon imo Kwon samchoon aku ingin mengunjungi kamar sebelah dulu"ujar Jisoo
"Siapa yang ada di sebelah?"tanya nyonya kwon
"Jihoon juga dirawat disini ia di temukan tak sadarkan diri tak jauh dari soonyoung"jelas Jisoo
"Jihoon?...Lee jihoon maksud mu?"ujar tuan Kwon
"Iya samchoon, Jisoo keluar dulu"pamit Jisoo

Jisoo keluar sendiri tuan dan nyonya kwon masih didalam mereka ingin sekali menemui jihoon namun meninggalkan soonyoung dengan keadaan tak sadarkan diri membuat mereka mengurungkan niatnya.
.
.
.
Di bawah pohon lapangan basket menjadi tempat dimana mingyu duduk sebari berfikir mengenai beberapa yang baru ia ketahui tentu saja ia akan terus menyeret penjelasan dari wonwoo.

Wonwoo duduk di samping mingyu dengan roti isi di tangannya ia lapar walau tadi setelah kembali dari rumah sakit ia sudah makan dengan seungkwan dan xiyeon.

"Aihhhh kepala ku lama-lama bisa seperti pak Jo, kenapa ini jadi rumit sekali...jika minyoung itu sudah tiada lalu siapa yang meneror"kesal mingyu
"Makan dulu kau lama-lama bisa gila Kim"ujar wonwoo
"Kenapa kau ada disini?"
"Aku sudah duduk disini setengah jam yang lalu saat kau melamun"
"Hei ini terlalu menyeramkan asal kau tahu masa iya arwah minyoung yang meneror"
"Yak! Jangan membuat ku takut"
"Entahlah aku pusing, aku mau kerumah sakit"
"Aku ikut"
"Untuk apa?"
"Tentu saja menjenguk jihoon dan soonyoung...kita berangkat bersama saja"

Chan dan xiyeon malah sudah dirumah untuk membawa beberapa pakaian jihoon dan makanan untuk jihoon dan yang lain.

"Chan...sebenernya aku pengen cerita"ujar xiyeon ragu
"Cerita apa sayang ku"sahut Chan
"Beberapa hari ini aku sering sekali melihat orang yang berdiri di depan loker jihoon oppa"
"Palingan juga soonyoung Hyung"
"Tapi kurasa bukan deh Chan, ya kali soonyoung oppa kekampus pakai pakaian serba item bahkan topi dan masker juga item"
"Cewek atau cowok?"
"Ku rasa cewek deh"
"Mungkin itu teman satu fakultas jihoon Hyung mungkin"
"Mungkin saja"

Setelah selesai Chan dan xiyeon bergegas untuk pergi ke rumah sakit takut jika yang lain sudah menunggu.

Jihoon masih belum terbangun dari pingsannya padahal soonyoung sudah bangun dari dua jam yang lalu dan sekarang berada di ruang rawat jihoon.

Nyonya dan tuan Kwon sudah pulang sejak satu jam yang lalu dan mereka berencana menjenguk jihoon saat sudah sadar saja.

"Sebenarnya apa yang terjadi soon?"tanya jeonghan
"Benar bagaimana bisa kau tertimpa pot dan jihoon pingsan"tambah seungcheol
"Sebetulnya aku ingin ke loker Hyung tapi aku melihat seseorang memakai pakai serba hitam menarik jihoon bahkan memukul jihoon sampai tak sadar...karena aku penasaran dan juga takut aku mengikuti mereka aku bahkan sempat kehilangan jejaknya sampai aku melihat jihoon sudah terikat di pohon lalu sesuatu yang keras menghantam kepalaku dan semua gelap"ujar soonyoung
"Bisa gila aku lama-lama"gerutu seokmin.

Mereka terus menebak siapa yang memukul soonyoung dan jihoon namun tidak dengan seokmin yang memilih untuk tidur karena ia terlalu lelah dan banyak memikirkan hal-hal yang terjadi belakangan ini.

Jisoo yang duduk di dekat seokmin hanya terdiam membuat seokmin tak merasa terganggu oleh suara yang lain dapat Jisoo lihat betapa lelahnya seokmin saat ini.

Pintu ruang rawat jihoon terbuka dan menampilkan Chan dan xiyeon yang datang dengan berbagai jenis makanan yang dua orang itu bawa.
.
.
.
Seseorang tengah berdiri didepan sebuah papan foto yang penuh dengan foto soonyoung dan jihoon bahkan tak sedikit dari beberapa foto sudah terkoyak dan tak berbentuk.

Wajah yang tertutup masker dan hanya memperlihatkan tatapan benci kepada salah satu foto itu.

"Akan ku buat kau menderita Lee jihoon"

Orang itu pergi dengan pisau yang menancap pada foto jihoon dan tawa yang keras seperti psikopat gila.

Jihoon terbangun tengah malam pandangan mata jihoon menangkap mingyu yang masih terjaga bahkan seperti sedang sibuk mengerjakan sesuatu.

"Mingyu-ya"lirih jihoon
"Kau sudah bangun Hyung"pekik mingyu
"Kecilkan suaramu yang lain sedang tidur"
"Perlu aku panggilkan dokter?"
"Tidak perlu aku sudah lebih baik"
"Hyung ceritakan pada ku Kenapa kau sampai tak sadarkan diri?"
"Aku tak tahu saat aku sedang mengambil buku di loker tiba-tiba saja ada yang memukulku lalu semua hitam"
"Hyung aku takut"
"Takut? Takut kenapa?"
"Kejadian belakangan ini membuatku takut Hyung apa lagi kau sudah tidur di tempat tak nyaman ini, aku takut kau dalam bahaya"
"Semoga ketakutan mu itu tak terbukti"
"Hyung tidur lagi saja"
"Tak bisa aku baru saja bangun sekarang kau menyuruhku tidur lagi, akan ku temani kau belajar saja"

Mingyu menuruti apa yang dikatakan jihoon bahkan saat selesai jihoon menyuruh untuk tidur karena besok mereka masih harus kuliah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Our PageWhere stories live. Discover now