26. Cie Cemburu Cie

180 10 7
                                    

Happy Reading

Sejauh ini hubungan Keen dan Safa masih baik-baik saja tanpa adanya orang ketiga.  Hubungan mereka sudah berlangsung selama tiga bulan.

Malam ini Keen mengajak Safa pergi ke mall. Safa kini sudah siap dengan jeans hitam dan sweter birunya. Dengan rambut di gerai dan menggunakn sepatu putih.

Ia menunggu Keen di ruang televisi sembari memakan cemilan.

"Loh tumben Anin udah rapih gini, mau kemana nih anak Ayah?" Tanya Ayah.

"Anin mau jalan yah sama Keen," balas Safa.
"Boleh kan yah?" Tambahnya.

"Boleh dong sayang, apa sih yang gak boleh buat putri ayah," ujar Ayah cekikikan diikuti Safa yang juga ikut cekikikan.

Lalu datanglah bunda dari arah dapur dan ikut gabung bersama Safa dan Ayah. "Ada apa nih ketawa-ketawa?" Tanya Bunda.

"Ayah loh Bun, bisa aja," ujar Safa ditengah-tengah tawanya.

"Tumben sayang kamu udah rapih, emang mau kemana?" Tanya bunda.

"Mau main mah sama Keen," balas Safa.

Tiin-tiin

"Bun, yah, Keen udah nyampe tuh kalo gitu Anin berangkat ya, assalamualaikum," ujar Safa.

"Iya hati-hati, waalaikumsalam," ayah dan bunda bersamaan.

Safa memasuki mobil Keen. Mobil Keen melaju menuju mall di Jakarta. Sesampainya di sana, mereka berjalan bergandengan lebih tepatnya Keen yang merangkul Safa.

"Makan dulu aja ya," ujar Keen dan di angguki oleh Safa sebagai jawaban.

Mereka duduk di bangku yang tersedia di Caffe mall tersebut. Lalu Keen memanggil waiters caffe tersebut.

"Mbak" panggil Keen.

"Iya mas, mau pesan apa?" Tanya waiters itu yang melihat Keenan tanpa berkedip.

"Emm aku mau nasi goreng spesial sayang," ujar Safa pada Keen. Keenan terkekeh geli. Ia tahu bahwa kelasihnya saat ini sedang cemburu.

Waiters itu langsung memasang wajah datar ketika Safa memanggil Keen dengan sebutan sayang.

"Em mbak, nasi goreng spesialnya dua sama lemon tea nya dua," ujar Safa.

"Oke saya sebutkan lagi, nasi goreng spesialnya dua sama lemon tea nya dua, ditunggu pesanannya," ujar waiters itu. Lalu ia pergi ke belakang.

"Cie ada yang manggil sayang nih," goda Keen.

Safa hanya diam dan memasang wajah cemberut.

"Jangan ngambek dong sayang," lagi-lagi Keen menggoda Safa.

Safa masih diam dan memandang orang berlalu lalang.

"Jangan marah dong," ujar Keen sambil mencoel-coel pipi Safa.

"Aww sakit," ujar Safa meringis.

"Nah gitu dong ngomong," ujar Keen.

"Ini mas pesanannya, selamat menikmati," ujar waiters itu sambil menyodorkan makanan itu lalu kembali lagi.

"Makasih mbak," ujar Keen.

Keen dan Safa memakan makanan tersebut. Setelah selesai makan, mereka keluar dari Caffe tersebut.

"Sekarang mau kemana lagi?" Tanya Keen.

"Ke toko buku gimana?" Ujar Safa.

Keenan mengangguk. Lalu mereka memasuki toko buku yang masih berada di mall tersebut. Safa melihat-lihat buku. Setelah menemukan buku yang ia incar, lalu Keenan dan Safa pulang.

"Makasih ya," ujar Safa.

"Yaudah kalo gitu aku pulang dulu ya, besok aku jemput pagi-pagi," ujar Keen.

"Iya, hati-hati jangan ngebut-ngebut," ujar Safa.

🍭🍭🍭

Siang ini Safa dan Keen sedang duduk berdua di taman sembari memakan bekal yang di berikan oleh Bunda. Keenn dan Safa tampak terlihat bahagia, Keenan entah bicara apa hingga membuat Safa tertawa.

Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua dengan mengepalkan tangannya.

"Arghhhh," ujar orang itu.

"Kenapa lo harus sama dia? Kenapa lo tolak cinta gue? Kenapa?" Tanya orang itu pada dirinya sendiri.

Ia memukul-mukul udara, lalu datang lah seorang perempuan menghampirinya.

"Gue tahu lo cemburu kan melihat mereka bermesraan di depan lo?" Ujar perempuan itu.

"Kata siapa lo?" Ujar lelaki itu.

"Gue tahu, dari tadi gue ngelihat lo, kayaknya lo cemburu yah," ujar perempuan itu sembari tersenyum jahat.

"Gue tahu gimana caranya supaya lo bisa dekat sama Safa," ujar perempuan itu.

"Gimana?" Tanya lelaki itu.

Lalu perempuan itu menjelaskan apa saja yang harus ia kerjakan.

Pukul 14.30, wib

Keen kini sedang menunggu Safa di parkiran sekolah. Pasalnya ia sudah menunggunya dari tadi. Namun yang di tunggu tak kunjung datang.

Ting

Tiba-tiba ada nomor tak di kenal mengirimkan gambar. Keen mengerutkan keningnya. Lalu membuka chat tersebut.

08xx xxxx xxxx

Send a picture

Keen hanya me-read chat tersebut. Karena merasa tak percaya, Keen masuk ke gedung sekolah untuk mencari Safa. Keen berjalan dengan nafas terengah-engah.

Sesampainya di taman, ia melihat Safa yang tengah berpelukkan dengan lelaki dan saling bertatapan. Dan lelaki itu adalah Zaqi. Masih ingat Zaqi kan? Yang suka sama Safa.

Keen langsung menghampirinya dan meninju wajah Zaqi.

Bughh

Safa terkejut ketika Keen datang dan langsung memukul wajah Zaqi.

"Keen, ini gak-----," ujar Safa gugup. Ia bingung harus berbicara apa? Ia bingung harus menjelaskannya dari mana?

Keenan hanya diam, lalu ia berbalik badan dan berjalan keluar gedung sekolah. Safa mengejar Keen.

"Keen tunggu," ujar Safa berlari mengejar Keen.

Keenan masuk ke dalam mobilnya diikuti Safa. Setelah masuk, Keem menjalankan mobilnya. Keenan mengantarkan Safa sampai depan rumahnya tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Makasih, mampir dulu gak?" Ujar Safa.

"Gak," ujar Keen. Ia langsung melajukkan mobilnya dengan kecepatan cepat.

"Kenapa? Kenapa lo selingkuhin gue Saf?" Ujar Keen sambil memukul-mukul stirnya.

Ia merasa telah di khianati oleh kekasihnya itu. Sesampainya di rumah, ia langsung masuk kedalam kamarnya.

Sedangkan di lain tempat, Dua sejoli ini tertawa jahat.

"Ternyata ide lo bagus juga, gak sia-sia gue ikutin perintah lo," ujar Zaqi.

"Maureen gitu loh, hahhhha," tawa Maureen menggelegar.

"Pasti mereka bertengkar, hhhhhahh," tambahnya.

"Semoga saja mereka putus, terus gue bisa deketin Keen dan lo bisa deketin Safa," ujarnya lagi.

"Berharap sih gitu gue," ujar Maureen.

HAIHAIHAI GIMANA CERITANYA? SERU NGGAK? MAAF GUYS AKU LAMA UP SOALNYA LAGI BANYAK TUGAS

MAAF BANYAK TYPO

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT AND SHARE YA

BY BY
SEE YOU NEXT PART!

KENSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang