18. Khawatir

222 13 15
                                    

Happy Reading🤗

Kantin, 10.00

Rendy menepati janji nya men-traktir teman-temannya dan juga teman-teman Nata. Mereka duduk berpasang-pasangan. Keenan-Safa, Brian-Clarissa, Rendy-Nata, dan Calvin-Ria.

"Ri lo mau nambah gak? Kalo mau udah sana pesan lagi mumpung lagi ada yang traktir," ujar Calvin mengompor-ngompori Rendy yang langsung meneguk salivany.

'Si Calvin kamprettt, auto tipis nih dompet gue,' batin Rendy.

"Boleh kan Ren?" Tanya Calvin menaik-turunkan halis nya.

"Boleh, pesan aja," ujar Rendy. Padahal dalam hati, saat ini juga ia ingin menjitak kepala Calvin, kalo saja tidak ada Nata, habis sudah riwayat kau, Calvin.

Setelah makanan mereka habis, mereka kembali lagi ke kelas nya masing-masing.

Semenjak Rendy pacaran dengan Nata, sifat bobrok nya mulai berkurang. Insecure lah sama doi wkwk.

"Nat, nanti pulang aku anterin yah," ujar Rendy.

"Apah, gue gak denger," yang menjawab bukan Nata melainkan Calvin.

"Ekhem-ekhem aku kamu," ujar Brian ikut-ikutan.

Wajah Nata sudah bulshing, akibat ucapan Rendy.

"Cie yang bulshing cie," goda Clarissa.

"Ih apaan sih Ca," ujar Nata malu.

"Emm Ren, aku ke kelas dulu yah," ujar Nata.

"Eh iya belajar yang benee ya," ujar Rendy.

Lalu Nata pergi ke kelas nya di ikuti Ria dan Clarissa. Sedangkan Safa, baru saja ia ingin masuk kelas, namun tangan nya di tahan oleh Keenan.

"Nanti pulang nya bareng gue," bisik Keen. Dan Safa mengangguk sebagai balasan.

"Belajar yang bener, biar bisa ajarin anak-anak kita nanti," lanjut Keen yang membuat wajah Safa bulshing.

"Emm i-iya," ujar Safa sedikit gelagapan. Setelah itu ia masuk kelas dan Keen juga pergi ke kelas nya.

"Benci sama cinta itu beda tipis yah," ujar Safa.

"Bener banget, dulu aja amit-amitan eh sekarang malah amin-aminan," tambah Clarissa.

"Iya nih siapa ya yang gitu," ujar Ria.

"Ihhh kalian tuh apa-apaan sih, kok jadi mojokin gue," ujar Nata.

"Ya kan bener kan gue ngomong fakta, dulu aja lo bilang amit-amit sama si Rendy receh sekarang malah jadi pacar elo kan," ujar Ria.

"Ya terserah gue lah," ujar Nata.

"Ihhh kok kalian malah berantem sih," ujar Safa.

"Emang kalian udah ngerjain pr matematika?" Tanya Clarissa pada Nata dan Ria.

"Lah emangng ada pr?" Polos Ria.

"Ada matematika," balas Safa.

"Elo udah Nat?" Tanya Ria pada Nata.

"Udah lah," jawab Nata santai.

"Alamak gue belum," ujar Ria yang mengundang gelak tawa teman-temannya.

Lalu ia mengerjakan tugas nya dengan kecepatan kilat.

"Hufft akhirnya selesai juga," ujar Ria. Dan Pak Herman memasuki kelas XII IPA 1.

Beberapa jam sudah Pak Herman menjelaskan materi hingga akhirnyaa...

Kringggg-Kringggg

Bel pulang berbunyi yang mengundang teriakan senang anak-anak SMA Cendikia.

KENSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang