Perempuan berambut coklat sebahu sedang berdiri di menghadap jendela.Di belakangnya ada seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi sambil memainkan jemarinya.
"Jadi,papa mau aku menyamar menjadi perempuan itu?"tanya perempuan itu tanpa menoleh.
Pria itu mengangguk"ya,sudah seminggu perempuan itu hilang.Bisa saja ingatannya sudah kembali dan mengacaukan semua rencana kita."jawab pria itu.
Perempuan itu berbalik"apa papa yakin?Bagaimana kalau mereka curiga?Aku sama sekali tidak tahu seperti apa kebiasaan keluarga perempuan itu."kata perempuan itu lagi.
Pria itu tersenyum"papa sudah tahu semua kebiasaan mereka,Liesa.Kamu lupa?,Papa adalah sahabat terbaik Yuda.Jadi,papa tahu semuanya.Termasuk kebiasaan Ravier dan Daira."jelas pria itu panjang lebar.
Perempuan itu adalah Liesa Syerli Navia.Anak pertama dari Erga dan Siska.Keturunan tertua dari keluarga Navia.Umurnya sudah 20 tahun.Ia mempunyai adik laki-laki bernama Rizwan Arga Navia.
"Tapi pa,umur aku sudah 20 tahun.Sedangkan perempuan itu 3 tahun lebih muda dari pada aku."jawab Liesa mendekati Erga.
"Meskipun kamu 3 tahun lebih tua dari perempuan itu,tapi rambut dan warna kulitmu sangat mendukung kamu untuk menyamar menjadi Daira,Liesa."
kata erga tetap kukuh pada pendapatnya.Liesa menghela nafas berat.Papanya sangat keras kepala.Apapun yang menjadi keputusannya harus di jalani.Percuma saja berdebat jika Akhirnya tetap kalah.
"Terserah papa,deh."jawab Liesa pasrah.
Erga tersenyum senang"ya sudah,nanti malam papa akan memberi tahu rencana kita di rumah."kata Erga.Liesa hanya mengangguk.
Liesa mengangguk lalu pergi keluar.
*****
Keluarga Larenzo berkumpul di ruang keluarga.Sebenarnya keluarga Larenzo sangat ramai.Tapi beberapa dari mereka ada di negara tetangga untuk urusan pekerjaan dan pembelajaran.Yang tersisa hanya Diane-mama Rayn,Vira dan Vicry-orangtua Syakira,Rayn,Abi,Syakira dan di tambah satu anggota yaitu Daira.
Setiap hari minggu mereka memang menyempatkan untuk berkumpul.Saling berbagi cerita,bersenda gurau dan membahas masalah pekerjaan.
Kepala Daira terasa pusing,sekelebat bayangan beberapa orang muncul di kepalanya.Sesekali ia mengerjap-ngerjapkan matanya.
Tangan menyentuh pundak Daira yang membuat perempuan berambut coklat itu tersentak lembut.Ia menoleh dan mendapati Rayn sedang memandang cemas kearahnya.
"Kamu kenapa?"tanya Rayn cemas.
Daira menggeleng"gak pa-pa kok,kak."jawab Daira lalu tersenyum.
"Kamu yakin?"Rayn kembali bertanya.Ia seperti tidak percaya dengan ucapan Daira.
"Iya,kak.Aku gak pa-pa."jawab Daira mencoba meyakinkan.
Rayn menghela nafas lalu tersenyum.
"Daira,bagaimana kalau kamu tante masukan sekolah?"kata Diane memandang Daira.
Daira refleks menoleh kearah Diane.Wajahnya terkejut.
"Ha?,g..gak usah tante.Lagian Daira juga gak pernah sekolah."
jawab Daira canggung."Mana ada orang gak pernah bersekolah bisa membaca."timpal Syakira dari mata tak lepas dari Handphone.
Benar juga kata Syakira.Dari mana Daira bisa membaca?Selama di kurung ia tidak pernah di ajari dan belajar sekalipun.Lalu mengapa ia bisa membaca?
"Beneran.Selama ini-kan aku di kurung.kapan aku sekolah?"elak Daira.
Syakira memutar bola matanya.Ia meletakkan Handphone-nya di saku"Daira denger,ya.lo--sorry, kamu di kurung selama 13 tahun,sekarang umur kamu umur kamu 17 tahun.Berarti 4 tahun kamu berada di luar."jelas Syakira se-kesal-kesalnya.
Benar juga apa yang di katakan Syakira.Tapi ia sama sekali tidak mengingat apa yang dilakukannya di saat umur 4 tahun.
"Benar juga kata kamu,Syakira."
timpal Vira-mama Syakira.Syakira tersenyum"Syakira gitu,
lo."jawab Syakira sombong.Abi hanya mendelik geli melihat kakak sepupunya.Syakira yang menyadari itu melotot ke arah Abi.
"Apa lo?"sergah Syakira kesal.Abi membuang muka melihat reaksi Syakira.
"Syakira."tegur Rayn.
Syakira tersenyum menampakkan deretan gigi putihnya"maaf..."
jawab Syakira."Daira apa kamu pernah bersekolah di saat kamu belum di kurung?"tanya Diane.Membuat semua yang ada di situ memasang wajah penasaran kecuali Abi yang fokus pada TV.
Daira menggeleng"aku tidak tahu."
jawab Daira.Seketika semua mendesah.percuma saja mereka memasang wajah seperti itu."Apa kamu tau keluargamu?"tanya Diane lagi.
"Aku tidak tahu."sama.Jawaban Daira tetap itu.Membuat Diane sedikit kecewa.
"Apa Daira terkena Amnesia? Mustahil jika ia tidak ingat apa-apa?"batin Diane bermonolog.
*****
Daira sedang mencari-cari novel di rak buku di kamar Syakira.Ia terkagum-kagum melihat koleksi novel yang segitu banyaknya.Sampai pada akhirnya ia mendapatkan sebuah novel yang lumayan tebal.Ia mengambilnya dan melihat judul novel itu."Vana dan shila."bacanya.
Syakira yang bermain Handphone sambil berbaring melihat Daira yang membaca judul sebuah novel.
"Novel itu kisahnya bagus,lo.Gue aja berulang kali membacanya.Kisahnya menarik."kata Syakira lalu kembali menatap layar Handphone-nya.
Daira menoleh kebelakang"oh,ya.Kalau begitu aku pinjam,ya."jawab Daira.
"Ok,tapi jangan lupa balikin!"kata Syakira sembari memperingati Daira.
"Kamu tenang saja."jawab Daira.
Syakira tersenyum.Sementara Daira mendekati Syakira.
"Boleh duduk di sini,tidak?"tanya Syakira canggung.
"Santai aja kali."jawab Syakira.
Daira tersenyum lalu duduk di sisi kasur Syakira.Ia mulai membuka halaman novel itu.Halaman demi halaman di bacanya.
"Kasihan,ya Devana?"kata Daira sedih.
Syakira memandang wajah sedih Daira.Ia terkekeh melihat mata perempuan itu berkaca-kaca.
"Hati-hati,ntar kacanya pecah!"ledek Syakira.
-----------------------------------------
Assalamu alaikum semua.
Apa kabar?
Bagaimana part yg ini?
Semoga suka ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAIRA NANI AZRIVALE
Teen FictionDisini menceritakan seorang perempuan berumur 17 tahun yang menjadi korban pembalasan dendam keluarga NAVIA kepada keluarganya,keluarga besar AZRIVALE.Ia dikurung dan dipisahkan dari keluarganya sejak umur 4 tahun.Sampai pada akhirnya terjadi sebuah...