PART 4

401 26 0
                                    

   Daira duduk di ruang tamu bersama Rayn.Ia sangat terkagum-kagum melihat setiap sudut rumah Rayn.Rayn hanya tersenyum melihat Daira.Daira mengingatkannya ke pada adik perempuannya yang sekarang kuliah di korea.

Seorang perempuan berbaju hitam berles putih datang membawa minuman.

"Permisi,tuan."katanya sopan lalu memindahkan minuman dari rantang ke atas meja.

Rayn hanya tersenyum,sementara Daira,matanya berbinar-binar melihat minuman berwarna merah itu.Selama di kurung ia tidak pernah meminum seperti ini.Rayn terkekeh melihat reaksi Daira.

Setelah selesai,perempuan itu kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Silahkan,di minum."Rayn mempersilahkan Daira minum.

Daira mengangguk dan langsung meneguk minuman itu"hmmm...enak banget!"kata Daira mengerjap-ngerjapkan matanya.

Rayn tersenyum"nama kamu siapa tadi?Saya lupa."tanya Rayn.

"Daira."jawab Daira singkat,padat dan jelas.

"Daira,--"Rayn mengangguk"emm..bagaimana kalau saya memanggimu Ira?"tambahnya lagi.

Wajah Daira berubah sedih.Ia menundukkan kepalanya.

Rayn yang melihat hal itu bingung
"Kenapa?Apa kamu tidak suka saya panggil Ira?"Kata Rayn menatap Daira.

Daira mengangkat kepalanya lalu menatap Rayn dalam"Ira...Ira adalah panggilan ke sayangan kakakku."jawab Daira sedih.Tak terasa air mata jatuh membasahi pipinya.

melihat Daira menangis,Rayn merasa bersalah.Ia mengangkat tangannya lalu menghapus air mata Daira.

"Maaf..saya tidak bermaksud untuk membuat kamu sedih."lirih Rayn.

Daira tersenyum"tidak apa-apa,kak.Aku tidak sedih,aku hanya merindukan,kakakku."jawab Daira.

Rayn mengangguk"kalau boleh saya tahu,siapa nama kakakmu?Di mana dia?"Rayn bertanya dengan hati-hati.Ia tidak mau melihat Daira sedih lagi.

"Nama kakakku Ravier,orang memanggilnya Rav.Hanya aku yang memanggilnya Vier,--"jawab Daira.Ia menjeda lalu menarik napasnya"sudah 13 tahun semenjak aku di kurung,aku tidak pernah melihatnya.Aku sangat merindukannya."sambung Daira lirih.Air matanya tidak berhenti mengalir.

"Sudah,jangan menangis.Nanti cantiknya hilang,lo."kata Rayn berusaha menghibur Daira.Ia menghapus air mata Daira lagi.

Daira tersenyum,ia mengangguk.

"Nah,kan jadi cantik lagi."kata Rayn ikut tersenyum.Ia mengacak rambut Daira.

"Iiih...kenapa sih,kakak laki-laki itu suka mengacak rambut adik perempuannya?"kata Daira kesal.Bibirnya mengerucut.Menjadikan Ia makhluk paling lucu melebihi bayi sekalipun.

Rayn tertawa"Ha..ha..ha..Memang kakakmu suka mengacak rambutmu juga?"Rayn bertanya di sela-sela tawanya.

"Sering.Tapi sekarang aku merindukan tangan,itu."kata Daira kembali sedih.

Rayn berhenti tertawa"eemm..kalau begitu saya akan menggantikan kakakmu untuk mengacak rambutmu."kata Rayn lalu kembali mengacak rambut panjang Daira hingga menutupi wajahnya.

Daira berdiri.Ia mendengus kesal.Melihat Daira berdiri,Rayn ikut berdiri.Ia mundur beberapa langkah.

"Kakaaaaak!"teriak Daira.Rayn terkejut,berbalik dan....

"LARIIII!"

   Rayn berlari sambil meledakkan tawanya.Daira langsung mengejar Rayn yang berlari menghindari
dirinya.Dengan gesit Rayn menghindari setiap kejarannya.

"Awas,ya!Kakak pasti akan aku tangkap!"kata Daira terus mengejar Rayn.

"Buktikan,Ira!"jawab Rayn.Ia sebenarnya kewalahan.Ternyata Daira larian yang sangat cepat dan lincah.

"Cepat sekali."Batin Rayn.Ia menambah kecepatan larinya.

                               *****

    Seorang laki-laki berkaos putih,berambut lurus di belah kesamping kiri,Duduk di sisi tempat tidurnya.Ia menghadap keluar jendela.Memandang kosong setiap bintang.Lalu ia mengalihkan pandangannya kepada sebuah bingkai yang terletak di atas nakas.Ia mengambil bingkai itu dan menatapnya sendu.

Di dalam bingkai itu terdapat sebuah foto.Di situ terlihat Dua orang anak laki-laki dan perempuan sedang bermain gelembung. Anak itu terlihat bahagia.

"Sudah tiga belas tahun kamu meninggalkan kakak,Ira.Membiarkan kakak di rundung kesedihan,di kelilingi kesunyian,di hantui rasa bersalah karna tidak bisa menjaga kamu,Ira."lirih laki-laki itu.Air mata yang membendung di pelupuk matanya turun membasahi pipinya.

"Kenapa kamu membiarkan kakakmu sendiri,Ira?Kenapa kamu membiarkan kakak bersdih?kenapa,ira?Di sini Vier mu,menunggu kehadiranmu."lirih laki-laki itu lagi.Air mata terus berlomba-lomba menampakan dirinya.

"Orang banyak menganggap kamu sudah..."laki-laki itu tidak melanjutkan kata-katanya.

"Tidak!Mereka salah!Kamu masih ada!kamu masih ada,Daira!"teriak laki-laki itu.Kamarnya kedap suara.Jadi,tidak ada yang terganggu dengan teriakannya.

Laki-laki itu menyeka  air matanya kasar"Kakak akan terus mencari k kamu,Daira.Kakak yakin,Kakak akan menemukanmu."laki-laki itu menyemangati dirinya sendiri.

"Di sini Vier menunggumu,Ira.Kakakmu menunggumu."katanya lagi.

Ia menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan.Ia memandangi bingkai itu lagi,lalu mengelusnya.Ia membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk lalu memeluk bingkai itu.Ia memejamkan matanya.

Laki-laki itu adalah Ravier Rafzi Azrivale.Putra pertama dari Yuda Rafzi Azrivale dan Azira Nani Azrivale.Ia memiliki dua adik,lelaki dan perempuan.Adik laki-lakinya bernama Randy Fakhri Azrivale dan adik perempuannya,ya,kalian pasti sudah tahu.Daira Nani Azrivale.

         --------------------------------------------

Asssalamu alaikum semuanya
Gimana part yang ini?
Mudah-mudahan kalian suka,ya
Maaf kalau ceritanya tidak nyambung.

DAIRA NANI AZRIVALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang