PART 20

285 21 6
                                    

Daira melihat-lihat benda pipih di tangannya itu.Ia membalik-balikkannya dengan perasaan bingung.Ia bisa membaca tapi,tidak tahu menggunakannya.

"Bagaimana cara menggunakannya?"gumamnya pelan.

Ingin bertanya dengan Diane,tapi wanita itu sedang tidak ada di rumah.Ingin bertanya dengan para pekerja disini,takut mengganggu pekerjaan mereka.Ia menghela napas bosan."Percuma saja kak Rayn membelikan ku handphone jika tidak bisa menggunakannya."
Kesalnya.

Ia teringat seseorang,"apa dengan kak Bima saja,ya?"pikirnya."Tapi...takut."Sambungnya.

Daira meletakkan benda itu di atas nakas.Ia menatap langit-langit kamarnya dengan perasaan bosan.Ingatannya melayang pada laki-laki yang di sapa Rav itu.

Matanya membesar,"kak Vier juga di sapa Rav oleh orang-orang,bukan?"tanyanya pada diri sendiri.

"Apa dia kakakku?"

"Lo bisa masak,kan?"

Daira terlonjak kaget.Ia dengan cepat menoleh ke arah pintu,"kak Bima?"gumamnya.

*****

Bima memperhatikan perempuan berambut coklat yang sedang berkutat dengan alat masak itu.Perempuan itu tampak lihai.Seperti sudah biasa melakukannya.

Bima sengaja menyuruh perempuan itu untuk memasak sarapan untuknya.Ia tidak terlalu suka jika pekerja di sini yang memasak.Namun,ia juga tidak suka orang yang menginap di rumahnya hanya bersantai saja.

"Yang enak."Kata Bima.

Perempuan itu mengangguk,"Daira akan berusaha."Jawabnya.

Daira memasak sup daging.Itu adalah salah satu makanan favoritnya dengan Ravier.

Setelah selesai,Daira memasukan sup itu kedalam mangkuk.Ia mengangkat sup itu dan meletakkannya di hadapan Bima.

Bima menatap sup itu lekat.Dari aromanya,sepertinya enak.Ia menatap tajam Daira,sementara yang di tatap menunduk takut.

Mengambil sendok,Bima mencicipi kuah sup itu.Ia terdiam,menatap Daira sekali lagi lalu melanjutkan acara makannya.

Daira yang melihatnya tersenyum senang.Pasti masakannya enak.Ia bernapas lega.

"Lo belum makan juga,kan?"tanya Bima di sela makannya.

Daira mengangguk kaku,"iya,kak."
Jawabnya.

"Ya udah.Lo makan aja sama gue."

"Boleh?"

Bima menatap Daira,lalu mengangguk kecil.

*****

Daira menatap Bima yang sekarang duduk di sampingnya.Tadi,setelah makan,Bima meminta untuk menemaninya pergi ke taman.

"Kak Bima,suka di taman?"tanya Daira takut-takut.

Bima menoleh lalu mengangguk,"iya."Jawabnya singkat.

Daira hanya manggut-manggut saja.Ia menyapu pandang ke arah bunga-bunga yang bermekaran.Sangat indah.

"Dulu Andin suka kesini."Kata Bima tiba-tiba.

Daira kembali menoleh.Ia menatap Bima bingung.

"Lo ada kemiripan sama Andin."

Daira mengernyit,''apa?"tanyanya.

"Sikap polos lo.Sikap polos lo itu sama persis seperti Andin."jawab Bima.Suaranya sudah terdengar serak sekarang.

Daira terkekeh,"jangan tertipu dengan sikap polos seseorang,kak."
Kata Daira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAIRA NANI AZRIVALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang