PART 16

159 13 0
                                    

Daira sedang berada di taman rumah keluarga Larenzo sekarang.Bosan karena tidak ada teman di rumah karena Syakira sekolah,Rayn kerja dan Diane yang sedang ada urusan.Ia duduk di bangku taman,menikmati angin segar di sana.Matanya secara bergantian menatap bunga-bunga yang tertanam indah.Namun berhenti saat matanya menangkap seorang laki-laki yang sedang duduk di hamparan rerumputan hijau.Daira mengernyit bingung.

Daira memutuskan untuk mendekati laki-laki yang berjarak tidak jauh darinya itu.Tepat berhenti di samping laki-laki itu,ia menunduk sedikit untuk melihat wajah lelaki itu.Matanya melotot saat mengetahui siapa laki-laki ini.Laki-laki yang sedang memejamkan mata itu,"Kak Bima?"gumam Daira pelan.Ia menelan salivanya susah payah.Melihat tatapan tajam Bima kemarin,ia menjadi ngeri.

Perlahan-lahan langkah Daira mundur.Di dalam hati,ia berdo'a semoga cepat pergi dari tempat ini.Namun keberuntungan tidak berpihak kepadanya.Kakinya menginjak ranting pohon dan menimbulkan suara yang membuat Bima menoleh.

Bima menatap Daira tajam.Sementara Daira kembali menelan salivanya.

"M-maaf kak.A-ku t-tadi hanya li-lihat-lihat bunga."kata Daira lalu tersenyum takut.Keringat dingin telah mengalir kepelipisnya.

Bima tidak menjawab.Ia kembali menatap lurus ke depan.Melihat itu,Daira menghela nafas lega.Ia berbalik dan berjalan cepat menuju rumah.

*****

"Jadi gimana pah?Udah tau Daira sekarang dimana?"Liesa,perempuan itu sedang bertemu dengan papanya di cafe.Ia keluar secara diam-diam melewati pintu belakang.Yang terkadang satpam jarang menjaga di sana.Keluarga Azrivale juga sedang sibuk di kantor.Membuatnya lebih mudah untuk keluar.

"Ya,kemarin papa dapat kabar bahwa Daira ada di keluarga Larenzo."jawab Erga.

"Ha?!Gak salah?"tanya Liesa tidak percaya.Keluarga Larenzo juga termasuk sahabat dekat Azrivale.

"Iya,papa awalnya juga tidak percaya.Namun orang kepercayaan papa sempat memotret perempuan itu."jawab Erga.Ia merogoh saku celananya untuk mengambil handphone.

"Ini,coba kamu lihat fotonya."kata Erga sambil menyodorkan benda pipih itu kepada Liesa.

Liesa mengambil handphone lalu melihat layar yang menampilkan seorang perempuan yang sedang tersenyum di balkon.Ia mengangguk,"jadi,bagaimana kita bisa membawa dia pergi,jika dia ada di dalam keluarga Larenzo?"
tanya Liesa lalu mengembalikan benda itu kepada ayahnya."ingatannya bisa kembali kapan saja."sambungnya.

Erga mengangguk,"iya,kamu benar.Satu-satunya cara,kita harus pancing dia untuk keluar."jawab Erga.

Liesa mengangguk.Perhatiannya teralihkan saat suara muncul dari tasnya.Ia mengambil tasnya lalu mengeluarkan handphone.

Vierku
Ira,kmu siap-siap,ya.
Kakak mau mengajak kmu jalan-jalan.Sebentar lg Kakak plg.
Yg,cantik♥

Mata Liesa melotot saat membaca pesan dari Ravier.Ia memasukan benda pipih itu kembali lalu berdiri.Erga merasa bingung.

"Kamu kenapa,sayang?"tanya Erga bingung.

"Aku harus pulang,pa.Rav sebentar lagi akan pulang.Dia mau ngajak aku jalan-jalan."jawab Liesa.Ia mencium pipi papanya dan langsung berlari menuju pintu keluar.

Ia mencium pipi papanya dan langsung berlari menuju pintu keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima Putra Larenzo





Daira Nani Azrivale

Liesa Syerli Navia

DAIRA NANI AZRIVALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang