Setelah puas menyiksa Jaemin, Jeno melajukan mobilnya, meninggalkan Jaemin yang masih tersungkur di bawah. Sebenarnya dia tidak langsung pulang, tetapi Jeno menunggu Jaemin keluar dari mall itu.
Mengikuti Jaemin dari belakang dengan pelan, agar tidak ketahuan. Jeno meraih ponselnya yang ada di dashboard dan mulai menelfon seseorang.
"Halo?" Suara di sebrang sana menyambut.
"Boleh aku minta bantuan mu lagi?"
"Sekarang apa lagi bodoh?"
Jeno menghela nafas sebentar, "Jaemin terluka."
"Kau apakan lagi si Jaemin ha?! Brengsek! Kau memang bajingan!" Suara di sebrang telefon itu terdengar sangat keras, dia berteriak marah.
Jeno memakluminya. Dia tau, dia memang brengsek.
"Bisa kau jemput dia di dekat Starfield Mall?"
Pria di sebrang sana mendengus, "Oke. Tapi jangan salahkan aku jika Jaemin mu ku rebut!"
Terdengar suara sambungan telefon terputus. Jeno menjauhkan ponsel dari telinganya dan membantingnya ke depan dengan sangat kencang sampai layarnya retak. Menghela nafas kasar dan mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Bodoh! Kau memang brengsek, Lee Jeno." Dia berucap sendiri, membenturkan dahinya berulang kali pada setir mobil didepannya.
"Maaf Jaemin." Jeno berucap sendu ketika melihat Hyunjin yang sudah datang menjemput Jaemin, dan menuntun nya untuk masuk ke dalam mobil.
*****
Masih ingat hari dimana Jaemin ketahuan bekerja oleh Jeno? Saat itu Jeno benar-benar marah dan hampir membunuh Jaemin dengan cara menenggelamkan kepala Jaemin ke wastafel yang penuh dengan air. Dia marah karena tempat dimana Jaemin bekerja adalah Hwang Cafe, cafe milik rivalnya sejak dia duduk di bangku kuliah. Jeno benar-benar kalap waktu itu.
"Aku cinta kamu, Jeno." Ucap Jaemin yang sudah lemas, setelah itu berakhir tak sadarkan diri.
Jeno yang masih disana panik bukan main. Mendekatkan telinganya pada dada Jaemin, jantungnya berhenti berdetak. Seketika tubuh Jeno membeku, tidak percaya. Menggoyang-goyangkan bahu Jaemin dan sesekali menepuk-nepuk pipinya sambil memanggil nama Jaemin berulang kali. Berharap pria manis itu terbangun.
"Jaemin? Jangan bercanda. Bangun! Bangun Na Jaemin! Jaemin yang ku kenal tidak selemah ini. Maaf, maafkan aku. Aku juga mencintaimu Jaemin. Tolong sadarlah." Jeno menitikkan air matanya, memeluk tubuh Jaemin yang tak sadarkan diri.
Buru-buru Jeno menggendong Jaemin ke kamar, merebahkan tubuh pucat Jaemin dengan hati-hati. Langsung menekan-nekan dada Jaemin, berusaha mengeluarkan air yang tidak sengaja di telannya. Mendekatkan bibirnya dengan bibir Jaemin, memberinya nafas buatan. Jeno melakukan itu berulang-ulang sambil menitikkan air matanya. Berharap agar istrinya itu tidak meninggalkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pain! • NoMin
Fanfiction🔞[Mature Content]🔞 Kisah tentang kesakitan yang dirasakan oleh Jaemin. Dilecehkan, dihina, di aniaya oleh suaminya sendiri, Lee Jeno. Walaupun begitu Jaemin tetap mencintai suaminya tanpa ada rasa dendam sedikit pun. Jaemin selalu berusaha untuk m...