16. Dream

21.1K 2.3K 447
                                    

"Lucas? Kenapa kamu bisa ada di sini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucas? Kenapa kamu bisa ada di sini?"

Renjun dan Jeno yang tadi sedang bercumbu, langsung buru-buru melepaskan tautan mereka. Tidak, sebenarnya hanya Renjun yang melepaskannya. Jeno hanya diam, menatap kedua orang itu dengan tatapan bingung.

"Kamu selingkuh?" Tanya Lucas tegas.

"Bu-bukan. Ini gak seperti apa yang kamu liat sayang."

"Dia siapa, Renjun?" Giliran Jeno yang bertanya dengan nada tinggi.

"O-oh dia, hm... Dia--" Renjun kebingungan. Dia sudah ketahuan. Apa yang harus dikatakannya kepada dua pria yang ia cintai.

Jaemin yang mengetahui segalanya hanya terdiam. Dia tidak tau harus berbuat apa. Tapi ini salahnya karena sudah membawa Lucas kemari. Tapi dia tidak tau kalau Renjun ada disini. Bagaimana jika Renjun dan Lucas berpisah? Jaemin sangat merasa bersalah sekarang.

Lucas yang sudah menahan amarah sedari tadi akhirnya menggeret lengan Renjun untuk keluar, dan Renjun hanya membalasnya dengan ringisan kesakitan.

Sebelum benar-benar keluar, Lucas melihat ke arah Jaemin dan Jeno secara bergantian, "Kau tidak becus mengurus suamimu Jaemin."

"Maaf." Jaemin menundukkan kepalanya, membalas dengan lirihan pelan. Dia benar-benar merasa bersalah pada Lucas.

Setelah dipastikan Lucas dan Renjun pergi, Jaemin langsung menutup pintu itu rapat. Melirik ke arah Jeno was-was, takut suaminya marah padanya.

Jaemin berusaha menetralisir detak jantungnya yang berdegup kencang. Perasaannya acak-acakan. Takut, sedih, marah, senang, kecewa semua menjadi satu.

Jaemin sebisa mungkin mengabaikan perasaan anehnya, dia seharusnya senang karena Jeno nya sudah kembali.

"Aku sudah membawakan roti dan susu untukmu." Jaemin tersenyum manis kearah Jeno yang masih terbaring lemas. Mengangkat plastik putih yang ada di tangannya agar Jeno bisa melihat apa yang ia bawa.

"Kau harus makan supaya cepat sembuh." Jaemin mendudukkan dirinya di kursi dekat ranjang Jeno. Membuka bungkusannya dan langsung mengarahkan roti tersebut ke mulut Jeno.

Jeno menatap mata Jaemin dalam. Membuka mulutnya pelan dan menerima suapan dari Jaemin.

Jaemin lagi-lagi tersenyum senang. Ini pertama kalinya Jeno menerima suapannya. Jaemin kembali menyuapkan semua roti kepada Jeno sampai habis. Setelah selesai Jaemin memberikan segelas air putih untuk Jeno minum bersama obat yang di berikan Jaehyun.

Jaemin sedikit heran, karena Jeno menerima semua perlakuan baiknya tanpa penolakan. Bukankah seharusnya Jeno marah karena sudah membawa Lucas kemari?

"Jeno, bolehku bersihkan badanmu?"

Jeno hanya mengangguk menanggapi Jaemin.

Jaemin langsung beranjak menyiapkan air hangat di dalam baskom dan mengambil sebuah handuk kecil. Meletakkannya di ranjang Jeno.

My Pain! • NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang