🔞[Mature Content]🔞
Kisah tentang kesakitan yang dirasakan oleh Jaemin. Dilecehkan, dihina, di aniaya oleh suaminya sendiri, Lee Jeno. Walaupun begitu Jaemin tetap mencintai suaminya tanpa ada rasa dendam sedikit pun. Jaemin selalu berusaha untuk m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tangan lentik Jaemin memotong beberapa sayuran untuk dia masak. Dengan cekatan memindahkan dan memasukkan semua bahan ke dalam panci. Senyum manis dari bibirnya juga tak kunjung hilang. Entah apa yang membuatnya begitu senang pagi ini.
"Jaemin." Suara rendah dan berat menyapa telinga nya. Dengan tiba-tiba tangan kekar itu memeluk tubuh Jaemin dari belakang.
"Sudah bangun?" Ucap Jaemin sambil menoleh kesamping untuk melihat wajah pria dominan yang sudah mendusel di lehernya.
"Hmm..."
"Hyunjin, bisa kau hentikan? Aku sedang memasak." Jaemin mendorong pelan kepala Hyunjin yang terus-terusan menciumi lehernya.
"Bagaimana bisa? Aku jadi tidak leluasa untuk bergerak." Jaemin semakin mendorong tubuh Hyunjin kuat. Tapi Hyunjin malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku suka sekali aroma tubuhmu." Hyunjin menempelkan hidungnya di ceruk leher Jaemin. Mengendusnya seolah-olah leher Jaemin adalah narkoba yang mampu membuat nya candu.
"Aku tau. Sekarang duduk di tempat mu. Biarkan aku menyelesaikan ini."
"Baiklah baiklah. Tapi ada satu syarat."
Jaemin berdecak, "Ck. Haruskah?"
"Tentu."
"Apa itu?"
"Ini." Dengan gerakan cepat Hyunjin mencium bibir Jaemin sekilas.
Jaemin yang tidak menduga akan mendapat ciuman sampai terdiam beberapa detik. Matanya melebar, tidak bergerak sama sekali seperti patung. Hyunjin langsung kabur sambil terkikik geli melihat ekspresi lucu dari Jaemin.
"I love you, Na Jaemin." Teriak Hyunjin yang sudah masuk kedalam kamar mandi.
Jaemin akhirnya tersadar dari lamunannya dan menggeleng pelan sambil tersenyum.
*****
"Setelah ini mau ikut dengan ku pergi ke cafe?" Tanya Hyunjin sambil menyantap sarapan nya yang baru saja dimasak oleh Jaemin.
Jaemin menggeleng pelan sambil terus mengunyah, "Aku di rumah saja."
"Tumben."
"Sedikit malas untuk melakukan aktifitas hari ini. Mau tidur saja."
"Kau tidak sedang sakit kan?" Hyunjin menaruh tangannya di dahi Jaemin untuk mengecek suhu tubuh nya.
"Tidak usah terlalu cemas. Aku baik-baik saja." Jaemin tersenyum manis kearah Hyunjin membuat pria dominan itu salah tingkah.