23. Will You Marry Me?

17K 1.8K 537
                                    

"Hyunjin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyunjin?"

"Iya, Na?"

"Apa aku merepotkan mu?"

Hyunjin melihat ke arah Jaemin yang sedang duduk di sofa apartemennya, lalu mendekat. "Jangan pernah berfikir seperti itu. Kau sama sekali tidak merepotkan."

"Tapi tetap saja aku merasa tidak enak. Aku berjanji, setelah mendapatkan cukup uang, aku akan segera mencari tempat tinggal sendiri."

Hyunjin meraih satu tangan Jaemin dan menatap kedua bola matanya dalam. "Tidak perlu, kau bisa tinggal disini selama yang kau mau." Jaemin tersenyum manis mendengar ucapan Hyunjin.

Hening cukup lama. Membuat atmosfer di sekitar terasa dingin.

"Na, setelah bercerai, apa kau tidak ingin mencari pendamping baru?" Ucap Hyunjin berusaha memecah keheningan.

Jaemin menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban.

"Apa kau tidak berfikir bagaimana anakmu besar nanti tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah?”

Jaemin menundukkan wajahnya. Merenungkan perkataan yang keluar dari mulut Hyunjin. Memang benar, bagaimanapun anak pasti sangat membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah.

"Apa kau tidak berfikir bagaimana sedihnya anakmu, kalau dia tau dia tidak punya sosok ayah di sampingnya?"

Jaemin semakin menundukkan kepalanya. Dia tau, sangat tau kalau anaknya pasti akan sangat sedih nantinya. Tapi apa yang bisa ia lakukan seorang diri?

"A-aku tau, aku sangat tau itu Hyunjin. Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa kembali. Jeno tidak menginginkan anak ini." Suaranya bergetar. Jaemin mulai menitikkan air matanya, mengingat bagaimana Jeno memperlakukan dirinya seperti binatang.

Hyunjin mengangkat tangannya, mengusap lembut kepala Jaemin. "Kau tidak harus kembali. Ada aku disini yang bersedia menerima kalian."

Spontan Jaemin mengangkat kepalanya, "Apa maksudmu?"

Tangan Hyunjin mengeluarkan sebuah kotak merah dari sakunya. Menjatuhkan tubuhnya ke bawah, bertumpu pada satu lutut dan membuka kotak itu tepat di depan Jaemin.

"Kali ini aku benar-benar akan melamar mu dengan serius. Menikahlah denganku. Aku sangat mencintaimu jauh dari lubuk hati ku yang paling dalam. Dan aku bersumpah, akan menjaga kalian dengan seluruh nyawaku. So, will you marry me, Na Jaemin?"

Jaemin menatap mata Hyunjin bergantian dengan cincin yang berhiaskan berlian di tangannya.

"Maaf. Tapi aku masih mencintai Jeno." Ucap Jaemin sambil memalingkan wajahnya ke samping.

Hyunjin meraih satu tangan Jaemin, dan menggenggam nya erat. "Tidak apa, aku mengerti."

"Kau bisa merasakan detak jantungku?" Tanya Hyunjin yang sudah membawa tangan Jaemin menyentuh dada kirinya.

My Pain! • NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang