Sudah sebulan Jeno di rawat di rumah sakit, dan hari ini dia sudah diperbolehkan pulang oleh Jaehyun. Jaemin sangat berterimakasih kepada Hyunjin yang sudah mau repot-repot mengantar mereka ke rumah.
"Pelan-pelan Jeno."
Jaemin membantu Jeno keluar dari mobil. Dan Hyunjin yang ada di belakang mereka membawakan barang-barang bawaannya.
Jaemin menuntun Jeno untuk duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Dengan segera ia mencoba membantu Hyunjin yang terlihat kewalahan karena banyaknya barang-barang yang di bawanya.
"Aku bisa sendiri." Elak Hyunjin.
"Jangan bohong, aku tau kamu kesusahan. Biar ku bantu." Jaemin tersenyum ke arah Hyunjin dan langsung mengambil beberapa barang yang ada di tangannya. Hyunjin juga membalas senyuman Jaemin.
Jeno yang melihatnya merasakan tubuhnya memanas. Mengeratkan rahangnya dan mengepalkan tangannya menahan amarah. Jeno cemburu. Apa Jaemin juga merasakan hal yang sama ketika dia bersama Renjun?
"Terimakasih sudah mau membantu Hyunjin."
"Sudah menjadi tugasku, tuan putri." Hyunjin mengusak kepala Jaemin lembut dan melirik ke arah Jeno. Dia sengaja melakukan itu untuk memanas-manasi Jeno.
"Aku pulang dulu ya?"
Jaemin langsung menggeleng cepat, "Jangan. Istirahat lah disini sebentar. Aku akan membuatkanmu minuman."
"Bolehkah?"
Jaemin terkekeh, membuat Jeno yang sedari tadi memperhatikannya terpana. Ini pertama kalinya dia melihat Jaemin tertawa. Indah sekali.
"Tentu saja boleh."
"Kalau begitu aku ingin secangkir kopi hangat dengan cinta. Bagaimana?" Hyunjin mengerling nakal ke arah Jaemin.
Ingin sekali rasanya Jeno menonjok wajah Hyunjin sekarang. Tapi kondisi tubuhnya belum sepenuhnya pulih, dia masih sedikit lemas.
"Kau bicara apa Hyunjin." Jaemin kembali terkekeh.
"Baiklah akan kubuat kopinya. Tunggu sebentar." Jaemin langsung menuju dapur untuk membuat kan minuman.
Hyunjin mendudukkan dirinya di depan Jeno. Dia tau sekarang Jeno sangat kesal, terlihat dari matanya yang menatapnya tajam.
"Hei!"
Hyunjin menoleh ke arah Jeno. "Apa?"
"Jauhi istriku."
Hyunjin tertawa mendengar perkataan Jeno. "Sejak kapan kau mengakui Jaemin sebagai istrimu, Lee Jeno?"
Jeno menggeram, mengepalkan kedua tangannya marah. "Jangan dekat-dekat dengannya lagi. Mulai sekarang aku yang akan menjaganya."
Hyunjin mendengus, "Kita lihat saja nanti."
Setelah perang dingin antara mereka berdua, akhirnya Jaemin kembali dengan secangkir kopi di tangannya. Memberikannya kepada Hyunjin. "Minumlah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pain! • NoMin
Fiksi Penggemar🔞[Mature Content]🔞 Kisah tentang kesakitan yang dirasakan oleh Jaemin. Dilecehkan, dihina, di aniaya oleh suaminya sendiri, Lee Jeno. Walaupun begitu Jaemin tetap mencintai suaminya tanpa ada rasa dendam sedikit pun. Jaemin selalu berusaha untuk m...