"Bayi nya sehat. Kurang lebih sekitar sebulan lagi dia akan lahir." Ucap dokter itu sambil memperlihatkan monitor yang menampilkan hasil USG nya.
Jaemin dan Hyunjin saling memandang satu sama lain dan masing-masing dari mereka langsung melemparkan senyuman bahagia.
"Apa kalian ingin tau jenis kelaminnya?"
Jaemin mengangguk antusias tapi tidak dengan Hyunjin. "Tidak usah dok. Biar itu menjadi kejutan saat dia lahir nanti."
Jaemin menurun kan bibirnya kecewa. Dia ingin tau. Tapi ide Hyunjin tidak buruk juga.
"Baiklah. Silahkan tunggu di luar sebentar untuk menunggu hasil lab nya."
Jaemin menurunkan bajunya yang tersingkap dan mendudukkan tubuhnya dengan di bantu oleh Hyunjin. Perutnya sudah sangat membesar, sehingga sedikit susah untuknya sekedar bangkit dari tidurnya.
"Setelah baby lahir, aku akan segera mempersiapkan pernikahan kita. Tidak apa?" Ucap Hyunjin saat mereka sudah duduk di bangku luar.
Jaemin mengangguk pelan, "Humm... Lebih cepat lebih baik kan?" Jaemin menampilkan senyum lima jarinya yang mana membuat Hyunjin gemas.
Yah, setelah berbulan-bulan hidup bersama Hyunjin, Jaemin merasa mulai nyaman berada di samping pria itu. Kehadiran Hyunjin di hidupnya juga banyak membantu untuk melupakan Jeno. Hanya sekedar melupakan sejenak, tidak untuk jangka waktu lama.
Ketika Jaemin sendiri pun, ia masih sering memikirkan Jeno. Mengkhawatirkan bagaimana kondisi pria itu sekarang. Jaemin jadi ingin pulang ke rumah nya dengan Jeno. Tapi ia yakin seratus persen kalau Jeno akan mengusirnya langsung.
Ah, Jaemin teringat sesuatu. Jeno pernah mengundangnya ke rumah untuk menanda tangani surat perceraian. Mungkin itu bisa ia pakai untuk menjadi alasannya bertemu dengan Jeno. Tapi dengan kedatangannya ke rumah, berarti sama saja ia menyetujui perceraian itu.
Jaemin menggeleng pelan. Dia yang meminta untuk berpisah pertama kali, seharusnya dia juga setuju. Baiklah, Jaemin akan ke rumah sekarang.
"Hyunjin, apa kau sibuk hari ini?"
Hyunjin menoleh ke samping untuk menatap Jaemin. "Tidak juga. Kenapa?"
"Boleh antar aku ke rumah?"
Spontan Hyunjin membelalakkan matanya, "Apa?! Tidak tidak. Tidak boleh. Apa kau lupa ada monster yang bernama Jeno hidup disana?"
Jaemin tertawa pelan mendengar respon lucu dari Hyunjin. "Tapi aku harus menanda tangani surat perceraian itu jika kita ingin menikah."
"Baiklah, baiklah. Hanya menanda tangani dan langsung pulang. Mengerti Na Jaemin?"
Jaemin mengangguk cepat, "Uhm!"
*****
"Tidak ikut masuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pain! • NoMin
Fanfic🔞[Mature Content]🔞 Kisah tentang kesakitan yang dirasakan oleh Jaemin. Dilecehkan, dihina, di aniaya oleh suaminya sendiri, Lee Jeno. Walaupun begitu Jaemin tetap mencintai suaminya tanpa ada rasa dendam sedikit pun. Jaemin selalu berusaha untuk m...