Lisa hendak memasuki kamarnya setelah menyelesaikan makan malam bersama Jiyong. Namun pria itu menahan tangannya.
"Ada yang ingin aku bicarakan" ucap Jiyong. Lisa pun mengangguk dan mengikuti Jiyong yang ternyata masuk ke dalam kamarnya. Tentu saja Lisa berhenti di depan kamar Jiyong. Merasa Lisa tidak mengikutinya, Jiyong pun menoleh ke belakang dan melihat istrinya itu berdiri di sana.
"Apa yang kau lakukan? Masuklah"
"Ani...aku tidak mau melanggar perjanjian" ucap Lisa membuat Jiyong menghela nafas. Ia mengambil kertas yang berisi perjanjian mereka. Lalu mengambil spidol dan mencoret kata tidak di sana menggantinya dengan kata boleh. Tentu saja apa yang Jiyong lakukan membuat Lisa terkejut.
"Sudah? Sekarang kemari lah" ucap Jiyong menarik tangan Lisa. Lisa menatap sekeliling kamar pribadi Jiyong dengan kagum. Sungguh jiwa seni yang Jiyong miliki ada dimana-mana.
"Duduklah" ucap Jiyong sambil mendudukkan Lisa di tepi ranjangnya. Kemudian pria itu mengambil kursi kecil dan duduk di depan Lisa.
"Aku ingin mengatakan satu hal padamu" ucap Jiyong. Lisa pun menatap Jiyong dengan serius.
"Lisa, Saranghae" ucap Jiyong membuat Lisa membulatkan matanya.
"Mwo?"
"Dengarkan aku, aku hanya akan mengatakannya sekali saja" ucap Jiyong.
"Saranghae, mianhae jika aku telat menyadari perasaan ku, kau tau? Selama sebulan terakhir aku memikirkan hal ini, kau selalu memperlakukan ku dengan baik. Tapi tidak sebaliknya, aku mengacuhkan mu, aku mendiami mu, bukan karena aku tidak peduli. Tetapi kau istriku, aku takut jika aku bersikap baik padamu diawal dan aku tidak meyakinkan hatiku seperti katamu, aku takut akan menyakitimu nantinya. Kau sudah paham jika aku seorang publik figur, kau sudah paham apa yang akan terjadi. Tapi Lisa, bisakah kau tetap berada di sisiku? Menjadi pendamping hidupku layaknya seorang istri?" Ucap Jiyong membuat mata Lisa berkaca-kaca. Inilah satu hal yang Lisa tunggu. Menunggu Jiyong menyatakan perasaannya pada dirinya. Menunggu Jiyong menganggapnya sebagai istri seutuhnya.
"Nado Saranghae Oppa, aku akan selalu berada di sisimu selamanya. Apapun yang terjadi, karena kau adalah suamiku. Kau adalah cinta pertamaku" ucap Lisa membuat Jiyong terkejut.
"Mworago? Kau-benarkah Oppa cinta pertama mu?" Tanya Jiyong diangguki oleh Lisa.
"Meski aku pernah tinggal di Amerika, aku sama sekali tidak pernah jatuh cinta Oppa, apalagi berkencan. Aku hanya sibuk mengasah bakatku. Sejak Appa meninggal, aku bertekad hanya untuk menjaga Eomma dan menikah jika Eomma yang memintaku. Aku selalu percaya dengan pilihan Eomma. Maka dari itu aku mau menikah denganmu karena aku yakin aku jatuh cinta padamu" ucap Lisa. Jiyong lantas berdiri dan menarik Lisa ke dalam pelukannya.
"Gomawo.....gomawo untuk kasih sayang dan cintamu yang tulus itu untukku" ucap Jiyong.
Lama mereka berpelukan hingga tidak menyadari jika mereka sedang menjadi tontonan.
"Hyung...." Langsung saja Lisa dan Jiyong melepas pelukan mereka dan melihat kini sudah ada keempat member BigBang lainnya di sana entah sejak kapan.
"Yak! Sejak kapan kalian di sana?" Ucap Jiyong panik.
"Sejak kalian berpelukan hyung" ucap Seungri polos. Sementara Daesung, Youngbae dan Seunghyun hanya menatap dengan pandangan bertanya dan keterkejutan mereka.
.
."Mwo? Jadi kalian benar-benar sudah menikah? Kenapa kau merahasiakan ini dari kami hyung?" Tanya Seungri heboh.