7

2.8K 228 15
                                    

Jiyong dan Lisa serta member BigBang lainnya kini berada di studio mereka. Setelah konferensi pers mereka berkumpul untuk merayakan pernikahan Lisa dan Jiyong sebelum ada pesta yang akan diselenggarakan seminggu lagi.

"Aku tak menyangka jika VIP kita akan ikut bahagia, kau lihat hyung mereka banyak memberi dukungan" ucap Seungri heboh.

"Aku bangga dengan VIP" ucap Youngbae

"Ne, Lisa-ya, karena kau telah menjadi bagian dari kami, jadi cepat berikan kami keponakan ne?" Ucap Seunghyun konyol membuat Lisa terheran.

"Jangan heran dengannya sayang, kau akan terbiasa dengan kekonyolan Seunghyun hyung yang sebenarnya" ucap Jiyong terkekeh.

Tak lama seorang staff masuk membawakan pesanan makanan yang Jiyong pesan untuk rekan-rekan dan istrinya. Setelah mengucapkan terimakasih, Jiyong membawa makanan itu ke meja.

"Woahh ini banyak sekali" seru Seungri dan Daesung.

"Aku rasa kau perlu diet" cibir Jiyong pada maknae mereka.

"Nanti aku diet hyung hehe" ucap Seungri sambil membuka semua makanan itu. Mereka menikmati makanan dengan nikmat dan tentu saja disuguhi kemesraan sepasang suami istri itu.

Sedang asyik makan, tiba-tiba seseorang mengetuk dan memasuki studio mereka. Studio yang tadinya ribut kini hening saat melihat siapa yang masuk. Lisa dan Jiyong pun menoleh.

"Jennie? Ada apa?" Tanya Jiyong, sementara Lisa hanya tersenyum menatap Jennie yang diam melihat mesranya tangan Jiyong melingkar di pinggang Lisa.

"Annyeong haseyo, mian, aku mencari Ji Oppa ada yang ingin kubicarakan" ucap Jennie.

"Bicarakan saja di sini Jennie-ya, apa itu penting?" Ucap Seungri seakan tau isi pikiran Jennie.

"Gwenchana Seungri Oppa, kalian pasti perlu privasi kan? Bicaralah padanya Ji Oppa" ucap Lisa lembut dengan senyuman menenangkannya. Jiyong tidak enak pada istrinya itu, tetapi Lisa meyakinkannya. Akhirnya Jiyong mengajak Jennie keluar dari studio.

Kini mereka berada di rooftop gedung agensi. Jiyong berdiri membelakangi Jennie.

"Ada apa Jen?" Tanya Jiyong. Jennie sejak tadi memainkan jarinya.

"Ak- aku rasa Oppa sudah paham apa yang ingin aku bicarakan. Kau tau aku sangat mencintaimu Oppa, aku tau aku tidak pantas untuk mencintai pria yang telah memiliki seorang istri. Tapi untuk melupakanmu ini tidak mudah Oppa hiks hiks" Jiyong mengehela nafas lalu berbalik menapa Jennie.

"Jen. Dengar, dari awal aku tidak memiliki perasaan lebih padamu. Aku hanya menganggapmu adik dan hoobae tidak lebih dari itu. Jika bertanya kenapa aku perhatian? Itu karena kau berbakat dalam bidang musik dan rap. Maka dari itu Yang Hyunsuk hyung memintaku untuk melatihmu. Tidak ada yang spesial dalam hubungan kita Jen, lupakan cintamu padaku, carilah laki-laki yang lebih pantas mendapatkan cintamu. Lupakan aku ne?" Ucap Jiyong memegang kedua bahu Jennie. Gadis itu terisak mendengar penolakan dari pria yang Ia cintai.

"Tapi aku mencintaimu, tidak mudah untukku melupakanmu hiks"

"Kalau begitu cobalah, coba lupakan dan kau akan terbiasa. Mianhae .... aku tidak bisa membalas perasaanmu, karena saat ini hati, cinta dan ragaku milik satu orang, kau sudah tau siapa pemiliknya" ucap Jiyong langsung meninggalkan Jennie yang menangis terisak di sana. Saat hendak masuk ke dalam gedung. Jiyong terkejut saat ada yang memeluknya.

"Gomawo" ucap seseorang membuat Jiyong terkejut kemudian menoleh ke samping lalu menghela nafas lega. Ternyata itu adalah Lisa istrinya.

"Kenapa kau di sini hm?" Tanya Jiyong kini  melepas pelukan Lisa dan berbalik menghadap istrinya itu.

"Ani, aku hanya khawatir pada Oppa. Gomawo sudah mencintaiku Oppa" ucap Lisa tersenyum. Jiyong pun membalas senyuman Lisa dan mencium kening istrinya itu dengan lembut.

"Ayo pulang, sudah malam" ucap Jiyong diangguki oleh Lisa. Mereka berjalan beriringan dengan Jiyong yang menggenggam hangat tangan istrinya, Lisa.

Sesampai di apartemen, Lisa dan Jiyong langsung membersihkan dirinya. Setelah itu Lisa hendak tidur, namun Jiyong menariknya untuk saling berhadapan.
"Saranghae" ucap Jiyong sambil mengelus pipi istrinya.

"Nado Saranghae Oppa" jawab Lisa tersenyum.

"Bolehkah?" Tanya Jiyong. Lisa yang tau apa keinginan Jiyong pun mengangguk malu. Jiyong mendekatkan wajahnya pada Lisa lalu mencium juga melumat bibir istrinya. Lisa pun membalas lumatan itu. Hingga mereka melakukannya untuk pertama kali. Jiyong bangga dengan Lisa yang benar-benar menjaga kehormatannya untuk suaminya.

.
.
.
.
.

Pagi ini Jiyong dan Lisa sarapan bersama. Lisa memang benar-benar istri terbaik pilihan kedua orang tuanya. Jiyong tersenyum tipis mengingat bagaimana hubungan mereka pada awal-awal yang dingin dan canggung.

"Oppa lembur hari ini?" Tanya Lisa.

"Mungkin? YG akan mengadakan konser di Seoul. Oppa akan maksimal latihan dan persiapannya" ucap Jiyong.

"Ingat istirahat ne? Jangan terlalu menfotsir tubuhmu Oppa, kau juga manusia" Ingat Lisa diangguki oleh Jiyong.

"Jika Oppa lelah, maka Oppa akan memintamu untuk mencharger Oppa" goda Jiyong membuat Lisa bersemu.

"Yak. Byuntae" ucap Lisa membuat Jiyong terkekeh. Ia sangat senang menggoda istrinya itu.

"Jika bosan, kau bisa datang ke agensi ne?" Ucap Jiyong sambil memakan telur gulung kesukaannya. Lisa benar-benar memasaknya dengan sempurna.

"Ne, Oppa. Memang aku mau mengerjakan apa lagi jika Oppa melarangku bekerja" ucap Lisa.

"Ani, Oppa sudah bilang padamu, kau istri Oppa hanya perlu menjadi istri dan pendamping hidup Oppa juga mengurus anak-anak kita nanti. Biarkan Oppa yang bekerja. Setelah konser kita akan liburan" ucap Jiyong lembut. Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Jiyong berpamitan pada istrinya dan mengecup kening Lisa sebelum keluar apartemen untuk berangkat ke agensi.

.
.
.
.
.

Rose kini menemani Jennie yang menangis seharian di apartemen milik Rose. Ia sedih melihat sahabatnya itu sakit hati. Tetapi Ia juga tak membernarkan jika Jennie memaksa untuk bersama Jiyong. Bagaimanapun Jiyong adalah suami teman masa kecilnya.

"Sudahlah Eonni, jangan menangisi ini lagi. Kau sudah mendengar sendiri jawaban dari Ji Oppa. Jangan membuat kekacauan" ucap Rose. Ia sedikit takut jika sampai Jennie membuat masalah dengan seorang G-Dragon.

"Tapi tidak semudah itu aku melupakannya Rosie, aku mencintai Ji Oppa"

"Dia sudah memiliki istri Eonni"

"Tidak masalah jika dia mau menjadikanku yang kedua" ucap Jennie.

"Jangan bertingkah Eonni. Kau akan menghancurkan karirmu"

"Aku lebih pantas dengannya Rose"

"JANGAN MELAKUKAN TINDAKAN BODOH KIM JENNIE!" Bentak Rose yang sudah habis kesabarannya karena tingkah Jennie.

"KAU TIDAK MENGERTI ROSE! KAU TIDAK ADA DI POSISIKU!" ucap Jennie lalu keluar dari kamar Rose. Rose mengejar Jennie namun terlambat, gadis itu sudah memasuki lift.

"Tidak. Tidak. Aku harus menghentikan Jennie eonni" ucap Rose kemudian segera mengambil tas dan handphonenya. Sebelumnya Ia telah menghubungi June, kekasihnya.

.
.
.
.
.
Tbc.......

My Husband✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang