Siapkan amunisi gaessss jauhkan barang-barang berharga yang bisa kalian lempar
"Oppa, aku ingin makan cokelat" rengek Lisa pada suaminya yang tengah menonton TV.
"Mau cokelat yang mana hm?" Tanya Jiyong lembut sambil mengelus rambut istrinya.
"Apapun Oppa" Ucap Lisa beraegyo gemas.
"Aigoo...kau menggemaskan sayang. Baiklah Oppa akan minta-"
"Aniyo! Aku ingin Oppa yang membelikan bukan orang lain aishhh" ucap Lisa mengembungkan pipinya membuat Jiyong semakin gemas.
"Arraseo, berhenti mengembungkan pipimu, kau membuat Oppa ingin menerkammu sekarang" ucap Jiyong menggoda Lisa, membuat istrinya itu bersemu.
"Yak! Oppa byuntae!" Pekik Lisa menjauhkan dirinya. Jiyong terkekeh dengan tingkah istrinya itu.
"Oppa keluar dulu ne?"
"Hati-hati Oppa" ucap Lisa. Sebelum keluar seperti biasa Jiyong akan mengecup kening dan bibir istrinya serta mengusap lembut pucuk kepala Lisa.
.
.
.
.
.Jiyong kini memasuki sebuah minimarket dekat apartemennya. Ia melangkahkan kakinya menuju rak dimana berisi deretan cokelat. Sampai disana ada banyak jenis cokelat yang membuatnya bingung. Disana ada 25 macam cokelat yang berbeda merk dan rasa. Akhirnya Jiyong memilih untuk membeli masing-masing 2 pcs agar Lisa bisa memilih dengan puas.
"Oppa?" Panggil seseorang membuat Jiyong menoleh.
"Jennie?" Jennie tersenyum pada Jiyong.
"Kenapa Oppa membeli cokelat banyak sekali?" Tanya Jennie.
"Ah, ne. Ini untuk istriku dia mengidam" ucap Jiyong membuat Jennie terdiam lalu mengangguk.
"Kau membeli apa?" Tanya Jiyong.
"Uhm aku ingin membeli susu sebentar, sejak kemarin badanku merasa tidak enak Oppa" ucap Jennie.
"Apa kau sakit? Astaga badanmu panas" ucap Jiyong saat mencoba menyentuh dahi Jennie.
"Kenapa tak meminta manajermu saja Jennie-ya?"
"Ani, aku tidak ingin eonni khawatir"
"Itu sudah tugasnya untuk memastikan artisnya baik-baik saja. Dengan siapa kau kemari?" Tanya Jiyong.
"Aku tadi menggunakan taksi saat ke taman depan dan berjalan kemari"
"Pulang saja, biar ku antarkan" ucap Jiyong. Bukan karena apa, Jiyong memang peduli pada junior-juniornya di agensi.
"Ani,aku tidak ingin ada yang salah paham Oppa"
"Gwenchana" ucap Jiyong berjalan lebih dulu. Setelah membayar belanjaan di kasir kini Jiyong dan Jennie berada di dalam mobil milik Jiyong.
"Kau mau ke dorm?"
"Ani, ke apartemen saja Oppa" ucap Jennie, sambil menunjukkan arah apartemennya.
Sesampainya di basement apartemen Jennie, Jiyong melihat Jennie yang keluar dari mobilnya berjalan tak seimbang. Membuatnya harus keluar dan memapah Jennie.
"Sudahlah, lebih baik ku antarkan. Lantai berapa?" Tanya Jiyong saat di dalam lift.
"10 Oppa" ucap Jennie pelan. Jiyong lantas menekan angka 10 pada tombol lift. Sesampainya di depan apartemen milik Jennie, gadis itu langsung menekan password dan membuka pintu.