Jiyong keluar dari apartemennya, namun suara tangisan bayi membuat Ia harus menghentikan langkahnya. Ia menghela nafas dan memasuki kembali kamarnya. Tidak. Lebih tepatnya kamar tamu yang Jennie tempati. Jiyong, sama sekali tidak mengijinkan Jennie untuk berada di kamar utamanya dan Lisa. Ia melihat bayi itu menangis di box. Bayi laki-laki berumur 2 bulan itu menangis karena lapar. Pandangannya lalu beralih pada Jennie yang masih terlelap saat ini tanpa terusik. Diangkatnya bayi itu dan diletakkan di sebelah Jennie.
"Ya! Bangun, kau harus menyusuinya" ucap Jiyong. Jennie yang merasa terusik dan mulai mendengar tangisan putranya pun terbangun.
"Wae?"
"Beri dia susu, aku harus ke agensi" ucap Jiyong.
"Oppa-" ucapan Jennie terpotong saat Jiyong mengambil sebuah kartu emas, bukan blackcard dan melemparnya ke ranjang.
"Gunakan itu untuk keperluannya dan setelah selesai konser, aku akan mengurus perceraian denganmu segera" ucap Jiyong datar kemudian pergi dari sana. Jennie berdecak sebal. Sudah setahun mereka bersama. Jennie berpikir jika ada anak ini maka Jiyong juga akan menyayanginya, namun tidak. Jiyong masih tetap mencari wanita sialan itu.
Jiyong memasuki studionya, di sana belum ada siapa pun karena masih terbilang pagi. Ia merebahkan dirinya di sofa. Bayang-bayang Lisa masih terus muncul di pikirannya bahkan Ia sering berhalusinasi jika Lisa ada di sekitarnya. Di setiap tempat yang pernah Lisa kunjungi dan singgahi Jiyong pasti melihatnya.
Tak lama seseorang masuk ke dalam studionya, namun Jiyong masih tetap dalam posisinya terlentang dan menutup matanya dengan lengan kanan.
"Ji" panggil orang itu membuat Jiyong bangkit dan melihat Yang Hyunsuk di sana.
"Hyung, ada apa?" Tanya Jiyong. Yang Hyunsuk melangkah mendekat dan duduk di kursi dekat meja. Ia mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan foto wanita yang Ia cintai.
DEG.
Ini wanitanya. Ini istrinya dan.....bayi ini
"H-hyung... Dari mana kau mendapatkannya? Beritahu aku dimana Lisa hyung! Jeball" ujar Jiyong memohon.
"Salah satu fans yang menjadi sahabatnya selama di sana mengirimkan ini diam-diam pada ku, fans mu adalah keponakanku, ternyata dia menjaga Lisa dan anak kalian dengan baik. Kau lihat? Bahkan anak itu secantik ibunya" ucap Yang Hyunsuk membuat mata Jiyong berkaca-kaca.
"Jika kau ingin menemuinya, bersiaplah untuk penampilan BigBang" ucapnya membuat Jiyong bingung. Sedangkan Yang Hyunsuk tersenyum.
"Sydney" ucapnya membuat Jiyong juga menampilkan senyum lebarnya.
"Tunggu aku Lisa" ujar Jiyong.
.
.
.
.
.Jiyong tampak berbeda hari ini, Ia menjadi lebih semangat dan penuh senyum saat berada di agensi. Itu membuat membernya bingung namun juga senang.
"Ji, aku harap kau mendengar kabar bagus karena kau berbeda sekarang" ujar Seunghyun membuat Jiyong menoleh.
"Aku memang mendengarnya hyung" ucap Jiyong lalu melanjutkan pekerjaannya.
"Biarkan saja dia hyung, aku sudah bosan mendengarnya memarahiku" ujar Seungri.
"Kali ini aku akan mentraktirmu Seungri-ya" ujar Jiyong membuat mereka terkejut dan kini Seungri berbinar.
"Mwo? Jinjja? Woah Ji hyung kau sungguh yang terbaik" seru Seungri.
"Arraseo, arraseo. Pesanlah makanan" ucap Jiyong. Dan dengan laknatnya maknae itu memesan banyak makanan di banyak tempat hingga.......
Meja di studio itu penuh dengan makanan dan camilan serta minuman, bir, anggur dan soju.
"Kau gila?! Kenapa memesan banyak sekali?!" Pekik Jiyong membuat Seungri meringis.
"Kau bilang akan mentraktirku hyung. Ini adalah kesempatan bagus karena kau tak akan pernah menawarkan untuk mentraktir kami, jadi aku sekalian saja memesan" ucap Seungri polos dan membuka salah satu makanannya. Jiyong hanya bisa menghela nafasnya. Bagaimanapun Ia juga menyayangi maknaenya itu. Sementara member lain terkekeh dan ikut menikmati makanan. Berbeda dengan Seunghyun memilih menikmati anggur itu.
"Hyunsuk hyung menemukan Lisa"
"Uhukk uhukkk" Seungri tersedak makanannya sendiri membuatnya terbatuk. Youngbae langsung memberikannya air.
"Mworago? Kau serius Ji?" Tanya Youngbae. Jangan kira member BigBang hanya diam selama ini. Mereka juga terus mencari Lisa dan menghubungi koneksi mereka di luar untuk menemukan Lisa. Hanya saja wanita itu sangat pintar menyembunyikan dirinya.
"Ne, tadi pagi Hyunsuk hyung kemari. Lihat. Putriku juga sangat cantik" ucap Jiyong menampilkan foto dimana wanitanya menggendong putrinya.
"Woah, matanya mirip Lisa. Apa dia baik-baik saja hyung?" Tanya Daesung.
"Ne, Hyunsuk hyung bilang jika istriku tinggal bersama keponakannya. Aku bisa bernafas lega saat ini" ujar Jiyong.
"Tidak. Jika dia memiliki pangeran di sisinya hyung" goda Seungri membuat Jiyong mendelik.
"Mwo? Andwee! Itu tidak boleh terjadi" ucap Jiyong menggelengkan kepalanya.
"Kenapa tidak? Kau saja di sini ada yang mendampingimu" sindir Daesung.
"Sudah kubilang aku hanya bertanggung jawab, Lisa bilang akan membenciku jika aku tidak bertanggung jawab" ucap Jiyong.
"Tenanglah Ji, kita akan bertemu Lisa kembali" ucap Seunghyun.
"Kau benar hyung" ujar Jiyong.
.
.
.
.
."Lisa besok ayo kita jalan-jalan" ajak Jisoo.
"Kemana eonni?" Tanya Lisa yang baru saja menidurkan putri kecilnya.
"Aku akan mengajakmu ke satu tempat yang belum pernah aku dan kau kunjungi" ucap Jisoo.
"Tapi-"
"Ajak saja keponakanku, tidak apa. Tempatnya aman dari hal-hal negatif" ucap Jisoo diangguki oleh Lisa.
"Kajja kita makan, aku sudah lapar" Jisoo kemudian mengambil ayam goreng kesukaannya.
"Bagaimana kuliahmu eonni?" Tanya Lisa.
"Aku selalu diganggu oleh kelinci itu" ucap Jisoo kesal membuat Lisa mengernyit.
"Maksud eonni, Bobby Oppa?"
"Siapa lagi jika bukan dia Lice"
"Ya. Eonni, apa kau tidak peka?" Tanya Lisa membuat Jisoo menoleh.
"Apa maksudmu?" Tanyanya bingung.
"Apa kau tidak peka jika Bobby Oppa menyukaimu?" Ucap Lisa membuat Jisoo terdiam kemudian tertawa.
"Aish kau ini. Jangan sembarangan Lice, mana mungkin dia menyukaiku. Dia saja masih menemui mantannya" ucap Jisoo merubah ekspresinya.
"Mungkin saja itu salah satu caranya menarik perhatian eonni. Bahkan Bobby Oppa terus menganggumu tetapi diam-diam Ia mengkhawatirkanmu" ucap Lisa membuat Jisoo sedikit berharap.
"Ku harap begitu. Yak! Kenapa jadi membicarakan kelinci itu" ucap Jisoo membuat Lisa memutar matanya.
"Bukankah dia sendiri yang memulai" cibir Lisa lalu melanjutkan makanannya.
.
.
.
.
.
Tbc.....