10

2.9K 241 33
                                    

Lisa yang hendak menemui Rose yang menunggunya di kantin baru saja keluar dari lift. Mata Lisa memicing saat melihat 2 orang yang Ia kenal.
"Ji Oppa , Jennie?"

"cih, Drama macam apa ini?" Gumam Lisa saat melihat Jennie berjalan pincang dan Jiyong memapahnya. Ia lalu melangkah ke arah Jiyong.

"Oppa" panggil Lisa membuat Jiyong terkejut.

"Sayang. Jangan salah paham Oppa ha-"

"Awss"

"Ya. Apa yang kau lakukan?!" Tanya Jiyong saat Lisa menarik Jennie.

"Cih. Pura-pura sakit nona? Kau memang tak ada kapoknya mengejar suamiku huh? Apa harga dirimu sebagai artis ternama serendah itu?" Lisa sudah muak dengan kelakuan wanita satu ini.

"A-apa yang kau b-bilang?" Elak Jennie.

"Kenapa kau gugup? Lihat? Bahkan kau bisa berdiri tegak. Oppa kau memang mudah dibodohi" cibir Lisa.

"Mwo? Tunggu. Kau membohongiku Jen? Kau melakukan ini untuk mencari simpatikku dan membuat hubunganku dengan Lisa retak?" Kini Jiyong menatap Jennie tajam membuat wanita itu menunduk.

"Sudahlah Oppa, aku sudah muak melihatnya, aish aku sampai lupa menemui Rose" omel Lisa.

"Mianhae, ayo Oppa temani menemui Rose sebentar setelah itu kita pulang" ucap Jiyong diangguki oleh Lisa.

"Dan kau nona Jennie, terus saja kau mencoba. Jika bukan suamiku sendiri yang menginginkanmu, maka aku tidak akan melepaskannya dan perlu kau ingat, meski pun suamiku menginginkanmu, aku tetap tidak akan melepaskannya begitu saja. Kau mengerti?" ucap Lisa memperingati.

"Ya. Mana mungkin aku berpaling darimu Lisa-ya" protes Jiyong. Mereka pun meninggalkan Jennie sendiri di depan lift.

.
.
.
.
.
.

"Sayang kenapa kau tetap mendiami Oppa huh?" Rengek Jiyong saat mereka sampai di apartemen. Sejak pulang dari agensi Lisa hanya diam tidak merespon apapun yang suaminya katakan. Moodnya menjadi buruk sejak bertemu Jennie. Kenapa wanita itu selalu saja berusaha mendekati suaminya.

"Sayang, Lisa-ya, dengarkan Oppa" Jiyong menarik bahu Lisa agar menghadapnya.

"Lihat Oppa. tidak ada maksud Oppa tadi berlebihan, hanya ada Oppa di sana. Oppa tidak tau jika Ia hanya pura-pura. Mana mungkin Oppa berpaling padanya" ucap Jiyong.

"Justru karena situasi sepi dan akan masuk lift yang dimanfaatkan Oppa. Bagaimana jika ada yang melihat atau dia melakukan hal yang lebih gila di dalam lift?" Ucap Lisa.

"Berhenti memikirkan hal berlebihan sayang, kau tau? Bahkan Oppa tidak pernah memikirkan hal selain BigBang dan kau juga keluarga kita. Jangan memforsir pikiranmu ke arah sana ne?" Lisa pun mengangguk dan Jiyong menarik istrinya itu ke dalam pelukannya.

"Saranghae" ucap Jiyong.

"Nado saranghae" Lisa mengeratkan pelukannya.

"Ayo kita liburan" ajak Jiyong.

"Oppa sudah tidak ada jadwal?" Tanya Lisa mendongakkan kepalanya

"Aniyo, jadwal Oppa hanya ada bulan depan" ucap Jiyong.

"Kita akan kemana?" Tanya Lisa.

"Bagaimana jika ke Gwangju? Sambil mengunjungi eomma" ucap Jiyong diangguki antusias oleh Lisa. Jiyong terkekeh melihat tingkah istrinya itu.

.
.
.
.

Hari ini Jiyong dan Lisa sudah berada di Gwangju. Tentu saja fans-fans Jiyong yang berada di Gwangju mendengar kabar ini. Mereka menantikan pasangan suami istri itu tiba. Bahkan mantan murid Lisa banyak menantikan kedatangan Lisa. Mereka tak menyangka jika guru favorite mereka menikah dengan idola mereka juga. Tentu saja Jiyong selalu di dampingi oleh Tae Hee dan bodyguardnya.

Jiyong dan Lisa langsung memasuki mobil yang menjemput dan langsung mengantarkan mereka ke kediaman orang tua Lisa.

Tak lama mereka sampai dan langsung memasuki pekarangan rumah mewah milik Lisa. Seperti yang diberitakan, Lisa memang bukan gadis biasa. Pekerjaannya sebagai guru sebelum menikah dengan Jiyong hanyalah karena keinginannya sendiri untuk menyalurkan bakat dance nya pada anak-anak dan remaja-remaja yang ingin belajar.

Kedatangan mereka di sambut oleh Ibu Lisa yang sudah berdiri menatap putri dan menantunya dengan senyuman yang hangat. Lisa langsung memeluk sang Ibu erat.

"Eomma bogoshipeo"

"Nado bogoshipeo sayang"

"Annyeong haseyo eomma" ucap Jiyong membungkuk.

"Annyeong Jiyongie, ayo masuk" ucapnya sementara Lisa langsung memasuki rumah setelah memeluk sang Ibu. Sementara Tae Hee kembali ke penginapannya.

"Woah, apa eomma memasak semua ini?" Tanya Jiyong melihat banyaknya makanan di meja. Matanya berbinar saat melihat telur gulung.

"Tentu saja Ji, eomma sangat bahagia kalian mengunjungi eomma"

"Bolehkan aku memakannya eomma?" Tanya Jiyong membuat Lisa dan mertuanya terkekeh.

"Tentu saja Jiyongie, ini kan rumahmu juga, kau menantuku sekaligus anakku. Dan masakan ini memang eomma siapkan untuk kalian" ucapnya. Jiyong lantas duduk di kursi dan menikmati makanan itu disusul Lisa juga mertuanya.

"Ini sangat enak eomma. Pantas saja istriku pintar memasak" puji Jiyong karena makanan itu benar-benar enak.

"Kau tau? Bakat memasak Lisa menurun dari alm. Appa nya yang juga seorang chef" ucapnya membuat Jiyong membulat.

"Mwo? Benarkah itu eomma? Woah Lisa-ya Oppa akan membuatkanmu restoran agar kau tidak bosan di apartemen" ucap Jiyong antusias membuat Lisa berbinar dan sang mertua terkejut.

"Jinjja??"

"Ne, kau yang akan mengurusnya sayang" ucap Jiyong tersenyum. Sementara wanita yang menatap mereka kini tersenyum hangat. Ternyata Lisa putrinya tidak salah mendapat suami seperti Jiyong yang Ia juga yakini akan sangat menyayangi dan mencintai Lisa.

Setelah selesai makan, Jiyong dan Lisa beristirahat di kamar Lisa.
Kamar istrinya itu di dominasi warna putih yang elegant dengan sedikit warna pink. Jiyong juga melihat bingkai foto yang terdapat di kamar istrinya itu. Banyak foto-foto penghargaan Lisa sebagai dancer terbaik. Ternyata memang istrinya berbakat dan sangat cantik.

Lisa baru saja keluar dari kamar mandi membersihkan dirinya. Ia melihat Jiyong berdiri di balkon menatap langit senja.
"Oppa mandilah dulu, aku dan eomma akan menyiapkan makan malam" ucap Lisa membuat Jiyong menoleh dan tersenyum.

"Kemarilah sebentar" ucap Jiyong. Lisa pun melangkah mendekat. Jiyong menghadap ke arah Lisa, kedua tangannya mengelus rambut Lisa dan berakhir memegang kedua pipi istrinya.

"Gomawo telah membawa cinta dan kasih sayang di dalam hidup Oppa. Kau hadir memberi banyak warna. Kau bahkan sudah membuat Oppa selalu jatuh cinta padamu setiap hari. Tetaplah menjadi Lisa, istri Oppa yang Oppa kenal" ucap Jiyong lembut membuat senyuman dibibir Lisa mengembang. Ia lantas memeluk suami tercintanya itu.

"Saranghae Oppa, saranghae"

"Nado saranghae Lisa-ya"

"Ayo kita kebawah" ajak Jiyong diangguki oleh Lisa. Makan malam saat itu sangat hangat tingkah lucu pasangan suami istri itu membuat wanita yang berada di depan mereka mengingat kenangan hangat saat masih bersama suaminya.

'Semoga kalian tetap berbahagia' batin sang Ibu.

.
.
.
.
.
Tbc......

My Husband✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang