Lisa melangkah dengan cepat keluar gedung agensi, mengabaikan tatapan orang-orang yang melihatnya kebingungan. Lisa menghentikan taksi yang lewat, dan meminta untuk mengantarnya ke apartemen. Setelah sampai dan membayar taksi, Lisa langsung keluar dari mobil lalu masuk ke lobby dan menuju lift.
Sesampainya di unit apartemen Jiyong, Ia langsung masuk ke dalam. Lisa menuju kamarnya dan menutup pintu serta menguncinya. Air mata nya tak dapat Ia bendung lagi dan isakan kecil lolos dari bibirnya. Kenapa di saat seperti ini, Ia juga harus melihat hal yang menyakitkan.
Melihat suami yang Ia cintai, yang baru saja menyatakan perasaannya membuatnya melayang tinggi, kini membuatnya jatuh kembali. Lisa ingin egois tadi dengan menarik Jiyong dan menampar wanita itu. Tapi Lisa masih bisa berpikir panjang, itu akan berimbas ke dirinya dan hubungannya dengan Jiyong. Tapi siapa wanita itu? Apa selama di agensi, Jiyong selalu bertemu dengan wanita itu. Lisa tidak tau, dan Ia tidak ingin tau karena hal itu menyakitkan baginya. Lisa memilih membersihkan dirinya. Setelah itu, Ia merebahkan dirinya serta menonaktifkan handphonenya.
✓
Jiyong buru-buru menuju basement. Bahkan panggilannya tidak dijawab oleh Lisa. Ia takut jika Lisa salah paham. Ia tak berniat untuk bertemu Jennie, bahkan Ia tak tau jika Jennie berada di studionya.
Setelah masuk ke dalam mobil, Jiyong langsung keluar dan menuju apartemennya di Hannam. Sesampai di apartemennya, Jiyong langsung memasuki lift. Jiyong membuka pintu dan menutupnya kembali. Ia menghela nafas melihat wedges yang Lisa pakai tadi ada di tempat sepatu dan sandal.
"Lisa-ya, sayang kau dimana?" Panggil Jiyong. Saat melihat pintu kamar Lisa tertutup, Jiyong langsung melangkah ke sana dan ternyata dikunci.
"Sayang, kau di dalam? Bisa kita bicara? Oppa akan menjelaskan semuanya" ucap Jiyong sambil mengetuk pintu. Tak ada sahutan dari dalam.
"Sayang, Lisa-ya, izinkan Oppa menjelaskan semuanya padamu" ujar Jiyong.
Tak lama Lisa membuka pintunya. Jiyong menatap wajah istrinya yang sudah sembab itu.
"Lisa-ya....""Gwenchana Oppa, aku hanya menonton drama. Kau tau, orang yang Ia cintai menyakiti hatinya dan dia berlari pergi meninggalkannya" ucap Lisa yang langsung membuat Jiyong seperti tersayat silet. Jiyong langsung memegang kedua bahu istrinya.
"Sayang, dengarkan Oppa...semua yang kau lihat tadi di studio, itu tidak seperti yang kau pikirkan" ucap Jiyong. Lisa mengalihkan pandangannya, namun Jiyong meraih dagu istrinya agar menatapnya.
"Lihat Oppa, lihat mata Oppa... Oppa tidak bermaksud menyakitimu. Dia -Jennie- hoobae di agensi. Dia tiba-tiba berada di studio Oppa. Dia terlihat menangis, dia yang memeluk Oppa bukan Oppa sayang" jelas Jiyong.
"Tapi Oppa membalas pelukannya. Oppa menenangkannya, yang bahkan Oppa saja tidak pernah memperlakukanku seperti itu. Aku rasa Oppa menikmati pelukannya"
"Ani...bahkan Oppa tidak berpikir ke hal itu. Jika kau tidak percaya, hari ini Oppa akan membuka status kita, agar semua orang mengetahui jika seorang G-Dragon sudah menikah dan memiliki istri yang sangat cantik juga mandiri" ucap Jiyong tersenyum membuat Lisa bersemu.
"Tapi....Apa Oppa yakin?" Tanya Lisa. Jiyong tersenyum dan mengangguk.
"Aku tidak mau memeluk Oppa. Bersihkan diri Oppa karena kau memeluk wanita lain" ucap Lisa lalu mundur dan langsung menutup pintunya membuat Jiyong melongo.
"Yak! Kwon Lalisa, aishhh aku akan mandi dan meminta jatahku nanti" ucap Jiyong membuat Lisa yang berada di balik pintu itu membulatkan matanya.