➵ trauma

18.6K 2.7K 189
                                    










"GOOD MORNING ALEENA LOVERS!"

"Aleena! plis deh" ucap Calista yang sudah merasa risih dengan teriakan Aleena di kelas

"Hehe sorry, btw Ra lo udah nemu dompet lo?" tanya Aleena

"Udah"

"Dimana?"

"Sunghoon"

"HAH? KOK BISA?!" teriak Aleena.

"Gatau"

"Lah?"

"Pokoknya gatau, nanti mau gue ambil pas istirahat"

skip

Kringg

Kringg

Jigeum buteo


Bel istirahat akhirnya berbunyi.

"Woi Ra cepetan"

"Sabarr tinggal satu nomor doang"

"Sini gua bantu"

Somi jalan ke arah meja Aera lalu duduk di sebelahnya.

"Eh? Kok hasilnya bisa 108 si?" Aera bingung dengan hasil yang habis ia hitung.

"Itu dah bener"

"Masa"

"Hm"

"Yaudah, tunggu dulu"

Aera langsung berlari keluar kelas sambil memegang buku tulisnya. Dari kejauhan Aera bisa melihat pak Namjoon mau masuk ke ruang guru.

"PAKKK"

"PAK NAMJOONN!"

"TUNGGU!"

Aera berteriak di sepanjang koridor dan tidak mempedulikan siswa yang sedang menatapnya sekarang.

Pak Namjoon refleks menoleh ke belakang dan melihat seorang gadis yang berlarian sambil membawa buku ke arahnya.

"Pak ini tugas saya" ucap Aera yang sudah ngos ngosan sambil memegang kedua lututnya.

"Oke nak terima kasih"

"Sama sama pak"

Pak Namjoon langsung pergi dari hadapan Aera.

Aera langsung memegang pinggangnya, "Capek banget gila". Tiba-tiba Aera mengingat sesuatu.

'Astaga, gue baru inget kalo gue mau ketemuan ama Sunghoon' -batin Aera

Aera langsung berlari ke roftop, sesampainya diroftop Aera langsung membuka pintu dan menampakkan seorang lelaki yang berdiri tidak jauh dari tempatnya sekarang, pria tersebut menatap Aera dengan tatapan dingin.

Dengan perasaan yang sedikit gugup Aera berjalan ke arah Sunghoon.

Sunghoon menatap Aera lalu memutar bola matanya malas, "Lama." ucapnya dengan dingin

cuek, sunghoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang