[08] dia kembali

22 4 2
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









——— Sudut pandang orang ketiga ——







Pintu kamar Nanon tutup rapat, agar tidak ada yang menganggunya. Baru kali ini ia merasakan sakit hati karena seorang wanita. Wanita yang selalu ingin ia jaga, wanita yang selalu hadir dalam mimpinya, wanita yang ia ingin buat tertawa dan senyum bahagia.

Tapi nyatanya, wanita itu yang malah membuat luka di hati Nanon, menghilangkan semangat Nanon, menghilangkan senyuman indah Nanon. Nanon dari tadi berpikir. Apakah semua pria sangat buruk di mata Nawa? Apa penyebab semua itu?

"Dek," panggil Namtan, Bunda Nanon.

Baru saja ia ingin mandi dan berendam di bathup dan meresapi kesedihannya. Tapi, ia gagal, karena ibu negara memanggilnya. "Kenapa, Bun?" tanya Nanon dari dalam kamar.

"Kebiasaan ya, kalau Bunda panggil bukannya keluar malah teriak!" protes Namtan.

Nanon hanya menarik nafasnya dan membuangnya kasar, lalu membuka pintu kamar dengan senyum yang menawan seperti bapak Tawan.

"Ada apa gerangan Ibu negara? Kenapa anda memanggil Pangeran?" tanya Nanon lembut.

Namtan malah menjitak kepala Nanon, sehingga pria itu meringis kesakitan, dan menatap sang ibu dengan sinis.

"Anter Bunda, yuk!" titah Namtan.

Kedua mata Nanon langsung bergerak ke kanan ke kiri, mencari keberadaan kembaran dan abangnya yang selalu tidak ada jika keadaan mendesak seperti ini.

"Kemana bund?" tanya Nanon.

"Supermarket, mau belanja bulanan," kata Namtan.

"Ayah mana? Abang? Kakak?"

"Mereka sibuk, cuma kamu doang yang pengangguran. Ayok buruan ah, gak usah nolak!" cercah Namtan memaksa Nanon.

Siapa sih, yang bisa menolak perintah kanjeng ratu yang selalu mengancam potongan uang jajan jika tidak di turuti. Tentu saja Nanon langsung bergegas ke dalam kamar untuk mengganti pakaiannya.

Di dalam mobil, Namtan sibuk bermain ponsel, hingga Nanon kesal sendiri, karena ibu-ibu jaman sekarang sangat update dan tidak ketinggalan jaman. Apalagi Ibu Nanon, yang sangat kekinian, pakain ingin ke supermarket saja sangat modis dan menarik.

💫 NANONAWA 💫 [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang