[20] sad

8 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








—— sudut pandang orang ketiga ——








Sudut mata Nawa melirik ke arah gadis yang sedari tadi menatapnya. Nawa sedang berada di bus sekarang, karena habis belanja bulanan, biasa anak kost. Sengaja gak ngasih tahu siapa pun kalau ia mau belanja, kalau ngasih tahu, pasti akan bocor ke Nanon, dan Nanon akan kekeh nganter Nawa.

Merasa risi karena terus di perhatikan, rasanya ingin menegur gadis itu, hanya saja gadis itu langsung turun di halte depan. Nawa masih memantau orang itu, yang juga menatapnya. Bulu kuduk Nawa merinding seketika, seolah-olah ada yang memata-matainya.

Entah kenapa pikirannya tertuju pada Yova. Karena semenjak gadis itu datang ke kehidupannya, lagi, hidup Nawa kembali tidak tenang. Nawa berusaha menenangkan diri, dan fokus pada pinggir jalan, yang di penuhi pohon bunga, membuatnya mengembangkan senyum indah, mengingat beberapa hari yang lalu, Nanon menyebut Nawanda seperti bunga mawar, berduri tapi enak di pandang. Tentu saja saat mengingat itu Nawa senyum sendiri.

"Bisa-bisanya orang itu muncul di saat kaya gini," gumamnya pelan sambil tersenyum.

Sepertinya Nawa sudah terkena pesona Nanon. Ea saja yang sudah beberapa tahun kenal kaget akan sifat Nawa yang mulai kepo, mulai receh, mulai iseng, dan mulai banyak senyum, padahal sebelumnya tidak sama sekali.

Ya siapa lagi kalau bukan karena Nanon,  Nanon yang sudah mengubah hidup Nawa menjadi lebih bermakna. Biasanya Nawa paling malas untuk berfoto, berfoto dengan Ea saja sangat enggan. Tapi saat dengan Nanon, Nawa jadi sering mengambil foto dirinya, dan mengirimnya pada Nanon, hanya pada Nanon, tidak di posting di mana pun.

Sampai di kostan jam 16.20, Nawa langsung merebahkan tubuhnya di ranjang empuk, lalu melihat, tidak ada notifikasi sama seai dari Nanon. Ah, mungkin Nanon sedang ada acara, pikir Nawa yang selalu berfikir positif.

Karena tidak ada kegiatan apapun, Nawa berhenti dari pekerjaan paruh waktunya, karena kegiatan kampusnya terlalu padat  apalagi di tambah praktek, membuat Nawa kesulitan membagi waktu, itu pun dapat izin dari orang tua Nawa, yang memang sudha melarang dari dulu untuk kerja paruh waktu.

Akhirnya, Nawa menscroll beranda tiktok, dan melihat beberapa konten uwu yang berkeliaran di fypnya. Entah kenapa, saat melihat itu ide jail keluar dari otak Nawa.

Beralihlah ia ke aplikasi whatsapp, mengklik nama Nanon yang berada di paling atas, dengan di beri pin, agar tidak terselip oleh grup chat kelas, grup chat ARMY, grup chat pecinta Thailand dan lainnya.

💫 NANONAWA 💫 [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang