[23] jujur aja

10 2 0
                                    





—— Sudut pandang orang ketiga ——







"Et... et... mau kemana lo!"

Kerah baju Nawa di tarik dari belakang oleh seseorang, saat Nawa ingin pergi mencari Nanon.

Nawa melepaskan pegangan tangan orang itu, lalu memelintir tangan gadis itu sampai meringin kesakitan. Tidak tahu aja mereka, bahwa Nawa jago dalam urusan bela diri.

"Gak usah pegang-pegang!" sentak Nawa menghempas kasar tangan gadis itu.

"Eh monyet, kasar ya lo!" ucap seorang gadis di sebelah gadis itu.

Nawa mendecih. "Temen lo yang gak sopan!" cerca Nawa.

Entah kenapa, jurus wanita itu selalu menjambak dan menjambak. Kepala Nawa langsung terbentur dengan dinding sehingga berbunyi sangat nyaring. Kepala Nawa langsung merasa nyeri dan puyeng. Tapi ia berusaha tetap tenang, tidak merasakan sakitnya.

"Jangan sok berani ya lo!" pekik gadis yang kena pelintiran dari Nawa.

"Lilly, Putri," panggil seseorang.

Nawa tak asing dengan suara itu, kemudian saat Nawa lihat, sudah di duga, ternyata Yova dalang di balik semua ini.

"MAU LO APA SIH! KENAPA LO SELALU GANGGU HIDUP GUE? GUE PUNYA SALAH APA SAMA LO!" teriak Nawa.

Tidak ada yang menolong Nawa, karena Nawa masih berada di area jarang ada orang, alias lantai 4, gedung kosong yang tidak di pakai kelas sama sekali.

"Lo gak inget, kata-kata gue kemarin? Lo itu pembawa sial!" kata gadis bernama Putri.

Yova mendekat pada Nawa, memegang dagu dan di tekan dengan keras. "Karena Ibu lo, Bunda gue sakit sampai meninggal. ITU SEMUA KARENA IBU LO! IBU LO YANG UDAH HANCURIN RUMAH TANGGA ORANG TUA GUE, SAMPAI GUE JADI ANAK PIATU DAN TERLANTAR. ITU SEMUA KARENA IBU LO!" Lagi-lagi kepala Nawa di benturkan keras pada dinding.

"ASAL LO TAHU! IBU GUE BUKAN ORANG KAYA GITU, AYAH LO AJA YANG SALAH, DIA YANG UDAH SUKA SAMA IBU GUE. BUKTINYA ORANG TUA GUE MASIH LENGKAP, DAN IBU GUE SETIA!" teriak Nawa sambil menahan rasa sakit.

"TAPI, IBU LO DULU PERNAH PACARAN SAMA BOKAP GUE. KARENA ORANG TUA LO MASIH UTUH, GUE GAK SUKA LIAT ITU! KARENA GUE GAK BISA NGANCURIN HUBUNGAN ORANG, MENDING GUE HANCURIN AJA ANAKNYA YANG MENJIJIKAN INI," celetuk Yova sambil tertawa.

"TERNYATA LO UDAH GILA!" teriak Nawa.

Yova menunjukkan smirk nya, lalu menendang kaki Nawa hingga Nawa terduduk lemas. Saat tangan Yova ingin mengenai pipi Nawa, tangan Yova lebih dulu di tahan oleh seseorang, yang ternyata adalah Ae dengan Ea di sampingnya yang lengsung memeluk Nawa.

Nawa membalas pelukan Ea, ini yang ia harapkan, ada seseorang yang menolongnya saat seperti ini.

"Mending tangan lo buat kegiatan yang lebih bermanfaat deh, jangan mukulin orang sembarangan. Tangan lo buntung, tahu rasa!" omel Ae sambil mendecih.

Tak sangka dengan prilaku gadis-gadis cantik itu.

Mereka bertiga pergi meninggalka, Ea dan Ae yang tengan menenangkan Nawa yang ketakutan, sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

💫 NANONAWA 💫 [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang