[18] Resmi

8 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





—— Sudut pandang orang ketika ——






Besoknya Nawa masuk kelas dengan rasa takut yang menghantuinya, karena banyak pesan masuk seperti kemarin, yang mengancamnya. Nanon sudah bilang, kalau Nawa harus mengabaikan itu, tapi Nawa tidak bisa, Nawa terus kepikiran, karena ia tidak ingin Ea kenapa-kenapa.

Nawa melirik sahabatnya yang duduk tak jauh darinya, sedang mengerjakan beberapa tugas yang dosen berikan. Rasa hati ingin menyapa dan menjelaskan semuanya, tapi Nawa tidak sanggup, lidahnya cukup kelu untuk berkata sejujurnya.

~bultaoreune

Nawa merogok saku celananya membawa ponselnya yang berbunyi. Ia kira, Nanon yang mengirim pesan. Ternyata, si peneror itu lagi.

No name

Gue mohon, lo jauhin Ea, Ea bakal bahaya kalau deket sama lo. Lo tahu, kan, lo itu pembawa sial... semua orang yang deket sama lo bakal kena masalah. Gak inget kasus Sella waktu itu?

Nawa bungkam, siapa orang ini sebenarnya? Kenapa dia tahu Sella, sahabatnya waktu SMP, yang pindah kota gara-gara di bully dan di hina karena dekat dengan Nawa. Itu sebabnya Nawa tidak ingin berteman dengan siapa pun, tidak ingin orang itu terluka.

Dan saat ini, Ea yang sedang orang ini incar, hanya satu orang yang ada di pikiran Nawa sekarang, yaitu Yova. Karena hanya dia yang selalu ikut campur dalam hidup Nawa.

Awal mula Yova membenci Nawa, karena duku, Nawa memiliki segalanya, dan di katakan, kalau Ibu Nawa merebut Ayahnya Yova. Padahal, mereka hanya rekan kerja tidak lebih, buktinya, orang tua Nawa sekarang masih utuh dan adem ayem saja.

Dosen masuk dan mulai perkuliahan. Tapi Nawa tidak bisa fokus saat ini, ia masih memikirkan siapa yang mengirim pesan itu, apakah benar Yova? Atau yang lain?



•••••






Nanon sedang duduk di selasar bersama Ae yang sibuk bermain game online. Sepertinya Ae tanpa game tidak bisa hidup.

"Eh nyet, lu nemuin Nawa di mana, kemarin?" tanya Ae yang masih fokus.

Nanon memukul tengkul Ae pelan. "Nemuin, lu kira anak kucing apa," protes Nanon. "Dia lagi duduk di taman gitu sendirian, untung aja gue liat, kalau enggak bisa sakit dia karena ke ujanan," kata Nanon.

"Non, mending lu buruan tembak Nawa deh, nanti keburu di tembak sama yang lain, gitu-gitu Nawa banyak yang suka, loh," kata Ae.

💫 NANONAWA 💫 [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang