[04] dingin

23 4 2
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








—— Sudut pandang orang ketiga ——









"Boleh ikut duduk?" tanya Nanon yang sudah duduk walau tanpa mendapat izin.

Gadis di hadapannya yang tidak lain adalah Nawa langsung bangkit dari duduknya, sambil berkata. "Silahkan, gue mau pergi," ucap Nawa.

Dengan cekat Nanon mencekal pergelangan tangan Nawa, di balas dengan tatapan tajam yang tak bisa di artikan. Nanon melepaskan tangan Nawa dengan kekehan kecil. "Jangan pergi dong, duduk aja disini, gue gak bakal ganggu, kok."

"Tapi gue gak suka ada orang lain," ketus Nawa.

Nanon berdiri dan menekan kedua pundak Nawa, menyuruhnya duduk kembali. Nawa yang terpaksa, akhirnya pasrah dan kembali membaca bukunya, dengan Nanon yang duduk dengan kedua tangan menangkup dagu.

"Na, boleh minta nomer whatsapp, lo?" pinta Nanon.

Tanpa aba-aba dan menunggu lama, Nawa otomatis menggeleng tanpa mengeluarkan suara. "Kenapa?"

"Motif lo minta nomer gue buat apa? Paling cuma jadi penonton story," ucap Nawa.

"Eh, kata siapa? Ya enggak lah, kamu kan calo-"

"Kalau lo mau gombal, sana tuh sama pohon, gue mau pergi, gak suka di gombalin," ketus Nawa yang kemudian pergi meninggalkan Nanon yang langsung melirik pohon di sampingnya.

Kedua tangan Nanon menyentuh pohon, dengan mimik wajah di buat sedih. "Hon, dia kenapa sih? Perasaan gue gak bau deh, kenapa dia ngindar gue mulu, hon," ucap Nanon pada pohon.

Di sisi lain, Ea dan Ae menyaksikan kejadian itu dari dalam kantin. Karena kantin mereka dekat dengan selasar yang sering di gunakan mahasiswa untuk sekedar mencari udara segar.

Ae menyenggol tangan Ea. "Temen lu turunan Elsa prozen apa gimana dah, dingin banget," protes Ae.

Ea langsung menatap Ae yang ada di depannya. "Nawa emang kaya gitu. Udah gue peringatin tuh si Nanon, dia malah kekeh mau deketin Nawa," jelas Ea.

"Asal lo tahu ya, Ea. Nanon itu bukan tipe cowok yang sering tebar pesona-"

"Iya, gak kaya lo, tebar sana-sini," potong Ea dengan senyum manis.

Seketika lidah Ae kaku, ingin melanjutkan ucapannya, tapi malah tertohok kenyataan yang terlontar dari mulut Ea.

"Gue gak ngelak sih kalau itu, hahhaha," tawa Ae. "Selama gue sahabatan sama dia cukup lama, gue belum pernah liat dia pacaran. Dia juga gak pernah nunjukin kalau dia suka seseorang. Gue juga kaget pas dia segitu pengennya sama Nawa. Biasanya, ia paling anti dengan cewek yang judes dan ketus kaya Nawa," ungkap Ae.

💫 NANONAWA 💫 [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang