Kai berlarian disepanjang lorong Rumah Sakit Medika. Dia berlari menuju lift tapi masih lama dia mencari tangga. Dia berlari menaiki tangga hingga dilantai 5 dan segera mencari ruangan Ayyara.
"Dimana Ziyu bi?" tanya Kai dengan nafas memburu.
"Didalam den" ucap Bik Ina sambil menangis. Kai langsung membuka pintu dan gelap. Kai melangkahkan kakinya menuju ranjang yang ada tapi tidak ada Ayyara.
"Ziyu... Jangan buat aku takut"ucap Kai bahkan air matanya terus menetes. Dia membalikkan badannya ada sebuah cahaya kecil didepannya.
"Happy Birthday Kai...."ucap gadis yang duduk dikursi roda tersenyum dengan lebar melihat kepanikan Kai.
"Astaga... Sayang kamu membuatku takut"ucap Kai dia mendekat dan berjongkok didepan Ayyara. Kai lantas memegang lengan Ayyara.
"Mian tadi membuatmu panik"ucap Ayyara,memang Ayyara adalah lahir di Taiwan lalu dia berpindah kekorea sedari umur 2 tahun,tapi 5 tahun dia keindonesia karena orang tuanya bekerja diindonesia.
"Sekarang pejamkan mata kamu lalu meminta permohonan Kai" ucap Ayyara dia mengangkat sedikit kue tart yang disiapkannya dengan angka 17.
Kai tersenyum dan memejamkan matanya tapi tiba-tiba Ayyara mencium pipinya membuatnya membuka matanya kembali, Kai terkekeh kecil melihat wajah merona milik Ayyara yang membuatnya gemas.
"Em... N-Nanti dulu... Masih kurang 2 menit... Aku masuknya terlalu cepat takut kamu keluar dulu"ucap Ayyara malu. Sungguh ingin sekali Kai mencubit dan menggigit pipi tembam milik Ayyara.
"Saenggil Chukkhae uri Kai oppa" Ayyara mengigit bibir bawahnya saat merasakan pipinya memanas saat menyebut kata terakhir.
Kai tertawa dan memejamkan matanya lalu tak lama dia membuka matanya menampilkan manik birunya dan meniup lilin itu.
"Terimakasih sayang"ucap Kai dia mengusap pipi Ayyara membuat sang empu tersenyum manis bahkan kedua gingsulnya dan dimple dipipi kirinya terlihat jelas.
"Aku punya hadiah buat kamu. Toling pengangin ini" ucap Ayyara membuat Kai mengambil kue tart itu dan meletakannya dinakas. Dia membalikkan hendak membalikkan badannya tapi sebuah tangan melingkar diperutnya membuatnya kaget dan berbalik.
Mata Kai mengerjab beberapa kali saat melihat Ayyara berdiri tegak dengan tangan yang kini memengang sebuah kotak. Tunggu... Ayyara berdiri?.
"Maaf... Sebenarnya aku udah bisa jalan lagi 2 minggu lalu. Aku ingin buat kejutan-"Ayyara tidak melanjutkan ucapannya saat Kai memeluknya erat.
"Terimakasih.... Aku sangat bahagia"ucap Kai sambil melepaskan pelukannya dia menatap Ayyara yang kini menatapnya dengan lembut.
"Kamu gak mau buka ini?" tanya Ayyara lalu menyerahkan kotak berwarna merah dihiasi pita. Kai menerima itu dan membukanya.
"Crystal Ball? " Kai menatap Ayyara yang kini tersenyum kepadanya.
"Ini aku buat sendiri. Crystal Ball dan musik" ucap Ayyara dia mengambil Crystal ball itu dan mengoyangkannya keatas kebawah hingga sebuah nada serta salju berterbangan didalam bola kristal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Backstreet Carramella •end•
Teen FictionSeorang gadis yang dibandingkan dengan kembarannya sendiri oleh keluarganya dari kecil membuat sikapnya menjadi dingin, cuek, jutek, dan bodo amat dengan sekitar. Bahkan sampai gadis itu mendirikan sebuah gangster yang paling ditakuti didunia ,ANGEL...