Suami muda - Na jaemin

15

Keesokan paginya, jaemin bangun terlebih dahulu.

Mengingat ini adalah hari libur ceren dan hari ini juga bari pertama Ceren datang bulan, jaemin mengerti kenapa ceren belum terbangun.

Ya. Kemarin malam mereka tidak jadi melakukan apapun, karena baru akan dimulai, Jaemin menyadari bahwa Ceren ternyata datang bulan.

Sungguh malang nasib Jaemin

Tapi Jaemin yang sudah terlanjur di puncak maka iya meminta Ceren untuk menyelesaikannya meskipun tidak 'itu'.

*ya itu, semoga kelen gak ngerti*

Jam sudah menunjukkan pukul 07.15

Jaemin pun bangun dan bersiap untuk mandi. Dia harus mencari sarapan untuknya dan istrinya.

Selesai mandi, jaemin pun keluar untuk mencari bubur. Ceren bilang dia sangat menyukai bubur untuk sarapan.

"Pak, bubur nya dua ya"

"Siap a, duduk dulu aja a"

Jaemin duduk dan menopangkan dagunya ke meja

Lalu ia tersenyum malu mengingat kejadian semalam.

Ia tak akan pernah melupakan kejadian itu.

Jaemin menutup wajahnya karena tiba tiba merasa malu.

"Pake sambel gak a?" Tanya si bapak

"Dikit pak"

Selesai membayar jaemin pun pulang masih dengan tersenyum senyum sendiri.

Sesampainya di rumah, ternyata ceren masih belum bangun. Jaemin pun inisiatif untuk membangunkan nya karena takut buburnya dingin.

"Sayang..." Panggil jaemin pelan

Posisi tidur ceren menghadap ke tembok dan selimutnya mencapai leher membuat jaemin sedikit susah untuk melihat wajah istrinya.

"Sayaaaang...." Panggil jaemin lagi

"Hmmm"

"Udah bangun?" Tanya jaemin terkaget. Dari suara ceren, jaemin tau bahwa ceren sudah bangun dari sebelumnya

"Hu'um" cicit ceren sambil mengangguk

"Ayo sarapan. Gue beliin bubur"

"Maluuuuuu" rengek ceren sambil menaikkan selimutnya ke kepala

"Eh?"

Jaemin pun kaget sekaligus heran dan juga gemas.

"Ya ampuunn istri gue malu? Bukannya semalem semangat banget?" goda jaemin

"Nana ih!" Teriak ceren dari dalam selimut

"Hahahaha, ya ampuunn gemes banget sih sayangggg" jaemin pun menarik selimut yang menutupi tubuh ceren