Langit dan laut saling membantu
Mencipta awan hujan pun turun
Ketika dunia saling membantu
Lihat, cinta mana yang tak jadi satu?Kau dan aku saling membantu
Membasuh hati yang pernah pilu— Sorai , Nadin Amizah.
"Natalmu menyenangkan?" tanya Verly. Sejak menyadari fakta bahwa hanya mereka berdua murid yang telah diam-diam menjadi death eaters—yang artinya ada rahasia yang hanya mereka berdua yang tahu, Verly dan Draco menjadi jauh lebih dekat di hari-hari berikutnya.
Lebih tepatnya mereka sekarang saling mengisi, menjaga kekhawatiran, kecemasan, ketakutan dan kekosongan bersama.
Akhir-akhir ini mereka tidak menyadari kalau mereka telah masuk dalam hal yang lebih dari persahabatan.
"Yeah, tidak buruk," kata Draco.
"Ada perjalanan Hogsmeade lainnya bulan depan, apakah kau melihat pengumumannya?"
"Apa? Oh, tidak, aku belum memeriksa papan pengumuman sejak aku kembali,"
"Ya, pada Hari Valentine ..." kata Verly sambil menunduk. Mengingat akan sesuatu. Sesuatu yang menyakiti hatinya.
Draco merasa sedikit kecanggungan diantara mereka, tapi setelah dipikir-pikir mereka jauh lebih dekat belakangan ini. Dan Draco tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
"Um, Verly.."
"Ya?"
"...Apakah kau mau pergi ke Hogsmeade bersamaku di Hari Valentine?" Tanya nya. Jantungnya merosot ke perut. Dia langsung gugup. Tapi untungnya Verly meresponnya dengan cepat tanpa kecanggungan.
"Oh, ya, boleh saja," dia berkata, merona merah padam dan tersenyum kepadanya.
"Baiklah ... well ...," kata Draco, dan merasa bahwa hari itu ternyata tidak akan buruk sepenuhnya. Meskipun beberapa hari kebelakang—ya.
Namun, pada pukul enam malam itu, bahkan semangat karena telah berhasil mengajak Verly pergi tidak bisa meringankan perasaan mengerikan yang terus menguat bersama setiap langkah yang diambil Draco menuju kantor Snape.
Dia berhenti sejenak di luar pintu ketika dia sampai, berharap dia berada di hampir semua tempat yang lain, lalu, sambil mengambil napas dalam-dalam, dia mengetuk pintu dan masuk.
Sejak Voldemort bangkit, Lucius dan Narcissa Malfoy mempercayakan kesetiaan Draco terhadap Dark Lord kepada Severus Snape, untuk menjaganya selama di Hogwarts.
Keesokan harinya benar-benar Hari Valentine, Draco nyaris tak percaya dia benar-benar akan pergi bersama Verly ke Hogsmeade—dan dia sudah membuat rencana untuk mengajak Verly ke Madam Puddifoot's Tea Shop juga. Dari yang anak-anak Hogwarts tahu, itu tempat berkencan.
Setelah mencoba meratakan rambutnya sementara menatap bayangannya di punggung sebuah sendok teh, Draco berjalan sendirian ke Aula Depan untuk menemui Verly, merasa sangat gelisah dan bertanya-tanya apa yang akan mereka perbincangkan.
Dia sedang menunggunya agak ke samping dari pintu-pintu depan dari kayu ek, terlihat sangat cantik dengan rambutnya diikat kepang ke belakang membentuk ekor kuda.
"Hai," kata Verly, Verly bahkan terlihat jauh lebih santai dibandingkan Draco.
"Hai," kata Draco.
Mereka saling bertatapan selama beberapa saat, lalu Verly berkata, "Well — kalau begitu, kita pergi?"
"Oh —ya ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅
FanfictionVerlyndie, putri angkat Voldemort, memilih menghianati ayahnya sendiri setelah ia tahu kebenaran tentang kematian Cedric Diggory dalam Triwizard Tournament. Ini kisah tentang kehidupan Verlyndie Sievert, gadis muda keturunan Isolt Sayre, keturunan...