Ucapan selamat malam dari Cedric sebelum mereka berpisah membuat suasana hati Verly menjadi cukup tenang. Cedric juga secara resmi sudah mengajaknya berkencan tadi sebelum mereka pergi meninggalkan Aula.Tapi tetap saja ketika dia melangkahkan kaki menuruni anak tangga menuju ruang bawah tanah asrama Slytherin, Draco kembali memancing emosinya.
Padahal Draco hanya diam, tapi diam nya itu membuat Verly semakin jengkel dengan fakta kalau Draco tidak pernah meminta maaf kepadanya.
Verly buru-buru pergi ke bagian asrama putri agar tidak melihat penampakan Draco lagi. Dia melepas semua perlengkapan pestanya dan menggantinya dengan piyama.
Ketika Verly meletakkan kalung mutiaranya ke dalam laci, ada benda lain yang menarik perhatiannya. Ya, cincin yang diberikan Voldemort. Verly sampai lupa kapan dia terakhir kali bertemu Tom Riddle.
Belakangan ini dia sibuk dengan Cedric dan masalah lainnya jadi dia selalu lupa kepada Tom. Tom pasti sudah lama menunggunya jadi ia putuskan untuk menemui Tom malam ini.
Perasaan Verly sedang kacau dan dia butuh teman untuk bercerita, selalu hanya Tom yang paling mengerti.
Ketika yang lain sudah tertidur, Verly memakai cincin itu dan berkata-kata dalam bahasa ular sampai realitanya bergeser ke realita tempat Tom Riddle berada.
"Hai Verly, lama sekali tidak bertemu," Tom Riddle berjalan mendekatinya.
"Maaf, aku sedikit sibuk belakangan ini, Tom,"
"Well, bagaimana kalau kau ceritakan kesibukanmu? Sedang ada pertandingan Triwizard, kan?"
"Ya, um— sebenarnya, Tom, aku ingin menceritakanmu tentang seseorang,"
Verly tersenyum malu-malu tapi Tom Riddle malah menyipitkan matanya dan memandang Verly penuh kecemasan, tapi segera ia tutupi.
"Oh ya, siapakah orang itu?"
"Dia salah satu juara Triwizard, Tom! Namanya Cedric Diggory. Dialah alasan mengapa aku jarang menemuimu. Aku sedang dekat dengan Cedric! Dan kurasa.. aku menyukainya!" Verly bersemangat.
"Kau— dekat?" kata Tom Riddle, penuh dengan rasa ketidaksukaan.
Tom Riddle tidak menyadari kalau dirinya sudah menaruh obsesi pada gadis yang telah bersamanya dan dia sendiri latih selama bertahun-tahun untuk menjadi pengikutnya—lebih dari pengikutnya.
"Kau tidak boleh dekat dengan siapapun," katanya tiba-tiba, dengan yakin dan suara keras menekan.
Ekspresi wajah Verly yang tadinya sangat senang mulai berubah, "Apa—maksudmu?"
"Aku tidak suka kau dekat dengan dia,"
"Tidak suka? Kau bahkan tidak mengenalnya," kata Verly dengan terkekeh.
"Akulah teman bicaramu satu-satunya yang selalu ada untukmu dan bersedia mendengarkan juga menjawabmu sejak dulu, Kau hanya menyayangiku! Hanya aku! Hanya aku saja!"
"Tidak. Kau tidak mengerti, ini berbeda, sangat berbeda," Verly membalas.
Dia berusaha menenangkan Tom, "Aku memang menyayangimu, Tom. Seperti aku menyayangi kakakku Nicolaus, tapi yang aku rasakan kepada Cedric adalah.."
"Aku mencintainya," jelas Verly.
"Tidak! Itu hanya sugestimu!" Tom semakin tak suka. Dia menatap Verly tajam.
Verly menatapnya balik tak kalah tajam, "Tidak, aku yakin aku tahu perasaanku sendiri,"
"Kau tidak seharusnya punya cinta,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅
FanficVerlyndie, putri angkat Voldemort, memilih menghianati ayahnya sendiri setelah ia tahu kebenaran tentang kematian Cedric Diggory dalam Triwizard Tournament. Ini kisah tentang kehidupan Verlyndie Sievert, gadis muda keturunan Isolt Sayre, keturunan...