Februari berganti Maret tanpa perubahan cuaca, kecuali selain hujan sekarang juga berangin. Anak-anak kesal ketika ada pengumuman muncul di papan pengumuman di semua ruang rekreasi bahwa kunjungan berikut ke Hogsmeade dibatalkan."Sebelum kita mulai, kumpulkan esai Dementor kalian," kata Snape, melambaikan tongkat sihirnya sekenanya, sehingga dua puluh lima gulungan perkamen meluncur di udara dan mendarat dalam gundukan rapi di atas mejanya.
"Dan kuharap demi kebaikan kalian sendiri, esai kalian ini lebih bermutu daripada omong kosong yang terpaksa kubaca tentang bagaimana melawan Kutukan Imperius,"
"Sir," kata Verly, "saya ingin tahu bagaimana kita bisa membedakan antara Inferius dan hantu? Karena ada artikel di Prophet tentang Inferius,"
"Tak ada," tukas Snape dengan suara bosan.
"Tapi Potter tampaknya bisa berkata banyak tentang topik ini," kata Snape, tiba-tiba menunjuk ke bagian belakang kelas, mata hitamnya menatap tajam Harry. "Mari kita tanya Potter bagaimana kita bisa membedakan antara Inferius dan hantu."
Seluruh kelas menoleh memandang Harry, yang buru-buru mencoba mengingat apa yang telah dikatakan Dumbledore kepadanya pada malam mereka mengunjungi Slughorn.
"Er ... hantu transparan-" katanya.
"Oh, bagus sekali" sela Snape, mencibir. "Ya, nyata sekali bahwa hampir enam tahun pendidikan sihir tak sia-sia untukmu, Potter. Hantu transparan."
Pansy Parkinson terkikik nyaring. Beberapa anak lain menyeringai. Harry menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan dengan tenang, sekalipun darahnya mendidih. "Yeah, hantu transparan, tetapi Inferi adalah tubuh-tubuh yang meninggal, kan? Jadi, mereka padat,"
"Anak berumur lima tahun juga bisa menjelaskan seperti itu," cemooh Snape.
"Inferius adalah mayat yang digerakkan kembali oleh mantra penyihir Hitam. Dia tidak hidup, dia hanya digunakan seperti boneka untuk melakukan yang diperintahkan si penyihir. Hantu, aku yakin kalian semua sudah tahu sekarang, adalah jejak jiwa orang meninggal, yang tertinggal di dunia ... dan tentu saja, seperti yang diberitahukan Potter dengan sangat bijaksana kepada kita, transparan."
"Tapi apa yang dikatakan Harry sangat berguna jika kita ingin membedakan mereka!" kata Ron. "Kalau kita bertemu dengan salah satu dari mereka di jalan kecil yang gelap, praktisnya kita melihat apakah dia padat, kan? Masa kita akan bertanya, 'Maaf, apakah Anda jejak jiwa orang yang meninggal? ́"
Gelak tawa yang menyusul langsung dipadamkan oleh pandangan Snape kepada mereka.
"Potong sepuluh angka lagi dari Gryffindor," kata Snape.
"Sekarang buka buku kalian pada halaman dua ratus tiga belas," kata Snape, menyeringai sedikit, "dan baca dua paragraf pertama tentang Kutukan Cruciatus ..."
Ketika bel berbunyi pada akhir pelajaran, Verly buru-buru pergi ke toilet, dia ingin buang air kecil sekaligus ingin mencari Myrtle untuk menanyai sesuatu perihal hantu yang menurutnya tidak cukup dijelaskan jelas oleh Snape di kelas tadi.
Tapi anehnya, Myrtle tidak ada. Ia memperlambat waktunya di dalam kamar mandi perempuan dengan mencuci tangan.
Selama dia di dalam bilik tadi, tidak ada tanda-tanda Myrtle. Bahkan Verly sampai membuka semua bilik yang ada di dalam kamar mandi.
Sampai akhirnya saat dia mau keluar, dan mengecek bilik terakhir, Hantu seorang anak perempuan muncul dari dalam kloset di bilik di belakang dan sekarang melayang-layang di udara, menatap Verly melalui kacamata putih bundar dan tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅
Fiksi PenggemarVerlyndie, putri angkat Voldemort, memilih menghianati ayahnya sendiri setelah ia tahu kebenaran tentang kematian Cedric Diggory dalam Triwizard Tournament. Ini kisah tentang kehidupan Verlyndie Sievert, gadis muda keturunan Isolt Sayre, keturunan...