Chapter 36 : Alois's Diary

1.7K 253 0
                                    

Hi!! Aku baru nambahin cerita di awal chapter Bravery.









Natal yang dingin di pegunungan Greylock dihangatkan oleh berkumpulnya kembali keluarga Sieverts dan Caldehives. Dulu anak-anak selalu menjadi yang paling semangat di hari ini, tapi kini mereka itu sudah bukan anak-anak kecil lagi. Mereka sudah tumbuh menjadi anak remaja—tak lama lagi dewasa.

Kebiasaan natal di rumah Sieverts selalu dibuka dengan makan bersama, para pelayan dan peri rumah sudah sejak pagi tadi menyiapkan daging paling empuk dan kue jahe sebagai hidangan keluarga mereka. Keluarga Caldehive juga diundang untuk makan bersama.

Pada siang hari mereka biasanya pergi ke makam para leluhur untuk mendoakan mereka yang telah meninggal dan tak bisa berkumpul bersama pada hari besar ini.

Setiap Natal, Digna selalu mendapatkan hadiah-hadiah mewah dari kedua orangtuanya.

Tak heran, karena memang mereka keluarga kaya yang terhormat, bagaimana tidak, mereka kan yang mengurus keuangan sekolah sihir Ilvermorny dengan segala perlengkapan sekolah itu sendiri.

Dan fakta bahwa Digna adalah putri mereka satu-satunya membuatnya selalu mendapatkan segalanya.

"Selamat Natal, Verly," kata Digna yang pagi-pagi sekali sudah berkeliaran di sepanjang koridor rumah besar itu dengan sepatu kaca barunya. Dia tampak sangat cocok memakai sepatu kaca.

Ada bunyi 'tuk' yang anggun disetiap langkahnya. Digna membuka selimut Verly sehingga membuat Verly yang sedang tertidur terpaksa terbangun karena kedinginan.

Verly membuka kedua matanya perlahan, menampilkan wajah saudari perempuan yang sangat ia sayangi sudah cantik dengan segala hiasannya.

Verly memandang keluar jendela, ada sedikit cahaya matahari yang sinarnya berhasil menyelinap masuk ke dalam kamar melalui selipan-selipan salju.

Verly bangkit dari tempat tidurnya, mengenakan sepatu bulu berwarna putih yang berada di kolong kasurnya dan berjalan menuju meja riasan.

"Selamat natal, Digna," kata Verly. Digna sudah berada di depan cermin meja rias Verly. Dia memilihkan beberapa hiasan rambut untuk Verly dan menata nya dengan rapih.

"Ayo segera bersiap, Mr. Caldehive dan Nicolaus akan tiba sebentar lagi," kata Digna, pita merah yang mengikat dua sisi rambutnya berkibaran saat ia pergi keluar dari kamar.
















"Selamat Natal," Bibi Diana datang, Verly terakhir bertemu dengannya saat mereka berdua berangkat bersama ke London.

Bibi Diana memang selalu sibuk sebagai Auror dan hanya pulang pada waktu-waktu tertentu.

Acara makan siang dengan keluarga Caldehive sudah selesai tadi. Verly mendapatkan kalung mutiara dari Bibi Persia dan Paman Raul, dan ia juga mendapatkan minyak wangi jasmine yang baru dari Paman Caldehive.

Berbeda dengan keluarga Sievert, keluarga Caldehive memproduksi minyak wangi sendiri dari taman bunga mereka yang sangat luas.

Dan sudah sejak dahulu Verly selalu memakai wangian  jasmine. Digna biasanya suka sakura, dan sampai sekarang pun juga.

Verly selalu menjadi yang paling lama tinggal di depan makam, Nicolaus biasa ikut tinggal, namun karena status nya sekarang tentu Paman Caldehive segera mengajaknya pergi.

Verly, tentu saja berdiam di depan makam kedua orang tuanya. Tak pernah sekalipun dia merayakan natal bersama kedua orangtua—seperti yang Digna rasakan dalam hidupnya.

Waktu kecil Verly hanya bisa memandang keluarga Digna dengan tatapan iri, meskipun sekarang dia sudah terbiasa dengan semua itu.

"Ini hadiah natal dariku," Bibi Diana menyerahkan sebuah kotak kado kecil yang disampul dengan kertas berwarna hijau-merah dan diikat dengan pita cokelat di atasnya.

Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang