🍭 Prolog

1.1K 99 11
                                    

Aku tak hentinya memandang kagum ke sosok di depanku yang kini tengah berbicara panjang.

Hey, lihatlah. Aku bahkan lupa berkedip, junkyu yang berada di sampingku menyenggol lengan ku. Menyadarkan ku dari pikiran ku yang sudah melayang entah kemana.

Aku menatap junkyu tajam, dia membalas dengan tatap penuh heran. Dia terlihat kebingungan.

Aku kembali pada fokus ku sebelumnya. Ia masih bicara, menyampaikan berbagai projek yang akan dilakukan selama kerjasama perusahaan ini berlangsung.

Deg! Tatap ku dan sorot matanya bertemu, tidak lama. Diiringi dengan senyum singkat. Kemudian ia kembali bicara. Aku membeku, ingin rasanya aku menangis. Aku rindu senyuman itu. Aku sangat merindukan nya.

***
Karena sesungguhnya senyum mu adalah candu bagiku. Bagaimana mungkin aku bisa lepas? Sedangkan candu itu masih terus membayangi ku...

Evanescent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang