🍭 Fifteen

186 44 5
                                    

Evanescent

.

.

.

Yoshi ternyata mengajakku ke sebuah festival tahunan yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya oleh pemerintah kota. Festival itu terletak di tengah kota. Aku ingat, terakhir aku kesini sekitar 4 tahun yang lalu. Ketika mama masih hidup.

Yoshi terlihat sangat antusias. Terbukti dari ia yang langsung menarikku keluar mobil. Tak melepaskan tanganku sama sekali. Dia bahkan menyuruhku menggandengnya. Melingkarkan lenganku di lengannya. Terbayang kan? Persis seperti pengantin baru. Ups!

"Makan dulu yuk" ajak nya yang lebih terdengar seperti paksaan karena ia tak menunggu jawaban dariku, malah langsung menarik lenganku, yang membuatku spontan mengikutinya. Yaa, aku pasrah saja.

"Mau pesan apa?" Tanyanya saat sudah sampai di restoran. Restoran ini lebih tepat disebut kafe. Cukup banyak orang nongkrong disana. Ia memperlihatkan buku menu padaku. "Ngikut aja chi" kataku padanya. "Emm, yaudah aku mau makan nasi goreng seafood, mie ayam jumbo, soto ayam, sate madura, bakso lobster sama mie aceh" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari buku menu. "Ee buset, ngga jadi ngikut chi. Aku nasi goreng aja" aku menggeleng cepat mendengar rentetan makanan yang hendak dimakannya. Dia tertawa keras. Lucu.

Kemudian ia memanggil salah seorang pelayan, hendak menyebutkan pesanan.
"Nasi goreng seafood nya dua bu, terus minumnya... Kamu mau minum apa?" Tanyanya kembali padaku. "Aku jus jeruk aja" aku sedikit trauma jika kembali menyebut 'ngikut aja'. Setelah pelayan itu pergi, Yoshi kembali menutup buku menu kemudian menatapku instens.

Terus begitu, sampai aku jengah ditatap begitu olehnya. Aku menaikkan alis, pengganti pertanyaan 'apa?' lantas dia menggeleng, kemudian tertawa. "kemana aja aku selama ini? Baru nyadar kalo kamu itu ada di dunia" ucapnya.

"Kamu kan pacaran sama bola selama ini chi, jadi nggak nyadar sama kehadiran bidadari kayak aku" tanpa disadari, sering berada didekat yoshi membuatku mempunyai kepercayaan diri level dewa sepertinya. Itu membuatnya kembali tertawa.

Tak lama, makanan yang kami pesan datang. Semenit kemudian, yoshi sudah fokus pada makanannya. Jika kalian berharap ada adegan suap-suapan atau lap-lapan bibir, maka kubur harapan kalian dalam dalam ya. Ia bahkan tak memandangku sama sekali. Ia benar benar makan dengan fokus. Membuatku berdecih kesal. Hey ayolah! Sejak kapan aku haus perhatian seperti ini. Kau harus bertanggung jawab tuan Yoshinori!

Aku memilih memakan makananku dengan setengah hati. Hatiku panas saat ini, namun otakku seolah berkata "oh ti, jangan egois. Masa sih kamu cemburu sama makanan? Cemburu paling buruk yang kutahu selama ini hanya kepada anjing. Kenapa kau cemburu pada makanan?" Begitulah kira kira kata otakku. Lalu hatiku membalas "diam kau otak sialan!"

Begitu terus sampai makanan kami habis. Setelah selesai membayar. Tidak, dia yang bayarin aku. Aku meninggalkannya begitu saja. Melangkah lebih dulu meskipun aku tidak tahu harus kemana. Baru beberapa meter aku melangkah, dia kembali menahan tanganku. Sedikit menarikku, hal itu membuat menabrak tubuhnya. Sungguh dia ingin ku pukul.

Namun perlakuan berikutnya membuatku membeku. Ia membenarkan bandanaku. Entah lah, namun kurasakan dia merapikannya dengan kedua tangan. Kalian tahu kan bahwa dia sangat tinggi. Bahkan aku hanya sebahunya saja. Dan... Posisi ku sekarang sangat dekat dengan tubuhnya, mungkin hanya 5 cm atau mungkin kurang. Ia masih membetulkan bandanaku. Sementara pipiku merona merah saat ini.

Selesai dengan aktivitasnya, dia mengalungkan sebelah tangannya ke leherku. "Jangan pergi pergi lagi, kamu tu pendek, kecil. Susah dicari kalo hilang. Benerin bandana sendiri aja nggak bisa, apalagi kalo hilang kamu bisa apa??" Ucapnya, lembut sekali. Aku terdiam.

"Aku mau ke pameran seni. Kamu mau kemana?" Dia kembali menuntunku berjalan, ingat dia masih merangkul ku.

"Aku juga pengen. Pengen liat lukisan" mama pandai melukis, banyak lukisan mama yang masih ku simpan. Lukisan adalah mama.

"Yaudah yuk"

***

Evanescent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang