Evanescent
.
.
.
.
"Kamu ngapain ngikutin aku mulu sih chi???" Aku berhenti melangkah, menatap sebal pada pria disampingku, yang ikut menghentikan langkahnya.
"Gue takut lo hilang. Gue harus cari kemana kalo lo hilang?" Ia kini berakting menangis, mengusap sudut matanya dramatis.
"Aku cuma mau ke toilet Yoshinori. Kamu memang mau ikutin aku sampai ke toilet?" Aku masih memasang wajah sebal, ya aku sedang kesal. Ini serius!
"Ide bagus. Ayuk!" Dia tersenyum senang. Kemudian menarik lenganku.
Plak! Aku menonjok kepalanya pelan. Dia benar benar sudah gila.
"Hiks, lo tega nyakitin manusia tampan kayak gue. Gue bakal lapor ke polisi. Atas kasus kekerasan dalam rumah tangga" ia meringis mengusap kepalanya. Aku rasa aku tidak terlalu keras menonjok nya. Oh iya, aku sedang berhadapan dengan pangeran drama.
"Kekerasan dalam rumah tangga? Nggak salah tu? Yang ada kamu di kira orang gila chi!" Aku berlari meninggalkan nya, menuju tujuan awal ku. Semoga ia tak mengikuti ku lagi.
Pikiran jahil ku muncul, aku berbalik melihatnya yang masih setia berdiri pada tempatnya.
"Bukan dikira lagi chi, tapi emang gila" teriak ku padanya sambil tertawa kemudian kembali berlari ke arah toilet.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent (End)
FanfictionEvanescet: 'lekas menghilang dan hanya bertahan dalam kurun waktu singkat' For Kanemoto Yoshinori The man who can take me down too deep Selesai