🍭 Two

545 72 4
                                    

Evanescent

.

.

.

Aku menguap lebar memperhatikan jam dinding. Masih ada 1 jam lagi sebelum pelajaran matematika menyebalkan ini berakhir. Mataku tertuju pada sosok di seberang mejaku yang tertidur pulas.

Aku tertawa kecil melihatnya. Kemudian kembali fokus pada papan tulis di depan. Sesekali mataku mencuri pandang ke sosok yang tengah tertidur itu. Bukan karena aku ingin melihatnya, hanya khawatir ia terlihat guru dan ia malah mendapat masalah.

Kecemasan ku terbukti, guru melihatnya kemudian menjewer telinganya. Membuat ia meringis kesakitan. Aku merasa kasihan, namun ekspresi nya lucu sekali. Menderaikan tawa kecil di bibirku. Bahkan seisi kelas ikut menertawainya.

"Yoshinori! Sudah berapa kali bapak bilang! Jangan tidur di jam pelajaran. Kamu mau bapak jewer terus hah?" Seperti biasanya, ia dihadiahi jeweran manis oleh guru. Namun seperti biasanya juga, ia tak kapok sama sekali.

Bahkan kini ia hanya menunjukkan cengiran khas nya, sambil mengusap telinganya yang memerah.

Bel istirahat yang dirindukan tiba. Membuatku segera melangkahkan kakiku ke kantin, aku lapar. Namun sosok Yoshinori segera mengikuti ku, tak membiarkan aku mendahului nya.

"Lo jahat banget asli. Lo tega nggak bangunin gue, gue kan jadi dijewer sama pak hanbin. Gue ngambek ah sama lo" ia berhenti, kemudian melipat tangan didepan dada dan memalingkan wajahnya dariku.

Aku tertawa kemudian melanjutkan langkahku, mencoba tak peduli dengan tingkah konyol nya itu.

"Heeh, lo kebangetan yaaa. Gue ngambek malah lo tinggal" aku benar kan, ia bahkan masih mengikuti ku.

Dia masih memasang wajah sebal yang dibuat buat. "Ya abisnya aku nggak tau kalau kamu ngambeknya beneran" kataku dengan sisa tawaku memperhatikan wajahnya yang jelek sekali hahahaha.

"Yaudah, gue nggak ngambek lagi deh. Yuk kantin, gue laper" ia tersenyum. Seulas senyum yang begitu indah, jantungku berdegup kencang, memandangnya dengan gugup. Ia menggandeng tanganku menuju kantin yang tidak terlalu jauh itu.

Ya Tuhan! Tolong biarkan aku bernafas.....


***

Evanescent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang