🍭 Six

263 57 12
                                    

Evanescent

.

.

.


"Eeh apa-apaan ini?" Dia menyadari keadaan lengan ku, tentang luka yang menghiasi nya.

"Eh ini, ini bukan apa-apa kok chi. tadi aku lagi main sama kucing, jadinya dicakar gini" maaf chi, aku terpaksa berbohong. aku tak akan membiarkanmu tahu seberapa menyedihkannya aku.

"Lo tuh gak usah bohong deh sama gue. Lo pikir ngapain gue datang kesini kalo gue gatau keadaan lo. Tunggu bentar" dia pergi lagi. Dan aku kembali berharap dia akan datang lagi. Setidaknya, jika dia memang ingin pergi biarkan ia sekedar mengucap pamit padaku. Agar aku tak menunggunya.

"Siniin tangan lo" dia datang lagi. Tuhan mungkin sedang baik padaku. Tak banyak yang ku lakukan, hanya memandang nya yang membersihkan luka di tanganku, menggunakan kapas, dari dalam kotak p3k yang tadi dibawanya.

"Dapet obatnya dari mana chi? Aww pelan pelan chi" aku meringis karena merasakan perih.

"Eeh, maaf maaf. Yaa ampun Yoshinori! Ini nih akibatnya kalo lo tidur terus pas pelajaran matematika" dia malah bicara ngawur. Memangnya apa hubungannya dengan matematika?

"Chi, aku nanya. Dapet obatnya dari mana?" Tanyaku masih penasaran. Apakah sebelumnya dia tahu keadaan ku? Sungguh aku tak ingin dia tahu.

"Di mobil. Mobilnya gua taro di ujung komplek, dekat lapangan volly" aku hanya manggut-manggut tanda paham.

"Nah udah" dia kembali merapikan kotak p3k yang dibawanya. Kemudian menatapku lembut.

"Gue serius. Lo kalo ada masalah cerita aja sama gue. Gue nggak tahan liat lo kesakitan gini. Maafin gue ya, tadi gue kepo. Jadi gue pada nanya ke teman teman lo. Dan ya gue sedikit banyak dapat info tentang lo" air mata ku kembali menetes.

Dia mengusap pelan rambutku. Membiarkan ku menangis di depannya. Aku berani bertaruh, jika terali besi jendela kamarku ini tak menghalangi. Sudah kupeluk tubuhnya, akan kutumpahkan semua tangis ku ini di peluknya. Namun terali sialan ini malah menghalangi ku.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka, menampilkan sosok yang sama yang tadi menarik ku dari lapangan futsal.

"Ngapain kamu?"

***

Evanescent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang