15. [Aku, Kamu dan Senja Dibatas Kota]

47 7 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Bawa apa tuh Dek?" tanya Rina.

Daisy mengangkat gulungan poster tersebut tinggi tinggi. "Bantu Dai tempelin ini yah Mah?" ucapnya. Segera melepas gulungan tersebut menyebabkan poster berbahan kain itu tergelar indah.

"Astagfirullah. Ini siapa Dek?"

"Masa depan aku Mah." Rina menatap tajam anaknya. "Iya Mah. Ini tuh my husband aku," lanjut Daisy.

"Ngarep."

"Yuk bantuin aku masang nya."

"Tapi ini gede banget Dek?"

Senyum Daisy masih manis lalu menjawab, "gakpapa mah. Yuk bantu aku." Segera menggulung poster tersebut lalu menarik lengan Rina masuk kedalam kamarnya.

Sekitar setengah jam mereka sekarang menepuk nepuk lengan nya. Daisy makin tersenyum manis, kamarnya sekarang menjadi lebih manis. "Hihi... Pagi pagi liat yang ganteng kan. Pasti langsung semangat," gumamnya riang.

"Beli dimana Dek?"

"Di beliin Mira."

"Hah?!"

"Iya Mira, orang dia mau beliin yaudah rezeki nggak baik di tolak." Tawa Daisy terdengar lalu menatap binar poster kesayangan nya. "V kok ganteng banget yah Mah," katanya.

Rina menatap malas anaknya. "Kalau cantik malah aneh!"

"Aku mau keliling Bandung ah, sama mang Rosi. Kapan lagi coba, pengen banget aku."

"Naik apa?"

"Mobil dong. Bolehkan?"

"Boleh dong. Mau Mamah temenin nggak?"

"Gak ah Dai sendiri aja. Eh maksudnya sama mang Rosi Mah." Daisy segera masuk kedalam kamar mandi mengganti pakaian nya. Dan keluar disana Rina sedang duduk di ranjang. "Ngapain Mah?" tanya Daisy.

Rina menoleh lalu mencebik, "nggak liat lagi ngapain."

Tangan Daisy mengambil sisir, menyampirkan tas kecil di bahunya. "Yah siapa tau gitu, seneng banget Mah. Sama kotak pensil aku."

"Lucu, aja gitu kamu beli dimana sih?" Tangannya masih memainkan kotak pensil bernada milik Daisy.

Kepala Daisy menggeleng lalu membalas, "nggak tau lupa?" Mengulur kan tangannya, kemudian mencium punggung tangan Rina. "Dai berangkat sekarang yah, belum sore ini. Nggak akan kemana mana cuma keliling pake mobil."

Rina mengangguk kemudian mencium kening Daisy. "Yaudah hati hati," ingatnya.

*****

Mulut Daisy mengikuti iringan musik dari radio mobil. Di depannya Rosman tampak serius menyetir sesekali menoleh kebelakang menanyakan arah selanjutnya.

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang