23. [Kugendong Tas Merahku Dipundak]

49 4 0
                                    

***

Bintang kecil di langit yang tinggi

Amat banyak menghias angkasa

Rey duduk di pangkuan Daisy sembari bernyanyi. Masih menampilkan senyum nya, sembari menunggu film kartun kesukaan Rey. Yaitu Upin Ipin, sesekali tertawa saat nyanyiannya salah.

Aku ingin telbang dan menali

Jauh tinggi ke tempat kau belada

Dengan pelan Daisy menepuk punggung Rey yang sedang menguap tapi masih terus bernyanyi, dia memang ditugaskan untuk menghapal lagu tersebut.

Mata Rey malah semakin terpejam, merasakan usapan lembut dari tangan Daisy. Tapi langsung terhenti saat kartun kesukaan nya sudah mulai. Membalikan badannya menghadap ke arah televisi.

"Kak! Kak, Mail udah mulai!"

Daisy malah tertawa saat mendengar pekikan riang Rey, apalagi sekarang mulai menggerakkan tangan nya sembari berceloteh.

"Kamu suka banget sama Mail Dek," celetuk Daisy.

"Iya kak, Ley suka lambut nya."

"Kenapa rambut nya Dek?" Daisy tersenyum lebar. "Tau tau, poni nya bagus kan."

Rey malah tertawa lalu kembali memperhatikan layar televisi. "Lambut Ley mau kayak Mail kak," cetusnya.

"Yah jangan dong Dek."

"Ndak papa kak, Ley suka Mail."

"Jangan yah." Daisy malah tertawa membayangkan poni Rey. "Kamu udah ganteng, jadi udah jangan kayak Mail."

"Yaudah ndak," pasrahnya.

Banyu datang dengan kopi hitamnya, setelah berdehem karena melihat kedua nya asyik sendiri. "Bahas apa sih?" tanya nya.

Sontak Daisy menatap nya seraya tersenyum lalu mencetus, "bang masa Rey, mau rambut nya kayak Mail."

Banyu malah terbatuk-batuk karena terkejut. "Jangan yah Dek."

"Ndak jadi."

"Haha... Bener nggak jadi Dek?"

"Iya."

Tawa Banyu terdengar saat melihat wajah cemberut Rey. "Jangan gitu Dek jelek," godanya.

Daisy tertawa memeluk Rey lalu berkata, "emang Rey mah jelek." Muka Rey semakin cemberut segera menyembunyikan wajahnya di dada Daisy. "Jangan nangis Dek."

"Iya Ley jelek." Matanya memerah menatap Daisy, segera kembali sembunyi di dada tersebut.

"Tidur aja gih Dek, mau sama ayah apa sama kak Dai?"

"Mau tidul sama kak Dai."

"Yaudah, gakpapa kan?"

"Gak papa dong." Daisy balas tersenyum, tangannya mengelus punggung Rey teratur. "Mau tidur sekarang?" tanyanya.

Rey mendongak lalu mengalihkan perhatian ke arah televisi. "Mau nonton tapi udah nb ngantuk," balas Rey kembali menyembunyikan wajahnya di dada Daisy.

Daisy terkekeh. "Tidur aja yah?" tawarnya. Rey hanya mengangguk. "Yaudah kita ke kamar yah bang?"

"Iya." Dia memang belum mengantuk, sembari berjaga di luar. Sering kali Ayu meminta di belikan makanan di jam tengah malam.

Daisy bangkit sembari menggendong Rey yang terus menguap. Sekarang jam 8 wajar Rey sudah mengantuk tapi karena jam tayang kartun nya di maju kan sehingga dia belum tidur.

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang