18. [Seputar Gombalan]

45 6 0
                                    

***

Daisy sedang duduk sendiri di kantin pusat. Sudah menelpon Mira, tapi menolak datang pagi. Alasannya masih ngantuk. Yasudah dia duduk sendiri disini. Keadaan memang masih sedikit sepi. Hanya beberapa orang yang rajin, datang sebelum jam pelajaran di mulai.

Matanya menangkap Ivan yang berjalan santai menuju kantin, perlahan berteriak, "Van?" Seraya tersenyum manis.

Ivan melihat sekitar lalu balas tersenyum menghampiri meja Daisy. "Lo udah dateng? Kelas masih lama lho?" tanyanya. Kemudian duduk di sebrang Daisy.

"Iya gue kepagian. Lo juga kok pagi banget?"

"Tadi bunda minta di anter ke pasar. Jadi, langsung aja deh sayang bensin kalau bolak-balik."

"Pantes. Mau?" Daisy menyodorkan kotak bekal berisi pisang goreng buatan Ayu. "Ini buatan mbak gue," lanjutnya.

"Makasih," balas Ivan mulai memakan nya. "Mau ikut gue nggak?"

Daisy mendongak. "Kemana?" tanyanya.

"Ke hati lo." Ivan tersenyum lebar. Yang selanjutnya di hadiahi pelototan Daisy, senyum nya makin merekah. "Ikut gak?" goda Ivan.

"Nggak denger. Gue pake jepit."

"Nggak nyambung Si."

"Suka suka gue dong!"

"Dih nyolot banget sih."

"Biarin!" balas Daisy ketus.

Ivan terkekeh lalu berkata, "gue mau ngomong dong?" Melihat balasan dari lawannya. "Lo kalau denger Dilan. Apa sih yang lo pikirin?"

Daisy mendongak menatap Ivan berpikir kemudian tersenyum. "Rindu itu berat," ujarnya.

"Iya bener rindu itu berat. Buktinya kalau gue rindu sama lo, gue gak kuat terlalu berat."

"Aish.. kenapa gue dengerin sih?!"

"Lo tau nggak fungsi pajak?"

"Tau."

"Apa?"

"Sumber keuangan."

"Kalau fungsi lo?"

"Apaan dah. Gue nggak ada fungsi nya ish..."

"Ada."

"Apa?"

"Sumber kebahagiaan." Ivan langsung tertawa puas kemudian meringis saat merasakan cubitan di punggung tangannya.

Daisy mencebik kesal. "Gue nggak denger yah?!" desis nya.

Kepala Ivan mengangguk pelan lalu berkata, "Iya nggak denger. Anggap aja angin." Masih terus menggoda. "Kalau pengertian laporan arus kas apa?"

"Laporan yang bertujuan untuk menunjukkan keluar masuknya aliran kas perusahaan."

"Kalau gue?" Daisy mengernyit bingung. "Iya kalau gue. Bertujuan untuk menunjukkan keluar masuknya aliran kasih sayang buat lo," katanya.

"Lempar orang pake sepatu dosa gak yah?"

"Ets... Canda Si serius amat. Gak sabar yah gue seriusin?"

"Berisik!"

Ivan tertawa kembali, lalu berujar, "lo tau perbedaan highlight ig sama lo?" Masih saja meneruskan godaan nya.

Tangan Daisy terhenti kemudian membalas, "gak!"

Senyum dibibir nya makin merekah. Mendengar jawaban ketus Daisy. "Kalau highlight ig gunanya, memuat banyak konten dan bisa di simpan lebih lama. Kalau lo-" Menatap jenaka ke arah Daisy. "Memuat banyak cinta dan bisa di simpan lebih lama di hati," katanya.

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang