8. [Daisy, Mira dan Sang Mantan]

55 9 0
                                    


Lama tak bertegur sapa bukan berarti tak cinta.

^_^

***

Daisy sedang di perjalanan di temani Mira. Tujuan nya rumah Banyu. Diana yang masih sibuk mempersiapkan acaranya sehingga tidak bisa ikut.

"Mir?!" panggil Daisy cukup keras.

"Apa?!" Mereka memang sedang di atas motor matic dan Mira lah yang mengendarai nya.

Daisy memajukan wajahnya lebih dekat kemudian berkata, "mampir ke toko kue dulu oke!"

"Sip."

Sekitar 25 motor matic yang ditumpangi Daisy dan Mira membelah jalanan. Kini keduanya turun, halaman luas dan beberapa tanaman terlihat indah.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Ayu tersenyum hangat kemudian memeluk Daisy gemas. "Kirain gak kesini, wah bawa apa tuh?"

Daisy memberikan kresek putih itu kepada ayu lalu membalas, "brownis coklat. Kesukaan bang Banyu." Tangannya langsung menggandeng lengan Mira masuk kedalam. "Pulang nya agak sorean yah?"

Kepala Mira hanya mengangguk setuju. "Oh iya, bentar mbak panggil. Mas Banyu dulu." Daisy tersenyum manis kemudian duduk di sofa di ikuti Mira.

"Mbak Ayu. Cantik banget sih," kata Mira.

"Iya dong."

"Dek. Kenapa kesini gak bilang?" ucap Banyu lalu memeluk adiknya. Mira tersenyum sembari menampilkan giginya. "Sama Mira ternyata kesininya." Banyu mempererat pelukannya.

Daisy mengangguk kemudian membalas, "kangen." Kepalanya mendongak. "Kenapa jarang banget kerumah?" Daisy mengerucut bibirnya kesal.

"Banyak kerjaan Dek." Tangan Banyu melepaskan pelukannya. Kemudian menangkup kedua pipi Daisy gemas. "Maaf," ucapnya lirih.

"Aku kesepian loh bang," keluh Daisy kembali memeluk Banyu.

Banyu memejamkan mata membalas pelukan Daisy. "Maaf yah," katanya mengelus rambut Daisy sayang. "Nanti Abang bakal sering sering deh. Kerumah yah, jangan nangis." Banyu terkekeh sembari menghapus jejak air mata Daisy.

"Abang mah kan aku kadang sendiri. Mamah nggak bisa di ajak bercanda, aku nggak bisa jailin Abang lagi." Kepala Daisy terangkat. "Terus Abang jarang telepon aku. Abang gak sayang aku lagi. Padahal aku nunggu, mau nelpon takut ganggu."

"Maaf," lirih Banyu menghapus air mata Daisy yang masih mengalir. "Sini cerita ke Abang."

Daisy menggelengkan kepalanya lalu melepaskan pelukan kemudian membalas, "nanti aku cerita lagi. Kayak dulu oke, aku mau ketemu si gendut."

Senyum Banyu mengembang, mengacak gemas rambut Daisy. "Dek Rey, lagi main sama temen nya. Tuh tetangga sebelah punya anak laki laki seumuran."

"Yah nggak asyik banget si gendut." Daisy menatap Mira yang menahan tawa di belakang nya. "Apa lo mau ngetawain gue yah!" lanjut nya.

"Haha... Tau aja, kayak bocah lo."

Mata Daisy melotot tak suka, kemudian mencubit kencang lengan Mira. "Lo mah gitu ke gue."

"Sakit Si." Mira mengusap bekas cubitan Daisy.

"Ojo gelut, wes gede. Sini bantu mbak nyiram bunga aja yuk," ajak Ayu semangat.

(Jangan bertengkar, udah besar)

"Nggak ah mau ngobrol sama Abang. Sama Mira aja gih," tolak Daisy.

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang