11. [Tulisan Diatas Pesawat Kertas]

51 6 0
                                    

***

Selesai acara penyambutan dari pihak kampus. Seluruh peserta yang mengikuti kegiatan, segera memasuki bus. Ada sekitar 4 bus yang menampung semuanya. Daisy dan teman-temannya memilih di bus terakhir, atas bujukan Mira.

Perjalanan dimulai, suasana bus benar benar bising. Yang asyik bernyanyi diiringi gitar. Sampai ada yang membawa mic dan berakhir keadaan bus menjadi bising. Daisy yang duduk di samping Banyu, menghela nafas panjang. Malas, mendengar kericuhan.

"Tidur aja Dek," kata Banyu menyadarkan kepala Daisy di pundak nya. "Nanti kalau udah nyampe, Abang bangunin."

"Nggak bisa tidur berisik," rengeknya.

Banyu tersenyum mengelus pucuk kepala Daisy lembut. Dia mengambil izin di kantornya. Untuk menemani Daisy, dia terlalu khawatir jika membiarkan adiknya sendiri. Walaupun, banyak temannya.

"Bisa. Merem aja gampang," goda Banyu sembari terkekeh geli.

Bibir Daisy maju kedepan sebal lalu membalas, "berisik ih."

"Yah mau gimana Dek. Nggak bisa ngelarang juga," sahut Banyu.

Eh-eh-eh-eh, Bang Jono

Kenapa kau tak pulang-pulang?

Pamitnya pergi cari uang

Tapi kini malah menghilang

Banyu lagi lagi terkekeh geli. Dari tadi, semuanya semangat bernyanyi dengan genre dangdut yang berjudul Bang Jono-Zaskia Gotik. Apalagi itu cowoknya udah ketawa ngakak, membuat tawanya menular.

Eh-eh-eh-eh, Bang Jono

Ternyata cuma keluyuran

Sana-sini cari hiburan

Lupa rumah, lupa kerjaan

(Ndak bali, ndak bali, ndak bali)

Keadaan bus masih ricuh dengan nyanyian dari beberapa orang. Walaupun hanya kisaran 25 orang yang bernyanyi tetap saja berisiknya minta ampun. Daisy menyandarkan kembali kepalanya, setelah minum air putih.

"Temen temen kamu pada kocak yah, itu Bisma kan. Semangat bener nyanyinya," ujar Banyu menunjuk Bisma yang tertawa puas. Disamping nya seperti biasa Tino lebih akur dari sebelumnya.

"Kocak mana. Yang ada gila iya."

"Ih. Bener kok, kocak. Nggak asyik kalau di bus diem aja."

"Nyindir nih!"

"Tau aja. Kamu dari tadi lemes banget, nggak sakit kan." Tangannya siaga mengecek suhu badan Daisy. "Gak panas kok, di bilang tidur aja," lanjut nya.

Daisy menghela nafas berat kemudian memejamkan matanya dan perlahan tertidur. "Katanya berisik, nggak bisa tidur taunya bisa. Dasar," oceh Banyu membenarkan posisi kepala Daisy.

Sekitar setengah jam perjalanan menuju tempat tujuan. Mereka akan hiking Gunung Manglayang dengan ketinggian 1818 MDPL. Masih terbilang rendah, mereka mengambil Jalur Baru Bereum. Untuk mendapatkan pemandangan puncak yang super kece.

Melalui Jalur Baru Bereum ini, awal pendakian akan disambut oleh sebuah sungai kecil yang arusnya tidak terlalu deras.

"Ih bagus yah bang!" pekik Daisy. Di samping kanannya terdapat Banyu yang sudah ia gandeng lengannya. Samping kiri Ivan, semenjak tadi berkenalan keduanya langsung akrab.

Didepan Daisy si cantik Mira dan Rosi asyik ber-selfie. Tak lupa kedua laki laki yang sekarang masih mengobrol sesekali adu jotos. Jangan lupakan pasangan yang baru selesai tunangan berada di barisan terdepan di hadapan Daisy. Yang lain terlalu semangat sehingga menjadi sedikit memberi jarak. Di belakang nya beberapa panitia yang mendampingi, sesekali mengarahkan.

DAISYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang